Hari yang di tunggu akhirnya tiba. Hari wisudaku. Mama, Om Adnan, Ka Riri, Ka Fatir, Ka kevin, Ka Wulan semua sedang bersiap. Tidak ketinggalan ketiga ponakanku juga ada Mesta, Kala dan Noah. Noah itu anak Ka Kevin dan Ka Wulan.
Aku sedang di make up oleh make up artis yang biasa mengurusku saat kerja. Oia Ka Rima juga sedang bersiap di rumahnya, dia mengabari akan menyusul ke tempat acara.
Drrrtttt drrrttt....
Iqmal menelpon, aku segera mengangkatnya."Halo Mal."
"Udah beres? Aku perlu anterin ga.?"
"Dikit lagi Mal. Ga perlu deh, aku juga ini udah 2 mobil. Ga enak harus pisah mobil sama yang lain."
"Oke kalo gitu. Oia, aku hari ini ga bisa ke rumah ya Ra, ada kerjaan entar sore."
"Iya ga apa-apa Mal." aku sedikit kecewa, dan Iqmal pasti menyadarinya. Aku sudah 3 hari tidak bertemu Iqmal, dia sedang banyak pekerjaan dan harusnya aku mengerti, tapi ini kan hari wisudaku, apa tidak bisa hanya sekedar ke rumah untuk bertemu sebentar saja.
"Besok ketemu ya Ra. Aku beresin dulu kerjaan aku, biar besok santai."
"Iya ga apa-apa Mal, ketemu besok ya."
"Makasih ya Ra udah ngerti. Oia, jangan lupa entar kirim fotonya ya, aku pengen liat pacar aku yang cantik ini mau wisuda."
"Siap komandan, nanti kalo udah beres aku kabarin."
"Yaudah aku mandi dulu ya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."Telpon terputus, akupun melanjutkan kembali persiapan ku yang tinggal sebentar lagi beres.
Sekitar 15 menit kemudian aku sudah rapih. Aku bergegas turun menemui keluargaku yang sudah siap daritadi.
"Selamat ya sayang." ucap mama menciumku. Aku jadi terharu di buatnya.
"Makasih ya Mah, makasih ya semua."Aku menyalami satu persatu kakak-kakakku, juga Om Adnan. Kamipun berfoto sebelum berangkat. Betapa beruntungnya memiliki mereka, meski ada yang kurang, tidak ada papa disini, tapi aku yakin papa selalu mendoakanku dari jauh.
Saat sedang berfoto, dari pintu depan terdengar ada yang mengantar paket. Bi Asih pun dengan segera membukakan pintu dan menerimanya. Bi Asih menghampiriku, memberikan buket bunga mawar putih yang lumayan besar.
"Dari siapa bi.?"
"Kurang tau Non. Bibi kebelakang dulu." Bi Asih pun pamit kembali ke dapur.Ku buka kartu ucapannya yang terselip di antara bunga mawar putih tersebut.
"Selamat ya sayang. Aku sayang kamu. Iqmal."
Ternyata itu dari Iqmal, senang rasanya meskipun tidak hadir tapi dia menyempatkan mengirimkan bunga untukku.
"Ayok cil berangkat nanti telat." ajak Ka Kevin membuyarkan lamunanku.
"Masih pagi nih de, jangan senyum-senyum sendiri. Ga baik." ucap Ka Riri meledek. Yang lain hanya ikut tertawa melihat aku yang tersipu malu.Kamipun berangkat, aku naik mobil Om adnan, bersama Mama, Mesta dan Kala. Yang lain di mobil Ka Fatir.
Di perjalanan aku memfoto buket bunga yang di kirimkan Iqmal lalu menguploadnya ke instagram. Kemudian aku mengabari Iqmal kalau aku sudah berangkat, juga berterima kasih atas buket mawar putih kirimannya itu. Dan tidak lupa mengirimkan beberapa fotoku sesuai permintaannya tadi.
"Makasih buket mawarnya Mal. Aku juga sayang kamu."
....
Kamipun tiba, Ka Rima sudah menunggu disana. Aku mengikutin setiap acara dengan hikmat. Sampai akhirnya acarapun selesai.
Aku berfoto dengan teman-teman ku, juga dengan keluargaku. Iqmal tidak mengabari sejak tadi. Biarlah mungkin dia sedang banyak kerjaan. Lagipula aku juga sedang menikmati kebersamaan dengan keluargaku, jarang-jarangkan bisa kumpul semua seperti hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpendam
FantasyTerinspirasi dari Alesha (Iqbaal dan Vanesha) dan semua ini real hanya khayalan, tapi doakan endingnya menjadi kenyataan untuk kehidupan Alesha. Nama sengaja di bedakan. selamat membaca