penyesalan dan rasa bersalah

555 30 0
                                    

Stefi pov

Entah sampai kapan aku bisa sembunyikan kebohongan ini dari cinta? Aku hanya sahabat yang bisa dibilang paling jahat, karena sudah menghancurkan sahabatnya sendiri.

Flashback

Saat aku berjalan dilorong kampus yang sunyi untuk masuk kelas, tiba2 saja tanganku ditarik paksa oleh seseorang. Dengan tubuhku yang tak siap, akupun terpaksa ikut dengan orang itu.

"LU APA2AN SIH NARIK2 GUE" bentakku pada jefri dengan kesal

Jefri hanya nyengir kuda membuatku godok setengah jiwa.

"sory stef, gue nyeret lu kesini karena mau minta tolong sama lu" ucapnya membuatku menaikan alisku

"minta tolong apa? Dan lu ngapain sih bawa gue kesini?  Kalau cinta tau gimana coba?  Gue gak mau yah, kalau cinta salah paham sama gue. Bawa2 gue ketempat sepi lagi,  mencurigakan tau gak" cerocosku dengan kesal

Terlihat wajah kesal diwajah jefri saat ini yang gakku pedulikan.

"lu bisa gak sih santai dikit?  Jangan nyerocos aja kayak rel kereta lu" protesnya membuatku berdecak sebal

"terus lu mau minta tolong apaan? Buruan" ucapku dengan tegas

Terdengar hembusan nafas yang kasar membuatku bingung.

"gini stef, gue dan cinta kan udah dua tahun lebih pacaran, nah gue itu mau ngajak cinta meerried stef" ucapnya membuatku tersenyum

"yaudah  lu tinggal lamar aja gampangkan" ucapku dengan santai.

"nah itu dia stef masalahnya. Gue kan udah sering tuh ngajak dia nikah, tapi jawabannya selalu nanti nunggu bokapnya berubah jadi baik sama dia. Lu tau sendiri stef, bokap dia kayak apaan" ucapnya dengan lirih membuatku iba

"gue juga ngajak dia nikah karena gue gak tega stef, lu tau sendiri dia disiksa terus sama bokapnya. Gue kasihan stef" ucapnya lagi membuatku terharu.

"jef, lu sama cinta kan beda agama. Emang keluarga lu setuju? " tanyaku saat terlintas seketika dipikirkanku

"soal itu gue udah ngomong sama cinta, dan katanya dia pengen satu agama sama kita stef. Lu tau sendiri dia jarang banget ke gereja. Katanya sih gak merasa nyaman, gue juga heran. Apalagi dia dibesarin sama mbok resi yang notaben islam banget, pasti dia sering lihat mbok solat dan ngaji. Mungkin gara2  itu kali hatinya tersentuh" ucapnya membuatku mengangguk

"terus rencana lu apaan? " tanyaku dengan penasaran

Dia membisikan rencananya dikupingku agar tak terdengar orang, jelas2 aku dan dia yang ada. Biarkanlah.

"WHAT??? " teriakku dengan kencang dan terkejut

" lu gila yah jef, lu sinting luh" protesku dengan emosi

Jefri seperti orang gila saat ini.

"gue terpaksa stef, karena dengan cara itu cinta pasti mau nikah sama gue. Gue juga udah buntu stef. Gue sayang dan cinta banget sama dia stef. Gue bingung harus cara apalagi. Nah menurut gue rencana ini pasti berhasil stef. Gue mohon banget sama lu stef. Cuman lu yang bisa diajak kerja sama" mohonnya membuatku emosi

"ENGGAK YAH" ucapku tegas

"please stef, gue mohon. Gue janji stef, gue bakal tanggung jawab. Gue bakalan bahagiain cinta gue janji" ucapnya dengan memohon

"SERIUS? " selidikku dengan menatap intens

"sumpah demi yang diatas serius stef" ucapnya meyakinkan

"tapi lu janji yah bakal tanggung jawab" tegasku lagi memastikan dan menekan kata janji

Jefri mengangguk lalu tersenyum.

"gimana mau kan?  Demi kebahagiaan sahabt lu kok" rajuknya

Akupun terpaksa mengangguk.

         *****
Malam hari clube

Seperti biasa, disinilah aku, cinta, geby dan bersama jefri. Hanya untuk menuruti keinginan cinta yang melampiaskan emosi dengan minuman.

Jefri, cinta dan geby sedang asyik berjoget diiringi dj ternama. Jefri memberikan kode dengan jempolnya kearahku, akupun mengangguk. Dengan rasa penuh sesal aku memasuki obat yang jefri berikan padaku untuk cinta.

"maafin gue ta, gue sayang sama lu. Gue lakuin ini demi kebahagiaan lu. Maafin stefi yaallah" ucapku saat menaburkan obat itu dalam gelas cinta

Yah selesai sudah, cinta dan geby datang menghampiriku. Dengan rasa sesal aku memberikan minuman itu ke cinta, cinta hanya tersenyum dan meminumnya sampai habis. Aku hanya meneteskan air mata. Bingung dengan Perasaanku saat ini. Rasa takut menyelimutiku. Aku yang tak tega dengan cinta mengambil paksa minuman itu.

Setelahnya jefri membawa cinta sesuai dengan rencananya.

Gelisah yah saat ini, malam ini aku gelisah memikirkan cinta. Bagaimana dan gimana? Itu terlintas dalam otakku.

Hanya kata maafin gue ta itu yang terus terlintas dibenakku dan ucapanku dengan diri sendiri.

          *****

Kampus

Pagi harinya aku langsung menemui jefri dengan tergesa-gesa.

"jefri" panggilku

Jefri menengok kearahku lalu menghentikan langkahnya. Dengan cepat aku menghampirinya.

"gimana? " tanyaku dengan penasaran

Jefri terlihat menunduk membuatku penasaran.

"jef, cerita dong!" desakku

"cinta marah besar sama gue stef" ucapnya dengan sesal

"ya iyahlah, gue aja pasti marah sama cowok bajingan kayak lu. Gue heran kok bisa sih, otakku kepikiran kearah jalan sana. Itu kan jalan masuk jurang. Lu benar2 yah. Gue gak ngerti sama otak lu" emosiku dengan menatapnya sulit diartikan

"cinta nampar dan marah besar ke gue. Padahal gue berjanji bKal tanggung jawab. Cinta juga langsung pulang sekitar jam 3 pagi" ucapnya membuatku melongo

"dan lu biarain cinta pulang? " tanyaku dengan menahan emosi

Jefri mengangguk lalu menunduk. Dengan spontan aku menonjok bahunya keras membuat dia meringis.

"HEH LU COWOK APAAN SIH?  KATANYA LU MAU TANGGUNG JAWAB. TAPI APA HAAH?  LU BIARIN CINTA PULANG DALAM KEADAAN...   " bentakku penuh emosi dan prustasi

"cinta yang gak mau gue anterin. Gue ngikutin dia kok stef. Dia selamat sampai rumah. Ada mbok resi kok gue lihat" ucapnya dengan prustasi

Oklah aku diam membisu. Rasa bersalah dan sesal sudah jadi bubur.

Flashback off

Dan sekarang cinta harus menanggung semuanya. Aku hanya bisa membantu lewat materi, namun tidak untuk mengobati kehancuran hatinya. Takut akan teebongkar dan terjalin permusuhan yang selama ini aku jaga dari smp sampai sekarang. Hanya kesalah pahaman biasa yang bisa dimaafkan tapi tidak dengan situasi saat ini. Aku yakin pasti aku orang pertama yang akan mendapatkan tamparan dan dibenci cinta seumur hidupnya. Big no. Cinta sahabat terbaik buatku, selalu ada saat duka dan suka.

Biarkanlah waktu yang akan menjawab dan semoga allah mengampuniku.

Bersambung

ASSALAMUALAIKUM CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang