20 'ACB' || Hancur

1.6K 96 7
                                    

Ps: Aku saranin kalian pake lagu diatas deh. Play ya!! Harus denger sambil baca pokoknya!!!!

##########

"PERGI!!!"

Ara tersentak kaget lalu terduduk disamping pintu kamar Aylice seraya memukul dadanya pelan, "Sakit banget..."

*************

Kini Ara berjalan menembus guyuran hujan dengan memeluk diri.

Ia terisak dibawah hujan dengan menangis diam. Hatinya hancur terasa sangat hancur seperti tersayat benda tajam.

"Gue nggak pernah ngelakuin itu, hiks...." Parau Ara lesuh.

Ara melepas ikatan rambutnya dan membuat rambutnya tergerai bebas, "Bukan gue, bukan gue.. Bukan Byarha... hiks, hiks..."

Ara mengusap permukaan wajahnya, "Sakit banget rasanya..." Ucapnya dengan memukul dadanya pelan.

Pandangan Ara memburam, ia memegang kepalanya yang terasa pening, tubuhnya menggigil dingin.

"Ara!!" Panggil seseorang dari belakang.

Ara menoleh melihat siapa yang membawakannya sebuah payung, "Nolan?"

Ara langsung tersungkur diatas aspal, badannya semakin lemas. Kakinya luka mengeluarkan darah pada bagian dengkul, tapi Ara tak meringis sedikit pun.

"Gue nggak salah, Lan. Bukan gue.. hiks, bukan gue..." Racaunya dalam guyuran hujan deras.

Nolan berjongkok, "Iya bukan salah lo." Balas Nolan sok tau.

Ara menggeleng, "Dia bilang gue yang salah.. gue yang ngancurin hidupnya, sumpah Lan, bukan gue.. bukan gueee.... hiks..."

"Bangun Ra. Lo nggak cocok kayak gini.."

Ara kembali terisak kencang, "Nolan, bukan gue yang salah!! bukan gueee, hiks!! apa pantas gue dihukum padahal bukan kesalahan gue?! Ini gak adil!!!"

"....."

"Gue nggak ngelakuin apapun apalagi berani bikin orang celaka! Gue nggak setega itu!! Tapi kenapa dia malah nyalahin gue terus?! SAKIT LAN SAKIT!!!" Parau Ara, untung jalanan tengah sepi jarang ada pengendara yang berlalu lalang.

"Udah, lo nggak salah kok. Ayo bangun." Titah Nolan membantu Ara agar bisa berdiri.

Ara termangu, "Gue nggak salah... hiks, nggak salah..."

"Ara."

Ara menggeleng lemah dengan menatap Nolan sendu, "Please Lan, apa lo juga berfikir gue yang ngelakuin itu?"

Nolan terdiam, berfikir kalau Ara sedang melakukan apa?

Akhirnya Nolang menggeleng, "Gue percaya sama lo, nggak mungkin lo ngelakuin itu."

Ara masih saja duduk dijalanan, Nolan tetap bersikukuh untuk menuntun Ara berdiri, "Biarin gue gini Lan. Hiks... gini rasanya sakit hati ya? Nyesek banget ternyata..."

Ara mendongak melihat langit-langit yang terus menumpahkan air, "dia boleh nyalahin gue sepuasnya sampai hatinya lega pun gue bakal dengerin, tapi jangan sampai dia bilang dia benci ke gue. Sakit banget dengernya, Lan."

"MESKIPUN GUE UDAH BILANG BUKAN GUE YANG LAKUIN!!!! HIKS! KENAPA DIA NGGAK PERCAYA SAMA GUE?! DIA MALAH BILANG BENCI SAMA GUE!!!" Ara menjerit semakin kencang.

Nolan memegang kedua pundak Ara, "Udah Ra udah!!"

"DADA GUE SESAK DENGER DIA NGEBENTAK!!!! DIA BILANG NGGAK SUDI LAGI NGELIAT MUKA GUE? APA SALAH GUE?! hiks, BUKAN GUE YANG SALAH!!!! BUKAN GUE!! Jangan benci gue..." Ara meracau hebat seraya merasakan hujan yang terus saja membasahi wajahnya.

Avoid Cold Boy // SELESAI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang