Ps: Ini aku tambahin 2 part, dan yang kemarin aku undurin 1 part karena aku ngerasa kalau itu kecepetan:)
Dan play lagu diatas ya, aku rasa nanti bakalan nyambung kok.
#######
"Guys! Gue duluan ya, mau ngembaliin hoodie-nya kak Alan."
Thala dan Thea berdehem dan detik selanjutnya kata 'Cie' terus saja keluar dari mulut keduanya.
"Apaan sih kalian, gue cuma mau ngembaliin hoodie nya!" Balas Ara dengan memperlihatkan Hoodie yang ditentengnya.
Thea semakin mengeraskan suaranya, "Bilang aja udah baper lo, selaku kan lo jalan kemarin!!!" Serunya diangguki Thala, "Yoi!!"
"Lo kira ngedate hah? Orang cuma beli kebutuhan osis." Elaknya.
"Tapi pasti ada acara makan-makannya kan?" Tanya Thala dengan menaik turunkan alis nya.
Sialan!
"Bodo' ah!!" Dan langsung saja Ara pergi tanpa mendengarkan kicauan dari keduanya lagi.
********
Ara celingak-celingok, "Kak Alan sendirian?" Beonya melihat Alan yang sedang berada di parkiran.
Ara melihat bawah ternyata tali sepatunya belum diikat, ia menjongkok seraya mengikat tali sepatunya dengan rapi.
Saat hendak bangun badan kekar sudah berdiri disampingnya hingga membuat Ara terkejut bukan main.
"Kapan lo sampai nya kak?"
"Kenapa?" Tanya Alan datar.
"O-oh.. ini hoodie lo, btw makasih ya."
Alan mengangguk dan detik selanjutnya ia mengatakan membuat Ara diam seribu bahasa.
"Gue boleh minta bantuan lo?"
Seorang Alan meminta bantuan kepada Ara? Nggak salah?
"....."
"Lo bisa temenin gue hari ini?"
Tak tahu pergerakan dari mana kepala Ara seolah mengangguk.
Senyum Alan mengembang, Astaga! Dia senyum saja membuat hati Ara semakin meleleh. Tolong dong, kaki Ara jadi lemas.
"Kak, kok gue lemes ya?" Tanya Ara seperti sedang melamun tapi matanya terus tertuju menatap Alan.
Alan merubah raut wajahnya, "Lo kenapa?"
"Lemes banget gue ngeliat senyum lo."
Ntah desiran dari mana, saat Ara mengatakan itu hatinya menjadi sangat hangat.
Alan tersenyum tipis, "Ayo." Ajaknya
Seolah tersadar Ara tak mengumpat kok, menurutnya jujur lebih baik kan? Apa juga faedahnya berbohong?
"Lo bawa mobil kak?"
Alan mengangguk.
Setelah masuk, saat Ara hendak memasang Seatbelt nya, tiba-tiba Alan menghentikan. "Kenapa?" Tanya Ara.
Alan mendekat, lebih tepatnya saling bertatapan semacam drama korea yang sering Ara tonton.
Ritme degupan jantungnya tak bisa terkontrol, kenapa hawanya tiba-tiba panas? Padahal AC nya saja hidup.
Ara menahan nafas saat tangan Alan sedang memasangkan sesuatu.
Alan menyenderkan bokongnya, "Lo bisa nafas sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Avoid Cold Boy // SELESAI✔️
Teen Fiction[COMPLETED]✅ {FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA DAN BIASAKAN BERI SUARA AGAR SAYA NYAMAN UNTUK MENULIS] Bayangkan saja, 1 tahun gadis ini menjauhi kakak kelasnya karena hal sepele, sangat sepele kalau difikirkan oleh akal sehat. Berada di satu sekolah nam...