Chapter 13 :: Pengecualian

7.4K 950 29
                                    

"Ter katanya lo pacaran sama Momo yang temennya Jennie?" Nayla menyerbu Terry pagi itu sebelum brifing asisten praktikum. Cewek itu duduk di sebelah Terry. Untungnya ruangan dimana mereka berpijak saat ini masih sepi, jadi Nayla bisa berbicara leluasa.

"Ter ih ditanya malah diem!" Nayla memasang wajah cemberut. "Lo jahat bener dah gak pernah nyerita apa-apa ke gue. Kok bisa sih jadian sama Momo?"

"Gue nggak jadian sama dia!" Terry menyela rentetan penuturan Nayla yang sudah membuatnya pusing.

Ini nih yang dia gak suka dari cewek. Kepo luar biasa.

"Terus? kok anak-anak bilangnya gitu."

"Panjang ceritanya."

"Yaudah ceritain!" Nayla tak mau kalah. Dia itu tipe orang yang kalau penasaran harus diturutin gak bisa bodo amat kaya Terry.

"Nggak penting Nay."

"Ya nggak apa-apa, gue dengerin kok." Terry menghelas napas panjang. Dia menyerah kalau berurusan sama Nayla, akhirnya dia menceritakan semua kejadian yang menyebabkan dirinya dikira pacaran sama Momo. Sementara Nayla menyimak dengan baik. Ekspresinya terlihat kaget begitu ia mendengar cerita Terry.

"Gila drama banget!" komentarnya. Ia pikir hal seperti itu hanya ada di film-film saja, nyatanya teman baiknya benar-benar mengalaminya.

"Terus gimana? Lo gak mau konfirmasi gitu biar orang lain gak pada salah paham?"

"Gak usah, males. Entar juga reda sendiri." Tipikal Terry, bodo amat.

"Yakin Ter? kasian dong fans lo pada patah hati entar."

"Gak punya fans gue."

"Sok merendah, padahal adek tingkat banyak yang naksir."

Tak ada tanggapan dari Terry. Toh cowok itu memang tidak menyadari popularitasnya sendiri. Yang kaya gitu kalau kata Terry sih nggak penting, makanya kalau Nayla ketitipan salam dari temen-temennya buat Terry dia bakal nyuruh mereka ngomong langsung saja.

"Cowok lo mana? nggak ikut brifing?" tanya Terry ketika dosen pembimbing asprak sudah datang.

"Dia ada kuliah pagi."

"Oh pantes," katanya. Biasanya jika Jebi ada otomatis Nayla tidak akan duduk di sebelahnya.

Satu jam selanjutnya mereka habiskan dengan membahas agenda praktikum lapangan yang akan diadakan bulan depan.

Joshua terpilih menjadi ketua panitia, sementara Terry menolak ketika ditunjuk menjadi seksi acara, dia lebih memilih jadi seksi dokumentasi. Nayla sendiri seperti biasa terpilih menjadi Sekretaris.

"Entar lo ketemu Momo dong pas PKL? wah gue ramal bakal heboh nih."

"Acaranya masih sebulan, keburu redup gosipnya santai aja," ucap Terry tak mau ambil pusing. Padahal kalau Momo tahu dia pasti sudah panik setangah mati.

"Sarapan belom?"

"Baru mau ngajakin ke kantin." Nayla nyengir lebar memamerkan gigi kelincinya.

Lantas mereka berdua berjalan beriringan menuju kantin yang masih sepi. Hanya ada beberapa orang di sana, salah satunya Jennie yang sedang duduk sendirian sambil berkutat dengan ponsel.

"Sendirian Jen?" Nayla menyeret Terry ke arah meja Jennie.

Cewek itu mendongkak dan kaget melihat Terry dan Nayla yang sudah duduk di depannya tanpa permisi.

"Tadi sama temenku kak, tapi dianya pergi duluan ada urusan."

"Momo?"

"Eh, bukan kok."

Yestoday [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang