chapter 11

507 21 2
                                    


Setelah membaca pesan dari Kennand ia terus berusaha menahan tawanya, Abhighael yang berada disebelahnya hanya kesal sendiri saat omongannya terpotong hanya kerena notofikasi dari ponsel Nadira dan berakhir dengan pulangnya Nadira karena perempuan itu memutuskan untuk pulang duluan.

Meski yang lain terlihat kecewa karena Nadira tak ikut bersenang-senang malah memilih sendiri di pojokan dan berakhir ia pulang lebih dulu akhirnya mereka mengijinkan, terutama sang pemilik acara, meski sangat kecewa akhirnya Arabella memaklumi dirinya yang mungkin tak terbiasa dengan pesta seperti ini meski faktanya Nadira sudah terbiasa akan pesta seperti ini bahkan lebih mewah dari ini, jawabannya yaitu karena Ibunya ya g sering mengajaknya untuk datang keacara seperti ini.

Abhighael berniat mengantarkan Nadira namun gadis itu tetap akan kekeras kepalanya apalagi jika bukan penolakan yang sangat mentah.

Abhighael itu pria pemaksa namun Nadira lebih memilih mendiamkan pria itu dan meninggalkanya sendiri di parkiran meski pria itu terus memanggilnya.

Lalu pesan dari Kennand dia malahan tak membalas pesan itu, hanya sebatas membacanya lalu tertawa setelah melihat isi pesan itu.
Kennand itu pecemburu, tak sadarkah dirinya bahwa selama ini Nadira sering menahan rasa cemburunya ketika melihat dirinya dengan Alma.

Saat sadar akan hal itu Nadira ditampar pada kenyataan bahwa dirinya hanya seorang selingkuhan yang tak lain adalah "pelakor'

Memikirkannya sudah naik darah. Tapi, apalah daya dirinya?

***************

Di sisi lain Kennand yang sedari tadi tak pernah melepaskan pandangannya kepada Nadira hanya bisa menahan amarahnya dalam hati.

Bagaimana tidak? Dia melihat Nadira bersama pria yang entah siapa, bahkan mereka terlihat akrab apalagi pria itu sesekali menyentuh tangan ataupun puncak kepala Nadira.

Saat sabarnya sudah di ujung tanduk, ia pun mengirim pesan kepada Nadira, setelah mengirim pesan itu ia melihat kembali ke arah Nadira tampaknya gadis itu hanya melihat pesannya tanpa membalasnya?

Kennand kembali melihat ponselnya, ia melotot saat pesannya hanya di baca terbukti dari tanda centang biru di pesannya.

Dan pikirannya tambah kalut saat mendapati Nadira sudah tak di tempatnya, ia berusaha mencari di sekelilingnya, namun nihil Nadira tak ada dimana-mana.

"Yang, kamu nyari siapa?" Tanya Alma saat melihat Kennand celingak celinguk seperti mecari seseorang.

"Eh, enggak." Jawabnya singkat lalu meminum minumannya yang sedari tadi ia pegang.

Alma mengidikan bahunya acuh, lalu kembali berceloteh dengan teman yang lainnya.

Setelah lama terdiam akhirnya Kennand kembali bersuara

"Aku pulang duluan yah?" Ucap Kennand kepada Alma, dan membuat wanita itu heran

"Kenapa? Kamu sakit?" Tanya Alma khawatir dengan memegang dahi kekasihnya itu

"Enggak" dia melepaskan tangan Alma yang menempel didahinya "pengen istirahat aja, bolehkan? Aku gak nungguin acaranya sampe selesai?" Lanjut Kennand kembali bertanya kepada Alma

"Serius mau pulang duluan?" Tanya Alma memastikan

"Iya sayang"

"Yaudah, kayaknya aku gak bisa pulang bareng kamu sekarang, gak enak soalnya sama Bella diakan sahabat aku"

"Iya, kamu disini aja sampe acaranya selesai. Gak papakan aku gak anterin kamu pulang?" Tanya Kennand tak enak

"Iya gak papa. Kamu hati-hati dijalan, langsung ke rumah gak usah keluyuran dulu terus istirahat yah?" Ucap Alma perhatian lalu mengelus lengan Kennand lembut

KEKASIH KEDUA #[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang