30 'ACB' || Perjelas

1.7K 83 8
                                    

Terlihat dua orang gadis tengah berbincang ria lebih tepatnya bergosip menghilangkan rasa jenuh menunggu orang yang tak tahu kapan datangnya.

"Lama banget sih!" Geramnya.

Tata memutar bola mata, "Lo tau kan gimana lemot nya tuh anak."

"Whats up bro!" Sapa seseorang dari belakang dengan suara baritonnya.

"Uang kalian udah siap?"

"Bangsat!" Umpat keduanya.

Bukannya meminta maaf malah mempertamyakan hal itu, kan tambah bete.

Tata menarik kursi di tengah-tengah mereka untuk tempat Nolan duduki.

"Ciaahhh, bak pangeran gue." Balasnya seraya menduduki bokongnya dengan gaya sok cool tentunya.

"Pangeran hutan."

"Mana menu nya nih?"

Tata menghela nafas kasar, "Tolol banget sih lo. Ni ni!!" Ucapnya dengan menunjuk menu yang berada di meja mereka dengan kesal.

Nolan menyengir, "Oiya, pangeran nggak liat saking hoki nya."

Sedangkan dua gadis ini hanya memutar bola mata.

Nolan dengan songongnya memberikan Tata sebuah list yang ingin ia pesan.

"Nih pesenan gue."

"Buseeettt, 5?"

Nolan mengangguk singkat, "Itu mumer kok!"

"Murah sih iya, tapi apa kuat tuh perut?" Heran Tata.

"Jangan raguin perut gue, elastis nih!" Balasnya bangga.

Thala bergidik ngeri, "Karet kali ya?" Beonya.

Tata tersenyum paksa menerima list itu, "Oke, wait!"

Thala mencondongkan kepalanya menatap Nolan, "Eh Lan, beneran kalo nyokapnya kak Alan bakal nikah sama bokap lo? Seriously?"

"No fake-fake club, Thal."

"Kapan?"

"Usai ujian." Balasnya sedikit acuh.

"Terus kak Alan gimana? Apa ada perubahan?"

"Ya kayak biasa, tapi dia sering nginep di rumah gue akhir-akhir ini. Ya kayak kita lebih akrab aja,"

"—Seharusnya kan kita berantem nggak terimaan tuh kayak di Novel-novel gitu." Lanjutnya.

Thala mengernyit, "Lo suka baca Novel?" Tanya Thala penuh menyelidik.

Nolan menyengir, "Sekilas, liat novelnya si Putri."

"Gila lo."

"Parah kan?"

"Parah-parah!"

"Eits, apa nih? Kok nggak nunggu gue sih?" Kata Tata dengan kesal.

"Duduk dulu duduk."

Tata berdecak, "Ogah juga gue bakal terus-terusan berdiri."

"Bukannya lo itu musuhan ya sama Alan?" Tanya Thala.

"Itu dulu, nggak sengaja pas gue ngescrol di yutub eh nemu kayak ceramah gitu. Hati gue dag dig serr gitu kan nah gue tonton lah. Dan tepat sekali sama keadaan gue. Gue tonton terus gue berusaha praktekin. Contohnya iklas dan bersabar itu kuncinya."

Avoid Cold Boy // SELESAI✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang