05 'ACB' || Nice&Bad day

3K 174 2
                                    

"Naik!" Titahnya

Ara terkejut langsung menganga dengan cepat ia mengatup mulutnya, "Gue mimpi?"

Adrian terkekeh, "Emang lo tidur?"

Ara menggeleng dengan tersenyum kikuk, "E-enggak kok kak, hehe.."

"Mau diem aja ato mau naik?"

Sebelum ia naik, Ara kembali mengingat sesuatu, "Kak Aylice? Gimana?"

"Aylice? Dia sama Alan. Gak tau tuh anak main nyeret Aylice gitu aja dan nyuruh gue nganterin lo pulang." Tutur Adrian memberi penjelasan.

Ara sedikit terkejut dengan kalimat terakhir Adrian.

Hah? Nganterin Ara? Pasti Adrian salah mendengar!

"Hah? O-oh.. gapapa nih kak? Nggak ngerepotin?"

"Santuy aja kali. Anggap tanda terimakasih kita ke elo."

Ah benar! Mungkin Alan menyuruh Adrian memgantarnya karena Ara telah menyelesaikan hukuman Alan. Bisa saja bukan?

"Terima kasih, Kak.." Ara menaiki motor Adrian dengan pelan. Ribet, karena motor Adrian tinggi dan roknya juga tak panjang banget.

**********

Dijalan lain.

"Lan, kita mau kemana sih?"

"Apartment lo." Balas Alan seadanya.

Aylice cemberut, "Gue belum mau pulang. Ada urusan sama Adrian."

Alan tersenyum miring, "Clubbing dari pulang sekolah sampai malam? Itu urusan?" Sinisnya.

Skak mat.

Aylice hanya mendengus sebal.

"Jaga kesehatan lo."

Aylice memutar bola matanya malas, "Ngapain lo peduli sama gue? Gue udah ngejer lo dari dulu, tapi apa yang gue dapetin? pe.no.la.kan." Cibir Aylice dengan menekan kan kata 'penolakan.

Alan melihat ke arah spion yang terlihat wajah Aylice bak pakaian belum distrika, sangat kusut.

"Gue peduli karna lo sahabat gue dan udah gue bilang, gausah suka sama gue."

"Kenapa?"

Tak ada jawaban dari Alan membuat Aylice lagi-lagi mendecak.

*****

"Ini kemana lagi, Ra?"

"Lolos dikit kak, nanti ada gerbang warna coklat."

Adrian lagi-lagi terkekeh dengan tingkah absurd Ara, "Disini banyak gerbang warnanya coklat. Hampir semuanya lho."

Ara menyengir, "Cat rumah yang warna hijau Kak. Sebelah kiri."

"Man-"

"Nah ini! Stop kak!" Ujar Ara dengan menepuk pundak Adrian pelan.

Adrian memberhentikan motornya tepat didepan gerbang itu.

Ara turun dari motor dengan berhati-hati. Takut kakinya keseleo saat menginjak batu ataupun kerikil, kalau jatuh kan malu dilihat doi.

Avoid Cold Boy // SELESAI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang