Bag 2

2K 82 2
                                    

Sebelum memulai cerita hari ini, aku mau cerita sedikit tetang "hal gila" itu.

Oia, aku Raisha Vashabila, biasa di panggil Rara. Aku seorang model, aktris, pernah sesekali menyanyi juga, untuk beberapa sountrack film yg aku bintangi.

Kurang lebih 4 tahun lalu, aku pernah berada di satu proyek film yang lumayan booming. Selama 3 tahun berturut-turut film itu menjadi film terbaik dan sangat berkesan bagi pencintanya.

Dan berdampak juga bagiku, sampai hari ini sangat berkesan buatku. Bahkan untuk hatiku.

Lawan mainku di film itu adalah Iqmal Fakhri. Dia mantan boyband cilik, yang juga aktor dan musisi. Waktu itu usai kami baru 17 tahun .

Iqmal orang yang sangat menyenangkan, dia tuh rame, jahil, pinter, ah pokonya bikin nyaman deket sama dia .

Jujur awalnya mungkin ini hanya sebuah pekerjaan, tapi kelamaan menjadi sesuatu yang berbeda. 3 tahun kerja bareng dan berakting saling mencintai satu sama lain, lama kelamaan timbul rasa yang cinta yang dari hati.

Tapi itu bagiku, ya mungkin hanya aku saja yang merasa begitu, entahlah kalau Iqmal bagaimana terhadapku. Seperti kata-kata di video music laguku dulu, bunyi sunyi. "Aku mencintaimu biarlah ini urusanku. Bagaimana kamu kepadaku, terserah, itu urusanmu"

Aku yakin pasti kalian paham maksudku.

Tapi aku tidak pernah menyesal sedikitpun atas apa yang aku rasakan dulu sampai hari ini. Aku sangat menikmati semua itu. Sudah hampir 7 tahun dan perasaan ini masih sama, terserah kalau kalian ingin menganggapku seperti apa, bukan urusanku memusingkan pendapat kalian. Karena ini perasaanku.

Ya, aku menyimpan semua ini sendiri, mungkin hanya orang-orang terdekatku saja yang tahu, seperti Ka Rima, Ka Riri, Mama, dan sahabatku. Aku pernah mencoba jalani hubungan dengan yang lain, tapi perasaan ini tetap masih sama, seperti awal aku menyukai Iqmal.

Jika kamu tanya Iqmal dimana sekarang. Aku akan jelaskan. Dia di Australia, sedang kuliah dan lusa adalah wisudanya. Dia sesekali pulang ke Jakarta, saat liburan, untuk syuting film, untuk manggung sama bandnya, dan untuk ketemu pacarnya.

Sakit hati ? Cemburu ?

Apa hakku untuk semua itu, aku menyayangi Iqmal tanpa mengharap apapun darinya, dan aku sangat senang jika Iqmal senang dengan apapun yang dia lakukan. Terdengar naif memang,tapi sungguh itu yang aku rasakan.

Terakhir kali ketemu Iqmal mungkin setelah urusan film ketiga kami selesai. Kira-kira 4 tahun yang lalu. Setelah itu Iqmal sibuk dengan kuliah dan kerjaannya yang lain, begitupun aku.

Aku tidak pernah mencoba menghubunginya, walaupun ingin. Diapun begitu, mungkin hanya sesekali lihat instagramnya, itupun jarang, karena dia juga bukan tipe orang yang apa-apa selalu update di sosial medianya, sama denganku. Jadi kalau kebeneran psostingannya muncul aku baru bisa lihat Iqmal.

Sesekali dia juga suka update dengan pacarnya, mereka LDR-an sepertinya. Karena pacarnya itu adalah mantan terindahnya dulu, Ziya. Yang juga kerja di management bandnya. Entah lah, bagian ini aku kurang paham. Tapi kurang lebih itu yang aku tahu.

Beberapa minggu lalu, ga sengaja lihat Iqmal update di instastorynya, dia sudah menyelesaikan kuliahnya dengan baik dan akan wisuda. Saat itu terlintas ide aku akan melakukan sesuatu yang bahkan aku sendiri ga menyangka bakal ngelakuin itu.

Waktu itu aku langsung menelpon Teh Ocha, kakaknya Iqmal untuk ketemuan. Dan Teh Ocha pun mau, sepertinya semesta sedang berpihak kepadaku. Tanpa pikir panjang lagi akupun bergegas pergi ke rumah Teh Ocha.

Sampai di depan rumah Teh Ocha aku ga langsung turun,aku masih diam di dalam mobil dan memikirkan lagi apa yang sudah aku lakukan ini. Dan bisa saja aku balik lagi dan membatalkan hal gila ini, tapi nyatanya saat itu tidak aku lakukan.

Akupun turun, berjalan masuk dan mengetuk pintu rumah Teh Ocha. Tak lama kemudian Teh Ocha membukakan pintu dan mengajakku masuk.

"Ayo masuk Ra, duduk yu." ajak Teh Ocha setelah aku salam dan memeluknya. Rindu rasanya, sama seperti aku rindu Iqmal.

"Iya teh. Maaf ya jadi ganggu waktu istirahat teteh." ucapku merasa tak enak. Sambil berjalan menuju taman belakang.

"Ga apa-apa Ra santai. Kebetulan Mas Adi sma Naya juga lagi keluar. Biasa kalau libur mereka suka main berdua." jawab teteh menjelaskan. Naya adalah anak Teh Ocha dan Mas Adi yang sekarang berumur 4 tahun. "Jadi ada apa ini ra.?" tanyanya penasaran.

Akupun menjelaskan ide apa yang terlintas di kepalaku beberapa waktu yang lalu. Tetehpun sangat terkejut sekaligus senang dan akhirnya menyetujui apa yang aku mau. Kata teteh, dia akan bilang bunda dan ayah juga. Semoga semuanya berjalan sesuai rencanaku.

Doakan.

Terpendam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang