Autor pov
Shiren, ricis dan arafah berjalan kearah tenda. Namun, langkahnya terhenti karena melihat orang yang terbaring disebelah tenda.
"astagfirullah. Bu ustadzah lihat ada korban" ucap arafah dengan panik
Dengan cepat, shiren, arafah dan ricis mendekati tubuh wanita itu.
"yaallah kasihan sekali korbannya" ucap ricis dengan wajah panik
"tapi, kok korban bajunya masih bagus, terus luka2nya juga ndak ada yang parah" ucap arafah saat meneliti tubuh wanita itu
Shiren mendekati wanita itu, dan memegang denyut nadinya.
"ayok kita bawa ini kedalam tenda aja"ucap shiren
Mereka bertiga membawa wanita itu masuk kedalam tenda, menunggu wanita itu sadar dengan terus berdoa dan memberikan minyak kayu putih dihidungnya.
Beberapa menit kemudian, cinta sadar dengan wajah pucatnya. Dia mengerjapkan matanya berkali-kali, melihat sekelilingnya. Setelah sudah jelas, cinta melihat senyuman dari tiga orang.
Shiren, arafah dan ricis tersenyum saat melihat cinta sudah sadar.
"alhamdulillah " ucap mereka serempak saat cinta sudah sadar
Cinta teringat tentang resi dan putri membuatnya menangis dan mencoba untuk berdiri.
"yah kok nangis. Piye toh mbae?" ucap ricis polos dengan bingung
"mba kenapa? " tanya shiren dengan lembut
Cinta hanya menangis histeris, membuat mereka bertiga semakin bingung.
"yaampun mba mau kemana mba? " tanya ricis dengan panik
Cinta tanpa memperdulikan mereka, dia berlari dengan tertatih membuat shiren, ricis dan arafah terkejut lalu mengejarnya. Shiren merasakan tidak beres dengan cinta.
"aduh mba jangan lari2 mba! " teriakan arafah dengan ngos2an
"ini mah bukannya cari bantu korban malah kita nanti yang bakal jadi korban karena lari2an" ucap ricis dengan kesal yang terus berlari
"aduh.. (dengan ngos2an) mba udah mba yah capek. Tunggu dulu! Istirahat dulu baru nanti lari lagi" ucap arafah dengan polos membuat ricis menjitaknya
"aduh mba icis tuh yah ndak sopan banget, ini pala udah difitrahin sama bapak dan ibunya arafah tau gak" cerocos arafah yang tidak diperdulikan oleh ricis
"astagfirullah " ucap mereka dengan terkejut
Cinta naik keatas jembatan dengan berniat bunuh diri.
"yaallah mba jangan mba dosa" teriakan shiren
"JANGAN MENDEKAT! " bentakan cinta dengan tangisnya
" gue udah gak ada gunanya untuk hidup, gue mendingan mati aja." ucapnya asal dengan emosi
Shiren, arafah dan ricis menggelengkan kepalanya dengan terus istigfar.
"mba apapun masalahnya, mba jangan melakukan tindakan bodoh. Saya tidak tahu masalah mba apa. Tapi apapun itu, saya yakin mba. Pasti akan ada jalan keluarnya. Mba pegang tangan saya yah mba. Mba boleh kok curhat sama saya" bujuk shiren dengan lembut
"aduh tuh orang yah udah dikejar bunuh diri lagi" gerutu ricis
"ayok mba pegang tangan ustadzah shiren mba, jangan terjun mba sakit" teriak arafah membuat ricis mendengus kesal
"fah, kamu itu yah kalau bujuk orang yang benar dong" protes ricis
Mereka berdua terus beradu mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSALAMUALAIKUM CINTA
General Fictionkisah dua insan manusia yang ditakdirkan untuk hidup bersama dengan latar belakang salah satu insan yang penuh luka. cinta gadis yang terlahir dari keluarga kristen dengan kehidupan yang pahit karna keadaan yang begitu sulit untuknya, bertemu denga...