Cinta pov
Entah kenapa aku merasa ini adalah jawaban dari doa2ku selama ini. Apa iyah dia jodohku? Jika iya aku mohon jangan sampai aku harus menunggu lama akan memantapkan hatiku padanya. Sungguh memberi jawaban yang akan merubah hidupku sepanjang masa bukanlah hal gampang.
Terkejut saat anakku memanggilnya ayah.ada hubungan apa anakku dan dia? Benar2 pertanyaan yang kutunggu diawal dia panik saat mengantarkan anakku kerumah sakit.
Sudah satu hari anakku dirawat, bahagia karena aku berhasil bertemu dengannya, sedih dan terpukul saat harus tahu kenyataan anakku yang ternyata sakit. Jika ini hukuman, aku mohon yarabb hukumlah aku jangan melewati putriku.
Anakku tertidur setelah ku beri makan dan obat. Tentu dia seperti ayahnya yang kutahu, jefri sangat susah untuk meminum obat. Bujukanku kadang sulit untuknya, namun bujukan dia begitu gampangnya. Mungkin karena dia sangat dekat dengan putri.
"maaf, boleh kita bicara sebentar " ucapku saat melihat putriku tertidur
Aku mencoba meminta penjelasan darinya.
Adam mengangguk. Lalu kami keluar ruangan. Aku hanya takut saja terjadi fitnah, karena anakku tertidur didalam ruangan hanya ada aku dan dia. Brayen, entahlah? Tadi sempat datang membawa makanan, namun dirinya berlalu katanya kekantin.
Duduk satu bangku namun beberapa jarak.
"ada apa? " tanyanya yang membuatku sedikit meliriknya
"seberapa dekat akhi dengan putriku? " tanyaku serius
"sebelum ukhti mengetahui putri anak ukhti, dia anak yang membuatku jatuh cinta pada kebijakannya, ketabahannya, keihtiarannya, bahkan karena kesabaran menunggu ukhti" ucapnya membuatku merasa bersalah pada anakku
Tak disangka dia menceritakan semuanya padaku, terkejut dan merasa bahagia. Tentu sebuah kejadian tidak akan terjadi tanpa kehendak ilahi. Benar2 aku merasa inilah waktuku untuk memberi jawaban untuknya.
"ukhti, jika allah telah mentakdirkan kita untuk berjodoh. Apa ukhti menerima saya sebagai imam untuk ukhti dan ayah untuk putri? Mungkin ini terlalu cepat, tapi saya tidak mau bertambah dosa dengan keinginan yang benar2 tidak bisa saya tahan jika melihat ukhti. Jujur saya ingin memandang dan memberikan semangat dengan cara yang lebih dekat untuk ukhti. Namun, batasan yang akan menimbulkan dosa yang mengharamkan saya melakukan itu. Saya hanya meminta sebuah kepastian dari ukhti. Maaf kalau saya lancang uhkti" ucapnya dengan kurasa begitu tulus membuat hatiku tersentuh bahkan rasa cinta terus tumbuh membuatku sulit untuk menolaknya
Bismillah. Ucapku dalam hati.
"jika allah mentakdirkan akhi jodohku, sungguh ku tak akan menolaknya. Kedekatan akhi dengan putriku membuatku merasa lega, setidaknya putri memiliki orang tua lengkap sesuai dengan harapan dan doanya selama ini. Saya berharap jika memang saya dan akhi berjodoh, saya mengiiyakan jawaban akhi untuk membawa saya menjadi makmum akhi sampai syurga menjemput saya sebagai ridho saya untuk mengabdi pada akhi" sungguh panas dingin ketika aku menjawabnya.
"alhamdulillah. Terimakasih ukhti. Insyaallah secepatnya saya akan menghalalkan ukhti. Tentunya setelah putri pulih kembali" ucapnya terdengar dengan bahagia yang memang kurasakan.
Hari dimana rumah sakit menjadi saksi atas jawabanku pada pria idamanku. Sungguh mukjizat yang telah allah berikan untukku dan putriku.
*****
Autor pov
Bujukan cinta dan adam pada putri berhasil untuk anak itu mau melakukan operasi. Solawat dan dzikir terus mereka lontarkan disaat putri harus operasi. Setelah dua hari dirawat dirumah sakit.
Adam dan cinta tentu saja hanya fokus pada putri tanpa memperdulikan urusannya yang memang diharuskan untuk kepondok.
Kini mereka hanya berpasrah pada sang ilahi. Semoga anaknya bisa lancar operasi dan tidak mengalami efek dari hasil operasinya.
Anisa, aisyah, arafah, ricis, ningrum, brayen, akbar, rizki. Datang untuk memberi semangat pada cinta dan adam. Yang terlihat panik saat putri dibawa keruang operasi.
Berjam-jam mereka menunggu diluar dan bergantian untuk menunaikan ibadah pada waktunya.
Pintu ruang operasi terbuka lebar, terlihat dokter menangani cinta keluar dengan wajah yang sulit diartikan. Berbondong mereka menghampiri dokter itu.
"bagaimana dokter operasi anak saya lancar kan? " tanya cinta dengan panik
" alhamdulillah operasinya lancar bu. Kita akan melihat kondisi anak ibu baik atau tidaknya setelah pasien sadar. Sekarang kami akan bawa pasien keruangannya lagi bu. " jelas dokter membuat cinta dan yang lainnya lega dan bahagia
Ucap syukur pada sang pencipta dan sujud syukur cinta dan adam panjatkan pada sang ilahi.
Adam, cinta dan anisa menunggu putri untuk sadar. Cinta tidak pernah pulang kepondok karena dia tidak ingin meninggalkan putrinya seorang diri, walaupun bujukan dari anisa dan yang lainnya tidak dia hiraukan. Pakaian saja harus meminta tolong pada ricis dan arafah. Mereka dengan senang hati membantu cinta.
Gerakan tangan anak kecil itu terlihat oleh ibunya. Cinta tersenyum saat putri sadar dari tidurnya setelah operasi.
"mamah" panggilan putri dengan lemah namun terdengar oleh cinta, adam dan anisa.
"iyah sayang ini mamah" ucap cinta dengan memegang tangan putri
"mah, mati lampu yah? Kok gelap"
Degh
Cinta, adam dan anisa terkejut saat putri mengucapkannya, bahkan mata putri terbuka lebar. Air mata cinta mengalir deras ketika dia mengingat efek operasi itu. Anisa merangkul cinta. Dan adam langsung memanggil dokter.
"mamah..mamah disini kan? " ucap putri lagi membuat cinta semakin menangis
"iyah sayang ini mamah, putri kenapa? " ucap cinta yang meyakinkan anaknya
"mamah mati lampu yah mah? Kok gelap. Mah" ucap putri lagi dengan sedikit meninggikan suaranya
"mamah kenapa gelap mah? Putri takut" ucapnya dengan bergetar karena ketakutan air mata putri mengalir begitu saja
Cinta langsung memeluk putri dengan erat.
"kamu gak perlu takut, disini ada mamah nak" ucap cinta dengan segukan membuat tangis putri pecah
"mamah kenapa gelap mamah? Putri takut mah. Ini mata putri kenapa gak bisa lihat mah" ucap putri dengan isak tangisnya
Dokter langsung memeriksa putri. Cinta sudah siap dengan semua jawaban dari dokter itu.
"seperti dengan dugaan saya bu. Putri mengalami kebutaan." ucap dokter itu membuat putri menangis histeris begitupun dengan cinta
"enggak putri gak mau buta. Putri enggak mau. Mamah putri enggak mau buta" jeritannya dengan isak tangis dengan rasa takutnya
Cinta terus memeluk putri. Adam meneteskan air matanya. Anisapun ikut menangis.
"putri dengerin mamah sayang, walaupun putri gak bisa lihat. Tapi disini ada mamah yang akan menjadi mata putri. Mamah janji nak gak akan meninggalkan putri. Mamah janji" ucap cinta membuat putri sedikit tenang dengan memeluk cinta erat
"yaallah kuatkanlah hamba, kuatkanlah mereka yaallah. Hamba berjanji akan terus berada didekat mereka satukanlah hamba dengan cinta yaallah. Sungguh perih saat melihat dua wanita ini menangis. Tolong kuatkanlah mereka yaallah" doa dalam batin adam dengan tangisnya
Anisa memeluk adam mencoba memberi ketenangan. Dia sudah menebak adam akan sakit mendengar kenyataan ini.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
ASSALAMUALAIKUM CINTA
General Fictionkisah dua insan manusia yang ditakdirkan untuk hidup bersama dengan latar belakang salah satu insan yang penuh luka. cinta gadis yang terlahir dari keluarga kristen dengan kehidupan yang pahit karna keadaan yang begitu sulit untuknya, bertemu denga...