chapter 25

461 26 0
                                    

Haaiiii😊😊..

Happy reading 🧡

********

Nadira keluar dari kamarnya dan melihat sekeliling tak ada siapa pun, ia pun melangkahkan kakinya keruang keluarga.

Nadira duduk di soffa lalu mengambil remote tv setalah itu menyalakan tv-nya. Hal yang pertama ia lihat di layar tipis besar itu adalah iklan.

Tak berniat untuk memindahkan salurannya Nadira mengabil camilan makanan yang ada di meja sambil menunggu acara tv dimulai.

Saat sedang asik ngemil ia tak sengaja menyenggol remote tv itu hingga terjatuh dari soffa. Dengan pelan ia mengabil remote itu, bersamaan dengan itu acara tv pun dimulai.

"Kembali terkuak, Hilda Anggali mempublikasikan wajah sang putri secara gamblang di akun media sosial peribadinya" Suara pertama yang keluar dari tv itu membuat Nadira terkejut lalu menatap tv itu lekat.

Seperti yang dikatakan oleh pembawa acara gosip itu, ia melihat cuplikan di kaca tv itu yang sedang menunjukan gambar dirinya dan sang ibu yang sengaja mempublikasikan wajah dirinya.

"Dengan tiba-tiba Hilda Anggali memposting foto dirinya dan sang putri yang selama ini ia sembunyikan. Bahkan tak tanggung Hilda me-mention nama akun pribadi putrinya.
Seperti yang kita ketahui bahwa Hilda sangat ketat menjaga putrinya dari awak media. Ada apa dengan Hilda Anggali? Dan bagaimana sosok putrinya yang bernama Nadira Putri Alessa itu?"

Dengan cepat Nadira menyambar ponselnya, dan benar banyak notofikasi dari ponselnya terutama akun Instagram miliknya.
Tak tanggung pengikut yang awalnya sedikit sekarang sudah mencapai ribuan. Bahkan banyak sekali para netizen yang mengomentri postingan dirinya.

"Ada apa ini? Apa yang Mami lakukan? Apa ini awal rencana dirinya? Kenapa harus membawa media untuk masalah ini?" Gumam Nadira dengan segerombol pertanyaan didalam otaknya.

"Ya tuhan!!" Nadira memijat keningnya yang terasa pening.

Setelah beberapa saat ia pun langsung menghubungi seseorang di ponselnya.

"Cell, gue pengen ketemu sama kalian berdua besok setelah pulang kerja" ucap Nadira kepada orang yang ia hubungi yang tak lain adalah sahabatnya.

Setelah mendapatkan jawaban iya, Nadira pun memutuskan panggilan itu.

**************

Setelah menanyakan kepada Hilda kenapa ia mempublikasikan wajah dirinya di media dan mendapatkan jawaban yang sangat singkat yaitu "supaya mereka yang kepo siapa kamu bakalan tau. Biar gak pada banyak ngomong" hanya itu yang keluar dari mulut Ibunya tanpa menjelaskan lebih detail.

Tapi ibunya sudah menjamin ia tak akan di untit oleh paparazzi karena publikasi wajahnya itu, jadi ia akan tenang pergi ke kantor sekarang meskipun agak sedikit was-was, bagaimana pun perusahaan itu adalah perusahaan brand yang memang bekerja sama dengan beberapa media jadi Nadira sangat ketakutan sekarang.

Nadira keluar dari mobilnya menuju kantornya, seperti biasa ia akan berpapasan dengan beberapa pekerja di sana, Nadira menghebuskan nafas lega saat orang-orang yang bersapa dengannya tidak curiga, mungkin mereka belum mengetahui Nadira.

KEKASIH KEDUA #[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang