"Ra! Kita nungguin lo lima belas menit tauk disini, kita cari ke UKS lo malah nggak ada. Kata Lala lo udah pergi. Pergi kemana lo?" Tanya Thea beruntun membuat Ara pusing bukan main lagi.
"Brisik."
"Jawab lah, Ra. Masa kita lama-lama nungguin lo di halte terus nggak dapet info samsek gitu?"
Ara duduk ditengah-tengah Thea dan Thala, "Lo nggak usah nyempil juga dong. Kaya upil aja lo."
Ara mendengus dari menggesekkan bohongnya bermasksud meminta celah untuk duduk, "Minggir dulu lo. Katanya nyuruh gue cerita."
Dengan senang hati Thala dan Thea menggeser tempat duduknya cepat. "Ayo cerita."
"Lo aja yang tanya nanti gue jawab."
"Dapet keberanian dari mana lo bisa ngelawan Kak Alan? Sak kasar gitu juga cara lo bicara." Tanya Thala dengan mengangkat satu alisnya.
"Kan Ara selalu berani." Balasnya sombong.
"Beda topik, Ra. Lo mau ikutin sepupu lo yang Toxic itu?"
"Tata maksud lo? Ogah mah gue." Tolak Ara
Tata, Thalita yang pernah berurusan dengan Aylice itu lho. Tata adalah sepupu Ara.
"Lo berani banget tau. Sampe anak-anak tu kira kalo kerasukan jin sekolah." Heboh Thala.
Ara menatap kedepan dengan tatapan kosong, "Gue juga bingung sih, tapi untung gue udah minta maaf."
Thala mengangguk-angguk. "Kak Aylice kayaknya murka deh sama lo."
Ara mengidikkan bahu acuh, "Bodoamat."
"Gue liatnya lo manggil kak Adrian cuma pelampiasan aja Ra."
"......"
"Ra, Ra! Kak Alan tuh." Bisik Thala mengkode dengan ekor matanya. Ia tak berani melihat Alan secara terang-terangan karena ada Aylice disampingnya.
Ara mengikuti arah pandang Thala dan melihat Alan dkk yang baru keluar akan menaiki motornya masing-masing.
Brum brumm
Mereka bertiga melihat motor Alan dan teman-temannya keluar dari parkiran.
"Baru selesai rapat osis?" Tanya Ara entah kepada siapa.
Thea mengangguk, "Sekarang kan penyerahan jabatan osis baru."
Ara ber-oh mendengarnya, "Pasti gue dicariin Mama nih. Kalian main ke rumah gue yuk." Ajak Ara.
"Pas banget dong kan gue nggak bawa motor, gue juga lagi nunggu jemputan." Balas Thea dan diangguki Thala.
"Mentang-mentang tetanggaan selalu nempel kayak sodara kembar." Cibir Ara.
"Biarin, Wlee." Balasnya dengan menjulurkan lidah bermaksud mengejek.
"Oke-oke. Satu lagi."
"Seharunya lo lebih milih Kak Alan lho daripada Kak Adrian yang nganterin lo ke UKS. Oke kita tau kalo lo lagi ngegebet kak Adrian tapi lo hargai gitu usaha Kak Alan. Apalagi fans Kak Alan benci banget tau sama lo." Balas Thala.
"Jadi sekarang lo benci sama gue?" Tanya Ara menohok.
"Ya... kecuali gue sih, hehe." Ucap Thala menyengir.
"Dan fans nya Kak Alan nggak seberuntung lo tauk! Misalnya Thala noh, diomongin dari belakang lo barusan." Adu Thea
"Beneran Thal?!"
Sontak Thala pucat lalu menggeleng, "Ya nggak lah! Nih si Thea ada-ada aja sampe ngefitnah gue segala!"
Thea bersedekap dada, "That's a reality."
KAMU SEDANG MEMBACA
Avoid Cold Boy // SELESAI✔️
Teen Fiction[COMPLETED]✅ {FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA DAN BIASAKAN BERI SUARA AGAR SAYA NYAMAN UNTUK MENULIS] Bayangkan saja, 1 tahun gadis ini menjauhi kakak kelasnya karena hal sepele, sangat sepele kalau difikirkan oleh akal sehat. Berada di satu sekolah nam...