Pertemuan pertama

886 43 2
                                    

Autor pov

Suara adzan subuh berkumandang dengan merdu, iringan jama'ah para santri dan santriwati memenuhi majelis pesantrenan AL'HUSNA.  Setelah melakukan ibadah dan mengaji, mereka bubar untuk melakukan kegiatan sehari2 mereka.

Pesantren Al'husna, mempunyai luas beberapa hektar dengan kapasitas terbaik didaerah jawa timur ini. Dimulai dari sekolah dasar, sanawiyah, aliyah dan yang paling dominan dipesantren ini ada kampus kuliah khusus untuk menggali ilmu agama dengan mantap, namun banyak pelajaran lain yang sudah tercantum pada pelajaran umum sesuai teknis kemampuan para santri dan santriwati selain menggali ilmu agama islam lebih dalam, mereka dikenankan untuk ikut dalam fakultas khusus sesuai dengan kemampuannya.

Pesantren al'husna, adalah pesantren yang sudah berdiri dari tahun 90han yang kepemilikan dari turun temurun dengan kemajuan alat elektronik sesuai dengan periode ajaran tahun ke tahun, sudah banyak piala yang berhasil didapat dengan prestasi para muridnya.

Bukan hanya menyediakan tempat untuk menimba ilmu, namun tempat tinggal untuk para santri dan santriwati yang diharuskan untuk dididik 24 jam didalam gedung pesantren al'husna. Dan masih banyak tempat lainnya yang dikhususkan untuk para santri dan santriwati.

                ******

Adam pov

Subuh ini aku harus secepatnya bergegas siap2 untuk menjemput saudaraku sekaligus sahabatku ini yang sudah lama kabur dari pesantren ke jakarta dengan tekad yang kuat, untuk menimba ilmu disana yang katanya lebih gaul dan mencari jati dirinya sendiri.

Paman indra ayah dari sobatku itu memberiku amanah yang besar untuk menjemput putranya ini dengan tujuan agar kembali kejawa. Awalnya aku ragu, namun tatapan memohonnya membuatku tidak tega untuk menolaknya. Apalagi aku mendengar kabar pergaulan sobatku saat ini dijakarta.

Setelah menunaikan kewajibanku disubuh ini, aku bergegas keruang abi untuk meminta restu agar selamat sampai tujuan dan pulang.

"assalamualaikum " ucapku saat sudah sampai diruangannya

"walaikumsalam. Silahkan masuk nak! " jawabnya dengan perintahnya yang membuatku tersenyum padanya

"sudah siap dam? " tanyanya dengan meneguk teh hangat yang setiap pagi diminum

Akupun mengangguk lalu tersenyum.

"doakan adam bi, semoga adam berhasil membawa brayen pulang" ucapku dengan minta restu

"abi doakan nak. Tidak ada jalan yang terbaik selain bergantung pada sang pencipta. Insyaallah dengan tekad dan iklasmu akan membawa keberkahan dan memberikan kesadaran untuk brayen" ucapnya membuatku adem

"jam berapa kamu berangkat dam? " tanya umi yang datang menghampiriku dan abi

"sebentar lagi umi, adam menunggu bang ijal untuk mengantarkan adam ke stasiun"

Umi hanya mengangguk paham.

Setelah berbincang dengan hitungan menit. Bang ijal datang dengan sepeda motor kesayangannya itu.
Umi dan abi mengantarkanku sampai depan rumah.

"jaga dirimu baik2 dam, umi selalu doakan yang terbaik buat adam. Jaga hati, pikiran dan imanmu nak! " amanah umi yang kuanggukan

"insyaallah mi"

Akupun mencium punggung tangannya dengan menundukkan kepalaku sebagai hormat pada umiku.

"ingat. Ada allah nak. Serahkan semuanya sama yang diatas" amanah abi yang kuangguki dan mencium punggung tangannya dengan hormat

ASSALAMUALAIKUM CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang