Autor pov
Anisa benar2 penasaran dengan cinta, yang telah membuat putra bungsunya jatuh cinta.
"assalamualaikum " salam shiren saat masuk dalam rumah mertuanya
"walaikumsalam" jawab anisa saat duduk disofa
Shiren mencium tangan anisa dengan hormat, anisa tersenyum lalu menyuruhnya duduk disebelahnya.
"anak2 kamu sama siapa ren? " tanya anisa lembut.
"biasalah umi, mereka lagi seneng2nya sama abinya.sampai iren ajak kesini mereka menolaknya." jawab siren dengan kekehan begitupun dengan anisa
"lucu2 sekali cucu2 umi itu" ucapnya bangga
"maaf, umi menyuruh iren kesini ada apa yah umi? " tanya siren ragu
Anisa tersenyum lebar dan manatap siren intens.
"umi mau minta tolong sama kamu ren, tolong bawa santriwati yang kamu bawa seminggu yang lalu itu. Umi sudah tahu dari adam, kalau dia wanita khayalannya yang berani menentang uminya. Umi ingin tahu latar belakang wanita itu" ucap anisa tegas
Siren hanya mengangguk patuh pada mertuanya itu.
"insyaallah umi, iren secepatnya pertemukan umi dengan cinta" ucap siren meyakinkan
"kalau bisa nanti siang ajak dia kesini yah. Dan satu lagi umi ingin mengujinya sebelum dia menjadi anggota keluarga kita" ucap anisa membuat siren ragu akan masa lalu cinta
"enje umi"
*****
Siang harinya, rumah anisa lumayan ramai dengan ibu2 pengajian yang berjumlah 6 orang ini. Mereka sengaja mampir setelah mendengar kajian. Termasuk ustadzah dijah, salah satu teman dekat anisa.
Begitu rahmatnya mereka mengobrol dengan membanggakan cucu, bisnis dan berbagi ilmu.
"assalamualaikum " salam siren dan cinta
"walaikumsalam" jawab ibu2
Cinta tersenyum lalu mencium semua tangan ibu2 itu. Anisa menatapnya dari atas sampai bawah membuatnya takjub.
"subhanallah pantas saja putraku tergila2 wajahnya ayu tenan adem dilihatnya, matanya indah dan senyuman sangat manis, cantiknya" batin anisa dengan senyuman
Siren menatap uminya dengan was2.
"masyaallah nak kamu cantik sekali. Ini toh bu ustadzah nisa calon menantunya? Sangat cantik sekali" puji salah satu ibu2 itu
"enje loh bu, masyaallah anggun sekali" puji yang lain
Anisa semakin bangga melihat tatakrama cinta yang selalu tersenyum ramah.
Dijah yang tadinya ada, kali ini dia tidak bisa ikut ngobrol bertepatan dengan kedatangan cinta. Dia langsung berlalu pamit pulang kerumah dikarenakan ada kepentingan dadakan. Pamitnya dijah yang beberapa detik cinta datang bersama siren.
"namamu siapa nak? " tanya salah satu ibu2 itu
"cinta kirana ustadzah" jawabnya lemah lembut membuat mereka semakin tersenyum lebar
"masyaallah nama yang indah." tuturnya salah satu ustadzah
Cinta menatap anisa dengan senyuman, anisa membalasnya dengan senyuman dan menatap cinta intens.
"silahkan dinikmati ibu2 cemilan dan minumannya" ucap anisa dengan ramah
"nak, boleh ikut umi sebentar? " ajak anisa membuat siren was2 begitupun dengan cinta
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSALAMUALAIKUM CINTA
Ficción Generalkisah dua insan manusia yang ditakdirkan untuk hidup bersama dengan latar belakang salah satu insan yang penuh luka. cinta gadis yang terlahir dari keluarga kristen dengan kehidupan yang pahit karna keadaan yang begitu sulit untuknya, bertemu denga...