chapter 23

472 24 5
                                    

Hari ini Nadira pulang di jemput Mang Kusen dan selama dua hari setelah kejadian pertengkaran dirinya dan Kennand mereka benar-benar tak bertemu bahkan di kantor pun Nadira sama sekali tidak melihat batang hidungnya atau pun hanya berpapasan saja, sama sekali tidak.

Nadira menunggu di halte biasa, sambil memainkan ponselnya tiba-tiba seseorang mengahampiri dirinya.

"Bisa kita bicara?" Ujarnya

"Eh, Mbak Bella?"

"Iya. Bisa kita bicara, Dira?. Sebentar saja tapi tidak disini" ucap Arabella

Nadira mentap wanita didepannya lekat lalu mengangguk "Iya Mbak, bisa"

Nadira mengikuti langkah Arabella hingga dirinya di persilahkan duduk di depannya setelah masuk kedalam sebuah kaffe.

"Ada apa mbak?" Tanya Nadira pensaran

"Hanya ingin berkenalan lebih jauh sama kamu" jawabnya dengan tersenyum tipis.

"Maksudnya?" Nadira mengerutkan dahinya.

"Pertama-tama, perkenalan nama saya Arabella Abraham senang bisa bertemu dengan kamu Nadira Putri Alessa" ujarnya dengan tersenyum sedikit sinis

Nadira termenung namun beberapa detik kemudian ia terkejut bukan main.

Abraham?!!

Ingatkan Nadira tentang nama belakangnya itu!

"Ab-abraham?" Nadira hampir saja tidak bersuara saking terkejutnya

"Iya, Abhighael. Dia kakak saya atau orang yang Ibu kamu dan daddy saya jodohkan dengan kamu" bibir Nadira terasa kelu. Jadi dia adalah adik Abhighael? Sekaligus sahabat Alma?

Permainan apa yang tuhan berikan padanya? Ada apa ini?

"J-jadi m-mbak?..."

"Iya, saya juga kaget pas tau kalo kamu yang akan di jodohkan dengan kakak saya tapi........"

"Tap-tapi?"

Jantung Nadira berdetak kencang saat Arabella mengantung perkataannya.

Jangan! Jangan sampai terjadi!

Tidak untuk hari ini! Ia belum siap!

Ia tidak lupa bahwa wanita didepannya itu adik Abhighael sekaligus sahabat Alma.

"Tapi saya jauh lebih kaget ketika tau bahwa kamu kekasih kedua Kennand atau kekasih sahabat saya" ujarnya dengan senyum miring

Deg

Ini yang ia takutkan, ini yang ia khawatirkan. Secepat ini semuanya akan berakhir? Secepat ini semuanya akan hancur? Nadira belum siap.

Satu tetes air mata jatuh di pipinya, baiklah ia akan menerima apapun kedepannya, bahkan jika memang akan berakhir ia pasrah dan ia tak bisa berbuat apapun lagi.

Cepat atau lambat semuanya akan terbongkar, dan Alma! Alma akan segera mengetahui itu, ia sudah akan menebak jika wanita itu akan marah besar mungkin ia akan sangat membencinya.

"Maafkan Dira, mbak" isaknya pelan dengan tertunduk

"Saya akan memberikan kamu pilihan Nadira, pergi dan akhiri hubungan kamu dengan Kennand atau saya akan menghancurkan semuanya." Tatapan tajamnya mulai membara kala menatap Nadira "Alma sahabat saya, saya tidak ingin ia bersedih. Ada hal yang belum bisa saya jelaskan sama kamu kenapa saya bertindak seperti ini. Yang jelas pergi dari kehidupan mereka terutama Kennand, lepaskan dia,Dir. Maka dengan jelas saya akan meluruskan semuanya, saya akan menyembunyikan ini dari Alma dan saya akan memberikan restu atas hubungan kamu dengan Bang Agha, Kakak saya"lanjutnya dengan suara tegas, kembali Nadira terisak saat mendengar ucapan itu keluar dari mulut Arabella

KEKASIH KEDUA #[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang