Bag 13

1.2K 74 15
                                    

Kuhabiskan sarapanku, lalu membereskan piringnya ke dapur, kemudian kembali ke kamar. Ka Riri sudah pamit tak lama setelah Iqmal menelpon tadi, ada kerjaan katanya.

Masuk kekamar, aku siap-siap untuk mandi karena sudah siang. Tapi sebelumnya kurapihan dulu kasur ku, lalu menyapu sedikit kamarku.

Ka Riri selalu memaksaku agar bi Asih saja yang membersihkan kamar, tapi selalu ku tolak. Bagiku ini tidak sulit, dan aku tidak merasa kerepotan melakukannya. Aku hanya merasa, aku yang tahu kamar ini ingin seperti apa, yang bisa membuatku merasa betah tinggal di dalamnya, tempat ternyaman saat aku pulang dan merasa lelah setelah bekerja.

Kuletakkan kembali sapu di samping meja riasku, dan tidak sengaja ku lihat ponselku yang dari malam tidak aku sentuh lagi. Pasti banyak notifikasi yang masuk.

Ku tunda niatku untuk mandi, hanyak untuk mengecek ponsel ku sebentar, takut ada hal penting yang aku lewatkan.

Benar saja, ada beberapa pesan dari ka Rima berisi tentang pekerjaan, ada dari Rama juga, dan grup chat yang mungkin sudah berisi ratusan, membuat aku malas membacanya. Oia, chat Iqmal yang dari semalan tidak aku buka juga msih ada, ternyata ada tambahan chat masuk darinya. Tanpa fikir lagi aku segera membacanya, mengabaikan pesan-pesan yang lain.

"Pagi Ra, jangan lupa buka DM aku."

Aku tidak membalas, hanya membacanya. Entah ada apa di DM itu sampai dia memaksa sekali agar aku membukanya.

Aku beralih ke instgram, yang sudah lumayan lama tidak aku lihat. Bila update masalah pekerjaanpun biasanya management yang urus, dan sudah pasti mereka tidak akan berani membuka DM yang masuk tanpa izinku.

Kulihat banyak sekali notifikasi yang masuk. Isinya macam-macam, kadang aku merasa sangat beruntung sekali berada di dunia seperti ini, banyak fans yang menyayangiku, banyak doa yang mereka panjatkan untukku, rasanya aku tidak akan bisa sampai seperti ini jika bukan karena mereka.

Dan ini juga mungkin salah satu alasan kenapa aku malas sekali buka instagram, terlalu banyak hal tentang Iqmal yang bisa aku temukan disini, bahkan para fanspun masih sangat berharap jika aku bisa bersamanya di dunia nyata. Bukan aku tidak suka jika sampai saat ini masih ada saja yang mendoakan ku untuk bisa bersama Iqmal, sungguh bukan, aku hanya jadi merasa semakin sulit melepaskan Iqmal. Terima kasih atas doa dari para fans yang tidak pernah putus sampai saat ini, maafkan jika kenyataannya tidak sesuai harapan kalian.

Aku cek satu persatu DM yang masuk, sudah sangat banyak sekali sampai-sampai aku kesulitan mencari DM dari Iqmal. Aku scrool terus sampai kebawah dan akhirnya ketemu. Lalu segera ku baca isinya.

"Selamat ya Ra, aku dengar kamu sebentar lagi wisuda? Kapan ?"

"Ra bisa ketemu.?"

Hanya berisi 2 pesan itu. Pesan pertama sudah pasti dia tahu dari postingan keluarga atau teman-teman management ku, karena aku sama sekali tidak update tentang itu. Dan pesan kedua, mau apalagi bertemu denganku? Kulihat pesan kedua baru saja di kirim beberapa jam yang lalu.

Aku diam sejenak, berfikir tentang tawaran itu. Tadinya aku ingin sekali mengiyakan, tapi apa baiknya buat aku ? Dan setelah bertemu mau apa ? Apa keadaannya akan berubah? Atau masih seperti ini saja ? Bertanya sendiri dalam hati, bingung antara mau atau menolak.

Masih terdiam agak lama, sampai akhirnya aku jawab.

"Sori Mal, aku belum ada jadwal kosong. Mungkin lain kali. "

Lalu kukirim pesannya. Walau berat biar sajalah, aku tidak ingin membebani diriku sendiri. Lebih baik seperti ini, jauh, tak perlu banyak berharap lagi.

Terpendam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang