Bag 1

4.9K 98 5
                                    

Aku memasukan beberapa baju ke dalam koper lalu menutupnya. Selesai. Akupun bergegas rebahan karena merasa sangat lelah hari ini.

Tok tok tok

Terdengar pintu di ketuk dari luar. Lalu seseorang masuk. Kakakku, Ka Riri.

"Aku masuk ya de." tanpa di persilahkan dia sudah langsung masuk dan duduk di sampingku. "Ud beres packingnya ?"

"Ud ka, cuma bawa koper kecil kok, krna kan cuma beberapa hari aja."

"Yakin nih kamu mau berangkat?" tanyanya lagi, memastikan tentang apa yang sudah aku putuskan ini.

"Yakin donk ka, tenang aja deh pokonya. Aku udah pikirin semua ini matang-matang. Aku juga ud izin mama kan. Tapi plis jangan sampai ka kevin tau ya. Aku pasti di omelin deh kalau dia tau." jawabku sedikit merengek,meminta Ka Riri merahasiakan semua ini dari Ka Kevin, kakak keduaku.

Sedikit cerita, kami 3 bersaudara. Ka Riri, Ka kevin dan aku, Rara. Aku tinggal dengan Ka Riri dan suaminya, Ka Fatir. Ka Kevin sudah menikah juga, dan tinggal dengan istrinya Ka Wulan. Nah Mamaku beda rumah juga,karna papa sudah meninggal dan mama menikah lagi dengan Om Adnan.

"Iya iya tenang deh pokonya rahasia aman. Tapi jangan lupa ah sogokan tutup mulutnya."

"Iya entar beres semua ini aku traktir makan."

"Nah,gitu donk baru ade kakak yg baik." jawabnya sambil mengacak-acak rambutku lalu bergegas keluar kamar.

"Ih dasar rese." dengusku pelan.

Suasana kembali hening, aku pun kembali merebahkan badanku. Sangat nyaman rasanya, karena seharian ini jadwalku lumayan padat. Kuliah, pemotretan, masih ada promo-promo juga tentang film baruku. Dan besok baru aku bisa libur, karna mau melakukan sesuatu. Sesuatu yg menurutku lumayan sangat gila.

Tring...

Ponsel ku berbunyi, 1 pesan masuk. Dari Ka Rima managerku.

"Ra, besok hati-hati ya. Kabari aku, semoga lancar."

Aku segera membalasnya.

"Siap ka, makasih ya udah kasih aku waktu untuk libur."

"Sama-sama Ra."

Tring..

Ponselku kembali berbunyi,kali ini bukan Ka Rima. Tapi dari Teh Ocha, aku tidak membalasnya tapi langsung ku telpon saja.

"Assalamualaikum Ra." sapanya sangat lembut.

"Waalikumsalam teh. Teh, besok ketemuan di bandara aja yaa, ga perlu bareng nanti teteh repot. " jawabku langsung menjawab pertanyaan dia tadi, yg menanyakan besok mau ke bandara bareng atau tidak.

"Beneran ? Ga apa-apa sih kalo emank mau bareng nanti aku jemput kamu."

"Beneran ga apa-apa teh,soalnya aku besok ketemu mama dulu baru ke bandara."

"Yasudah kalo gitu,besok berkabar lagi ya Ra. Ketemu disana."

"Oke teh, makasih ya sebelumnya udah mau jemput aku."

"Iya ra, yaudah kamu istirahat sana. Assalamualaikum." Teh Ocha mengakhiri pembicaraan.

"Waalaikumsalam teh." akupun mematikan telponnya.

Entah apa yang aku fikirkan, semoga semua ini memang keputusan yang benar.

Terpendam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang