Chapter 50 :: Demi Masa Depan

6.6K 987 172
                                    

Jennie :
Kak Terry otw dari planet mana sih kok lama banget

Terry :
Mampir bentar

Jennie:
Mampir kemana emang?

Terry :
Ke bulan

Jennie :
Loh kak Terry bisa ngelawak juga ternyata 🤭

Terry :
Lo yg mulai

Jennie :
Wkwkwk kirain gak bakal diladenin

Terry :
😑

Terry :
Tunggu bentar masuk buminya susah di termosfer penjagaannya ketat

Jennie :
wkwkwk oke deh kak kalau udah nyampe troposfer kasih tau aku

Jennie :
hati2 ketemu meteor di mesosfer

Terry :
Meteornya takut sama gue

Jennie :
🤣🤣🤣

Jennie terbahak membaca chatnya dengan Terry. Selera humor orang pinter memang berbeda, untung saja kali ini Jennie bisa mengimbanginya karena ia sudah mempelajari semua lapisan atmosfer di mata kuliah semester lalu.

Omong-omong hari ini mereka berdua akan pergi ke wisudanya Taufiq dan Terry bertugas untuk menjemput Jennie. Sebenarnya Jennie tidak begitu mengenal Taufiq, ia hanya sebatas tahu bahwa cowok kalem nan agamis itu adalah salah satu teman kosan Terry yang paling disegani oleh anak-anak tak berahlak macam Tender dan Johnny.

Beberapa menit kemudian Terry sudah berada di depan kosannya lengkap dengam setelan kemeja kotak-kotak serta celana jins hitam andalannya. Ia menyugar rambutnya yang sedikit berantakan sebelum menoleh pada Jennie. Cewek itu auto speechless melihatnya.

"Dulu emak Kak Terry ngidam apa sih sampe punya anak ganteng gini?" Jennie berteriak dalam hatinya. Tak pernah bosan ia mengagumi salah satu ciptaan Tuhannya itu.

"Ngapain ngeliatin? Ayo naik!" Jennie mengerjap dan tersadar dari fantasinya. Buru-buru ia naik ke atas motor Terry sambil memeluk buket bunga untuk Taufiq.

"Kak Terry katanya udah mau sempro?" tanya Jennie di perjalanan.

"Iya, kamis besok."

"Eh, sumpah?" kaget Jennie. Ia memang sudah mendengar bahwa Terry digadang-gadang akan menjadi yang pertama lulus diangkatannya, tapi Jennie tetap kaget hal itu menjadi kenyataan.

Usai KKN di semester tujuh Terry memang langsung mengajukan proposal skripsinya dan berjalan lancar tanpa hambatan sesuai apa yang sudah ia rencanakan sejak lama begitu ia ikut penelitian dosen beberapa waktu lalu.

Terry adalah mahasiswa panutan yang sering dibicarakan dosen-dosennya dan menjadi anak emas atas segala prestasi yang sudah diraihnya.

Kutukan yang katanya anak geografi susah lulus tepat waktu apalagi tiga setengah tahun tampaknya tidak berpengaruh bagi Terry dan Jennie ikut bangga bisa dekat dengan cowok sehebat itu walau harus memaklumi sifat juteknya yang sudah mendarah daging serta mulutnya yang kadang setajam silet.

Namun, Terry selalu punya cara untuk membuat Jennie jatuh dan jatuh lagi padanya. Terpisah selama 45 hari KKN saja tidak membuat Jennie berhasil melupakannya padahal saat itu Terry hampir tidak pernah mengabarinya sama sekali. Walau memang dia tidak punya kewajiban untuk mengabari Jennie sih. Memangnya Jennie siapanya Terry?

Berbulan-bulan dekat dengannya sebagai adik tingkat tidak membuat statusnya berubah. Hubungan mereka sama sekali tidak ada perkembangan yang signifikan selain Terry yang sekarang sering tiba-tiba mengajaknya jalan-karena dia kehilangan Nayla sebagai partner-atau mengirim pesan menyebalkan seperti merekomendasikan buku-buku untuk Jennie baca. Katanya biar Jennie nambah pinter.

Yestoday [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang