derita

1.7K 50 0
                                    

Autor pov

Malam hari yang sangat membahagiakan untuk dua insan yang sedang dimabuk cinta, dua insan sedang asik dengan dunianya dimalam yang riuh dengan suara dj yang begitu kerasnya, menari ditengah keramain dengan lincahnya tanpa menghiraukan tatapan mesum dari beberapa pasang mata pria keranjang. Baju seksi yang begitu menggoda iman, gadis itu tak pernah menghiraukan karna dia merasa inilah kebahagiaannya setelah berada dalam rumah bagaikan neraka untuknya, dan kampus sangat membosankan untuknya.

Clube tempat keseharian gadis itu untuk menghibur diri sendiri bersama dua sahabat yang paling baik yang selalu ada saat dia membutuhkan, serta sang kekasih yang bisa membuatnya terlena dengan pujian dan sentuhan yang dia rindukan dari sosok pria.

Cinta yah gadis itu cinta. Yang sekarang menangis ditengah malam hari karna ulahnya sendiri. Diatas kasur apartemen sang pacar dirinya menjambak rambutnya sendiri, kehormatan yang ia jaga selama ini harus terenggut sang kekasih yang selama 2 tahun menjalin kasih, bodoh itulah gerutukan untuk dirinya sendirinya. Dia merelakan kehormatannya pada sang kekasih karna derita yang dia alami oleh ayahnya sendiri.

Flashback

Cinta pov

Seperti biasa, pagi yang membuatku kesal setiap harinya. Pemandangan yang dari kecil tidak pernah berubah membuatku terluka. Seorang pria paruh bayah sedang bercanda riang bersama gadis sang putri tercinta menyantap sarapan yang begitu bahagianya, yang gak pernah aku dapatkan darinya.

"cinta sini" panggil bunga

Yah gadis itu bunga kakakku dan pria itu ayahku, ralat ayah yang tak menganggapku seorang anak, entah apa penyebabnya.

"kok melamun, sini dek!" panggilannya lagi membuatku tersenyum dan berjalan mendekati mereka ke meja makan

"papah pergi dulu yah sayang. Ada meeting soalnya" ucap ayahku dengan mengecup kening kakakku

Menghindar itulah dia setiap hari saat aku ingin makan bersamanya. Sudah cukup dia memperlakukan seperti ini aku capek.

"pah, aku mau ngomong" ucapku tegas cukup menghentikan langkahnya yang hendak pergi

"saya banyak urusan hari ini, saya tidak ingin berbicara dengan anak pembawa sial seperti kamu" ucapnya dengan tegas dan menekan kata2 yang dari kecil aku dengar darinya

"CUKUP PAH, CUKUP PAPAH SUDAH TIDAK MENGANGGAPKU SEORANG ANAK. AYAH MACAM APA ANDA YANG TEGA MEMBEDAKAN ANAK ANDA SENDIRI? ANDA AYAH PALING KEJAM DIDUNIA INI." teriakku penuh emosi

Plakkk

Tamparan keras yang kudapat setiap kali aku merontak dan meluapkan emosiku padanya.

Kakakku menangis dengan memeluk tubuhku.

Aku hanya menangis dan tersenyum sinis kearahnya.

" TAMPAR LAGI PAH TAMPAR SAMPAI AKU MATI PAH. BIAR PAPAH PUAS PAH. PIPIKU SUDAH JADI SANTAPAN PAPAH SETIAP HARI UNTUK DILAMPIASKAN DENGAN AMARAH PAPAH.APA SALAH CINTA PAH,APAH??" bentakku dengan emosi

"KAMU ADALAH ANAK YANG GAK TAU DIRI. KESALAHANMU KARNA KAMU SUDAH TERLAHIR DIDUNIA INI. DAN ASAL KAMU TAU KAMU ANAK SIALAN YANG SUDAH MENGHANCURKAN KEHIDUPAN SAYA" bentaknya membuatku sakit hati

" KENAPA KALAU SAYA ANAK YANG GAK ANDA INGINKAN HARUS ANDA BIARKAN SAYA TERLAHIR DIDUNIA INI HAAH? KENAPA ANDA GAK MENYURUH MAMAH SAYA UNTUK MEMBUNUH SAYA DALAM KANDUNGANNYA. KENAPA?? " bentakku lagi dengan isak tangis

PLAKKK

tamparan lagi dengan kencang membuat kedua pipiku sakit, namun hatiku lebih sakit dari derita fisik yang kudapatkan.

ASSALAMUALAIKUM CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang