23 'ACB' || Mengumpulkan bukti

1.3K 88 11
                                    


"Ra, lo yakin?!" Pertanyaan itu terus saja keluar dari mulut Thea.

Ara berhenti dengan menatap jengkel kearah Thea, "Gue nggak mau bercanda kali ini." Pertegasnya sekali lagi.

"Biasanya lo juga receh." Ejek Thala.

"Yeee... beda situasi geblek!"

"Pulang dulu baru cus!" Ucap Thala dengan ke alay-an nya.

Bell pulang sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Dan diambang pintu Tata berdiri dengan berkacak pinggang dan beberapa kali terdengar helaan nafas gusar dari mulutnya.

"Cepet Ra!" Panggil Tata dengan muka masam.

Ara yang sedang piket itupun memutar bola mata, "Sabar Ta."

Selepas keluar dari taman tadi Ara, Thea, Thala dan Tata menyusun rencana seperti seorang detektif.

"Nanti gue bikin grup detektif di WA ya!!" Sahut Thala dengan hebohnya.

Tata terkikik, "Alay juga temen lo Ra." Ucapnya bermaksud bergurau.

"Ya gituuu..." Balas Ara dengan kekehan juga.

"Nanti pulsek kita jalanin! Nggak ada yang molor!" Peringat Ara sengaja melirik Thea.

"Ngapain mata lo ngeliatin gue gitu?!" Desis Thea tak terima.

"Kan biasanya kalo liat kasur dikit lo malah molor."

***********

"Jadi opsi pertama yang kita kinjungi itu jalan sepi yang di bypass." Ucap Tata.

Thala dan Ara mengangguk.

Mata Ara tak bisa diam kepalanya celingak celingok mencari seseorang, "Si Thea mana nih?"

"Palingan molor lagi." Ucap Thala mengidikkan bahu.

Ara mengernyit, "Lo tadi kan pulangnya barengan, kok datengnya sendirian?"

"Gue udah cari kerumahnya, sepi banget kayak nggak ada penghuni, gerbangnya juga ke gembok. Gue udah nunggu lama tapi nggak ada yang dateng ataupun keluar. Jadi gue kesini aja, yakali Thea bakal berangkat duluan."

"Kita nggak punya banyak waktu lagi. Udah mau maghrib." Sahut Tata.

Ara mengangguk, "Terpaksa kita ngejalanin tanpa Thea." Final Ara.

Mereka yang sedang berkumpul dirumahnya Tata pun bergegas pergi menuju tempat pertama, yaitu jalan bypass.

**********

Mereka bertiga berjalan menyusuri tempat kecelakaan Aylice. Tepat ditikungan terakhir itu membekas pergesekkan antara ban dan aspal.

"Ini udah beneran di modif!" Sahut Tata melihat bekas itu.

"Dari mana lo tau?"

Tata menyentuh permukaan aspal itu, "Ya nggak mungkin juga kan ada batu krikil bisa bikin orang jatuh kayak gini." Argumen Tata melihat tanda bekas itu dengan lamat-lamat.

Avoid Cold Boy // SELESAI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang