Bag 32

1.1K 88 9
                                    

Tring...

Notifikasi masuk di ponselku, dengan cepat ku buka dan ku baca pesan masuk dari Iqmal yang sedari tadi selalu mengabariku selama di perjalan menuju rumah mama.

"Aku bentar lagi sampe sayang."

Begitu isinya, membaca pesannya perutku terasa mulas. Aku sangat nervous menghadapi hari ini, sedari tadi jantungku berdetak tak karuan. Deg-degan, senang, haru, semua bercampur aduk menjadi satu.

"Oke sayang." balasku singkat.

"Ka, Iqmal udah deket." ucapku pada Ka Riri mengabari, agar kami siap-siap menyambut kedatangan Iqmal dan keluarga.

"Oke, aku keluar dulu ya de." Ka Riri bergegas keluar menyampaikan pesanku pada yang lain. Tinggallah aku di kamar mama masih dengan Ka Egha yang sesekali merapihkan rambutku, makeup ku, dan bajunya sampai semuanya benar-benar sempurna.

"Aduh, deg-degan banget aku." gumamku sedikit berbisik.

"Bissmillah aja Ra, insha allah semua berjalan dengan lancar." ucap Ka Egha mencoba menenangkanku, aku tersenyum menanggapinya.

Ku pandangi lagi diriku di cermin. Aku sangat puas dengan apa yang aku pakai hari ini. Kebaya brukat modern berwarna ungu muda dan silver, di padu dengan kain batik berwarna hampir senada sudah rapi menutup tubuhku dengan baik, cantik, aku suka. Modelnya yang tidak terlalu terbuka, seperti request Iqmal, tetap memberi kesan anggun saat di pakai.

Make up natural dan minimalis yang Ka Egha berikan di wajahku juga aku suka. Rambutku kali ini di sanggul rapi dan simple. Semua terasa sederhana namun elegant. Semua benar-benar sesuai harapanku.

Sembari menunggu Iqmal aku sudah di foto sesekali oleh photographer untuk dokumentasi, ini lumayan membuatku sedikit relaks. Biarpun tetap saja, rasanya jantung ini mau copot saking nervousnya.

Tring..

Kembali ponselku berbunyi. Pesan dari Iqmal lagi ternyata.

"Udah sampe depan rumah. Bissmilah ya sayang."

Membaca pesannya membuatku refleks mendekap ponselku dan memejamkan mata.

"Bissmillah." aku bergumam dalam hati. "Semoga semuanya di lancarkan."

.....






Halo hai,

Mohon maaf banget ceritanya belum maju maju. Ngerjain part lamaran ini bener-bener ga gampang. Dan terhambat sama beberapa hal.  Tp insha allah sedang dalam proses pengerjaan.

Sebelumnya minal aidzin walfaidzin ya, maaf maaf klo ada salah kata dn penulisan yang kurang berkenan. Semoga kalian semua sehat selalu dan ttep semangat menghadapi pandemi yang belum berakhir ini. 

Terima kasih selalu Setia nunggu lanjutannya 😁😇

Terpendam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang