Tidak sampai satu jam foto itu di upload, sudah tersebar dimana-mana,di semua akun fanbase yang selalu mendukung hubungan aku dan Iqmal sejak film pertama kami, bahkan sampai masuk ke salah satu akun gosip di instagram.
Banyak sekali doa baik dan ucapan syukur yang mereka tulis di komentar, tidak sedikit juga DM yang masuk memberikan ucapan selamat. Tapi masih ada saja yang berkomentar kurang menyenangkan.
Membaca beberapa komen jelek yang masuk membuat aku sedikit kecewa dan sedih.
"Udah Ra, di baca yang baik-baik aja. Yang kurang enak di cuekin aja." Iqmal sepertinya melihat raut kekecewaanku, meski sedang menyetir dia masih saja memperhatikanku yang sedang sibuk memandangi ponsel.
"Iya akutuh heran banget sama orang yang bicara seenaknya di sosmed, ga mikirin gitu perasaan orang. Kalo ga suka simpen aja sendiri, ga perlu di keluarin apalagi dengan kata-kata yang ga enak di baca." lalu ku simpan ponselku ke dalam tas.
"Namanya juga netizen yang budiman Ra, hahaha."
"Besok pasti akan lebih heboh lagi dari ini. Siap-siap di kejar-kejar media deh kita."
"Ga apa-apa Ra seru."
"Eh tapi untung aku belum ada kerjaan lagi dong sampai beres lamaran. Aku sih d rumah aja jadinya. Paling nanti jumat udah mulai ke rumah mama."
"Waah, bakal aku yang di kejar-kejar media kalo gitu."
"Haha selamat menikmati ya sayang." ucapku medelek Iqmal.
"Hahaha."Mobil melaju lambat, menikmati jalan Jakarta yang masih saja ramai meski sudah malam.
"Tadi bunda sedih banget loh Ra, pas kamu bilang minta undur lamarannya."
"Iya maaf ya Mal, bentar aku telpon bunda deh."
"Yaudah sekarang aja. Ke rumah aku dulu yu."
"Ga enak sih Mal udah malem."
"Baru jam 8 Ra. Ke rumah dulu ya.?"
"Yaudah iya."Iqmalpun memutar arah menuju rumahnya, aku tidak enak juga pada bunda, semoga bunda mau memaafkanku.
....
Sampai di rumah Iqmal, rumah sudah terlihat sepi, karena ini sudah jamnya untuk istirahat.
"Tunggu ya sayang, aku panggil bunda dulu." kemudian Iqmal meninggalkanku menunggu di ruang tamu.
Tak lama Iqmal kembali bersama bunda di sampingnya. Aku segera bangun menghampiri bunda.
"Bunda, maaf ya malem-malem jadi ganggu." aku menyalami bunda, kemudian bunda mencium dan memelukku.
"Ga kok sayang, tapi kalo ayah udah tidur Ra, ga biasa tidur malem, abis isya pasti sudah di kamar."
"Iya ga apa-apa bun."
Kami kemudian duduk di ruang tamu, Iqmal masuk ke dalam untuk mengambilkanku air karena di suruh bunda.
"Ada apa sayang.?"
"Aku minta maaf ya bun.." belum bres ku melanjutkan ucapanku bunda sudah memelukku.
"Engga ra,bunda ga marah kok bunda juga ngerti kamu sedang emosi aja. Tapi udah beres kan masalahnya? Bunda udah marahin Iqmal karena bikin kamu sedih."
"Udah bunda, maaf ya bunda bikin khawatir."Bunda melepaskan pelukanku perlahan. Mengusap pipiku lembut.
"Biasanya Ra, kalo lagi ada niat baik gini, suka ada aja cobaannya, kamu sama Iqmal harus lebih sabar lagi ya. Maafin Iqmal ya Ra. "
"Eh, engga kok bun, ga apa-apa. Iya bunda, insha allah."
"Aduh bunda ga sabar deh jadinya, mau nambah anak perempuan yang cantik kaya kamu gini."Aku hanya terkekeh mendengar ucapan bunda, tak lama Iqmal datang membawakan segelas hot chocolate dan meletakannya di meja lalu duduk di samping bunda.
"Ini sayang minumnya."
"Makasih ya Mal."
"Mal, awas ya kamu buat Rara sedih lagi. Nanti bunda jewer." Iqmal dan aku tertawa bersamaan melihat bunda yang sudah memegang kuping Iqmal meledeknya.
"Ampun bunda, engga akan gitu lagi, janji."
"Bunda pegang janji kamu. R
a,bunda masuk dulu ga apa-apa.?"
"Iya bun ga apa-apa. Maaf ya jadi ganggu lagi istirahat."
"Engga sayang, kamu santai aja ya. Nanti pulang di anter kan Mal.?"
"Engga bun, suruh naik taksi online aja." celetuk Iqmal menggodaku.
"Kamu tuh ya, awas kalo sampe ga di anterin, nanti kamu bunda kunci di luar rumah."
"Haha iyalah bun pasti di anter, bisa di marahin Ka Riri aku adeknya di titip ke taksi online malem-malem gini." aku hanya tertawa melihat Iqmal yang jahil dan bunda yang sabar menghadapi Iqmal.
"Yasudah bunda masuk dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpendam
FantasyTerinspirasi dari Alesha (Iqbaal dan Vanesha) dan semua ini real hanya khayalan, tapi doakan endingnya menjadi kenyataan untuk kehidupan Alesha. Nama sengaja di bedakan. selamat membaca