kebahagiaan (endding)

815 41 3
                                    

Autor pov

Lima tahun kemudian,

Kehidupan cinta dan adam semakin bahagia, rumah tangga yang didasari cinta dan iman yang kuat membuat mereka semakin awet meski banyak pertingkaian akibat kesalah pahaman, namun dapat mereka lampaui dengan hati yang terus menyerah pada sang pencipta mencoba iklas menjalani kehidupan penuh lika liku.

Cinta dan adam dikaruniai putra yang sangat tampan. Yang sekarang berusia dua tahun, begitu menggemazkan.

Muhammad ibrahim husein, dipanggil baim oleh sang ayah dan bunda. Kini cinta sengaja memanggilkan dirinya pada anak2nya bunda. Putripun mengikuti sang adik karena tuturan dari cinta.

Putri sigadis cantik yang sekarang sudah beranjak remaja. Semakin pintar dan solehah membuat bangga kedua orang tuanya.

Adam akan memberikan kejutan pada sang istri dan kedua anak-anaknya. Memesan 4 tiket untuk berangkat umroh sesuai harapan putri yang dari dulu ingin merayakan hari kelahirannya disaat sudah masuk smp.

"assalamualaikum "

"ikumcalam" berlarinya dengan girang membuat adam tertawa melihat semakin pintar anaknya ini

Dengan sigap adam menggendong sang pangeran kecilnya itu.

"walaikumsalam" cinta mencium tangan sang suami, adam membalas dengan mengecup kening cinta.

Itulah rutinitas mereka setelah menikah.

Duduknya dikarpet doraemon dengan banyaknya mainan baim diseluruh ruangan keluarga ini. Menjadi hal biasa untuk cinta dan adam agar sang anak anteng disaat cinta sedang sibuk didapur.

"putri mana bun? "

"lagi mandi kayaknya, soalnya habis pulang dari pengajian "

Adam hanya mengangguk. Senyumannya semakin merekah melihat sang putri tercintanya turun dari tangga. Menghampiri dengan wajah cerianya.

"janan duduk cini kak! " perintah sang adik saat melihat putri ingin duduk ditengah-tengah cinta dan adam.

"biarin. Wleee" ejekkan putri berhasil membuat baim menangis histeris.

Entahlah baim selalu cemburu pada sang kakak.

"cup cup cup uuh sayangnya bunda. Gak boleh gitu sayang, kakak kan sodaranya adek, adek gak boleh iri yah nak. Apalagi sama sodara sendiri. Gak baik sayang" elusan cinta pada punggung baim berhasil membuat sang empu diam namun matanya menatap sang ayah seolah meminta dekat dengannya.

Adam yang merasa ditatap penuh arti langsung mendekati baim dan menciuminya, membuat baim tertawa dan memeluk sang kakak tanda meminta maaf.

Adam merasa bersyukur karena cinta berhasil mendidik anak-anaknya dengan baik. Begitupun dengan sikap baim yang sering berubah dengan sifat agresif dan sifat meminta maaf saat melakukan kesalahan membuat adam semakin bangga pada sang istri.

Adam dan cinta sudah mempunyai rumah sendiri dan terpisah dari orang tuanya adam, mereka ingin hidup berumah tangga tanpa ada campur tangan dari orang tua siapapun. Beruntung sang umi bisa dibujuk empat tahun yang lalu. Pada akhirnya mereka berhasil dan sekarang hidup bersama dijakarta. Dikarena perusahaan warisan cinta membuat mereka harus tinggal dijakarta, dengan adam tentunya menjadi penerus perusahaan arsitek yang ternyata itu adalah cita2 adam selain menjadi ustadz.

Sesuai dengan niat adam, dia akan memberikan kejutan untuk sang putri tercintanya.

Adam mengeluarkan amplop yang warna coklat yang diambil dari sakunya. Menaruh didepan putri dan cinta, baim hanya diam menyaksikan tayangan di tv.

"apa ini yah? " tanya sang anak

Adam hanya tersenyum.

"buka aja kak! "

Tanpa menunggu lama, putri langsung membuka isi amplop itu. Matanya melebar saat melihat isi dari amplop itu, senyuman terukir dengan nata berbinar penuh kebahagiaan.

"ayah ini beneran yah? " tanya memastikan

Adam hanya mengangguk. Dipeluk eratnya sang ayah dengan air mata bahagia. Adam mengelus rambut sang anak dengan sayang. Cinta, dia menatap suaminya penuh dengan rasa kagum. Tak bisa mengungkapkan apapun. Rasa bahagia benar2 terasa. Putri terus berucap kata terimakasih bertubi-tubi, membuat adam terkekeh.

*******

Sepuluh hari sudah, keluarga kecil itu beribadah ditempat suci sesuai keinginan sang putri tercinta.  Dan sekarang mereka berada di dubai, sesuai ajakan sang kepala keluarga, kini mereka berada ditempat wisata dubai yang paling terkenal.

Wajah bahagia yang terpancar dari keluarga kecil ini, setelah sepuluh hari suka duka dengan khusunya beribadah ditempat suci yaitu mekkah dan ke madinnah tentunya. Serangkaian ibadah dan berdoa dengan lebih hikmat.

"yah..escim yah escim" teriakan heboh sibungsu dipangkuan sang ayah yang matanya berbinar melihat kedai eskrim.

Cinta dan adam hanya terkekeh melihat antusiasnya sang putra.

"bentar sayang." adampun membawa sang putra ke kedai eskrim diikuti istri dan putrinya.

Duduklah disaat makan, dan itu ditertibkan adam pada keluarga kecilnya. Setelah membeli eskrim mereka duduk ditaman dengan Suasana yang indah disore hari.

"terimakasih " adam menoleh kearah cinta dengan mengerinykat dahinya

Cinta tersenyum mengelus tangan sang suami dengan sayang. Adam merangkul cinta dengan agresifnya. Cinta menatap manik mata adam begitu dalam.

"terimakasih karena sudah membawaku kedalam kebahagiaan yang tak pernah aku bayangkan, terimakasih karena kamu sudah jadi imamku yang bertanggung jawab, terimakasih sudah memberiku waktu yang penuh dengan rasa syukur karenamu, terimakasih untuk segalanya wahai suamiku" adam memeluk sang istri dengan elusan lembut membuat cinta nyaman. Memberikan kecupan dikepala sang istri bertubi-tubi dengan pandangan lurus melihat kedua anaknya bermain bersama burung2.

Merenggangkan pelukannya dan memegang kedua bahu cinta, tatapan yang dalam serta saling memikat mengukir senyuman dari bibir masing2. Adam mencium kening cinta dengan hikmat.

"kamu gak perlu berterimakasih, karena ini kewajibanku dan takdir kita untuk bersama, dan bila ada kata terimakasih, itu adalah kata dariku yang harus berterimakasih pada sosok bidadari yang selalu setia mendampingiku menuju syurganya allah dan betapa bersyukurnya aku, karenamu aku bisa mempunyai dua malaikat kecil bertumbuh dengan baik dan menjadi anak soleh dan solehah karena didikanmu, aku menyayangimu wahai istriku, berjanjilah akan terus bersama menuju syurga allah! (cinta mengangguk)  assalamualaikum cintaku!

"walaikumsalam suamiku" kini pandangan mereka tertuju pada objek yang sama. Ukiran senyuman dikedua bibir itu tak pernah berhenti kala melihat sang buah hati tertawa lepas dengan penuh kebahagiaan.

Inilah akhir kisah cinta & adam.

Terimakasih yaallah atas kebahagiaanku ini. Ijinkanlah hamba menjadi wanita solehah untuk suamiku yang soleh ini. Aminn



End.



Thankyou all semoga bermanfaat ceritanya. Sorry lama, gara2 covid jadi kayak gini. Enddingnya kurang puas, menurut kalian adan extra part gak??? 


ASSALAMUALAIKUM CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang