sahabat sejati

641 32 0
                                    

Autor pov

Cinta membawa putri kemakam jefri. Dan tentunya cinta juga menghubungi orang tua jefri, selebihnya gebylah menceritakan semuanya kepada orang tua jefri.

Pemakaman

"ini kuburan siapa mah? " tanya putri dengan bingung saat dirinya dibawa kepemakaman dan berhenti disalah satu batu nisan, putri melihat ekpresi cinta yang menahan tangisnya membuat putri semakin penasaran.

Putri terus mengikuti langkah dan gerak gerik cinta. Seperti saat ini, cinta menyalami orang tua jefri, adam yang setia mengantarkan istri dan anaknya itu kekuburan jefri.
Tidak ada rasa cemburu, hanya saja rasa kasihan pada putri, yang harus mengetahui kabar pahit olehnya.

"sini sayang, salim sama omah dan opah! " titah cinta pada putri

Putri mengangguk lalu mencium tangan orang tua jefri. Terlihat wajah sedih dan bahagia dari wajah kedua orang tua itu, sulit dipercaya bahwa dihadapannya ada cucu dari anak semata wayangnya ini.

Jefri memang anak tunggal dan keluarga jefri sangat menyetujui apapun yang jefri lakukan, tentunya ibu jefri sangat dekat dengan cinta. Walau pada akhirnya dia mengetahui jefri putus dengan cinta dengan alasan ketidak cocokan, itulah yang jefri bicarakan pada orang tuanya.

Jefri selalu melarang orang tuanya untuk bertemu cinta, karena keinginan dan permohonan jefri membuat orang tuanya luluh dan menurutinya. Padahal dalam benaknya merasa ada yang mengganjal.

Putri terus memandangi cinta dengan penuh tanya. Dia mendekati cinta setelah cinta menyuruhnya lewat isyarat tangan dan matanya. Putripun mengikuti gerak geriknya cinta. Kemudian matanya tertuju pada nama batu nisan. Cinta mengarahkan tangan putri agar mengelus batu nisan itu. Putri memejamkan matanya entah kenapa hatinya merasa sakit akan kehilangan seseorang.

"mah, ini makam siapa? " tanya putri saat memandangi batu nisan itu

Cinta tersenyum lalu mengelus kepalanya putri dengan sayang.

"putri pernah nanya tentang papah putri kan? " tanyanya dengan anggukan putri yang terus menatap cinta intens

Kemudian cinta tersenyum.

"putri masih tetep pengen tau tentang papah kan nak? (putri mengangguk) sayang, papah putri udah bersama allah, jadi putri sebagai anak solehah doain papah yah, semoga papah bahagia dialam sana" ucap cinta dengan meneteskan air mata

Putri memejamkan matanya dengan deraian air mata. Diciumnya batu nisan dengan jeda lama. Semuanya melihat putri dengan rasa iba. Cinta menangis karena melihat putrinya menangis dengan pilu dan memeluk batu nisan jefri.

"pah, papah tau gak setiap hari putri tuh selalu berdoa sama allah, semoga suatu saat putri ketemu papah bisa cium papah, bisa peluk papah, tapi allah berkehendak lain. putri bertemu papah disaat alam yang sudah berbeda. Pah, putri sayang banget sama papah. Putri akan selalu doain papah. " lirihnya dengan segukan karena menangis

Rindu yang terpendam harus terkubur dengan jasad papahnya yang ia rindukan selama ini.

Cinta melihat wajah kecewa diraut wajah putrinya, sakit yang cinta rasakan saat melihat putri menangis karena kecewa akan takdir hidupnya.

ASSALAMUALAIKUM CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang