Kedua gadis ini saling menukar pandang seraya meneguk susah saliva mereka.
"Gue....takut," cicit Ara.
Yeonja menghela nafas, "Om Andreas nggak galak, Ter. Lo tau itu kan?"
Ara mengangguk pelan, "I-iya.. tap-tapi, kita nggak pernah ketemu, sekarang."
"Dia nanyain lo masa dia lupa sih sama lo?" Tanya Yeonja seraya memutar bola matanya.
Ara tertunduk seraya memainkan jemarinya. "E-enggak tau..."
Ceklek.
Suara pintu terbuka membuat Ara dan Yeonja melotot kaget dan sama-sama tak bergeming.
Beberapa detik kemudian mereka sadar lalu mengontrol mimik wajah masing-masing.
"Nanta, how are you?" Sapa ramah Yeonja.
Ara mengerjap-kerjapkan matanya dengan mulut sedikit terbuka, "Jadi, kamu anaknya Om Andreas?!"
******
"Jadi saya fikir kalau Nanta lebih membutuhkan kasih sayang Ibu daripada Ayah. Dan ternyata saya salah besar mempercayai wanita itu." Perjelas Om Andreas.
Sedangkan lelaki yang dibicarakan itu tertunduk dalam. Ara yang melihatnya pun ingin segera berlari memeluk tubuh lelaki yang sok kuat ini.
Tapi, Ara hanya bisa melihatnya dengan tatapan sayu.
Ara tak memikirkan jika ia dibohongi oleh lelaki yang dihadapannya ini karena tak jujur pasal dia adalah teman masa kecilnya, tapi Ara lebih geram karena lelaki ini berusaha sok kuat dan sok tegar dan menganggap dirinya bisa menyelesaikan semua masalahnya sendiri. Ara benci orang seperti itu.
Kepala yang Ara terus pandangi tu perlahan mendongak, "Ara.." cicitnya.
Ara mengerjap beberapa kali lalu menjawab, "I-iya?"
Alan bangun dari duduknya lalu menghampiri tempat Ara duduk, "kita perlu bicara."
Ara mencegah lalu beralih menatap lelaki paruh baya yang dihadapannya, "O-om?"
Om Andreas mengangguk menanggapinya.
"Onja gue duluan!" Seru Ara saat Alan mulai menarik tangannya untuk menjauh.
"Its okay! Siapin jantung lo yah!" Sahut Yeonja membalas.
"Kamu cari pacar gih biar ndak jomblo terus, kasian hati kamu nanti ada sarang laba-laba nya." Peringat Om Andreas berujar.
Yeonja tertohok mendengarnya seruan nyeleneh dari lelaki paruh baya tersebut.
"Doi sih punya, om. Tapi masalahnya saingannya banyak banget, om." Lenguh Yeonja lesu.
"Wow, siapa tuh? Pasti ganteng banget sampe jadi rebutan, yah."
Yeonja tertunduk dengan mendengus pelan, "Na Jaemin NCT, Om."
*******
"Kenapa kamu nggak bilang kalau kamu itu Nanta huh?"
"Kalau gue ngasi tau, faedahnya buat gue apa?"
Ara berfikir sejenak, "Ya—-yaa ada!!"
"Apa?"
Ara terdiam tak menjawabnya. Alan kembali melangkah.
"K-kamu.. mau bawa aku kemana?"
Alan tak mengubrisnya, langkahnya begitu cepat sampai-sampai Ara kewalahan menyeimbangkan langkahnya dengan langkah Alan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avoid Cold Boy // SELESAI✔️
Teen Fiction[COMPLETED]✅ {FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA DAN BIASAKAN BERI SUARA AGAR SAYA NYAMAN UNTUK MENULIS] Bayangkan saja, 1 tahun gadis ini menjauhi kakak kelasnya karena hal sepele, sangat sepele kalau difikirkan oleh akal sehat. Berada di satu sekolah nam...