Ps: coba dengerin lagu diatas ya!!! Pasti sreg menurutku, play oke?!!!
###########
Setelah acara makan-makan mereka mengunjungi salah satu pasar malam, kini pukul 19.53
"Kak, lo—kamu mau kemana?"
"Ikutin!" Titah Alan.
Ara berjalan disamping Alan dengan Alan yang sentiasa menggenggam erat tangan Ara seperti tak ingin kehilangan.
"Pelan-pelan kak!"
"Lo nya yang kependekan."
"Yaudah si, nggak perlu jujur gitu!" Cibir Ara kesal.
"Mau boneka?"
Ara mengangguk antusias, "Mau bangetttt!!!"
Ara memperhatikan gerakan Alan yang sedang mengambil ancang-ancang untuk melempar, dan....
"Yey!!!" Sorak Ara.
Seluruh kaleng itu jatuh, satu kata yang dapat Ara lontarkan 'hebat sekali'
"Pilih yang lo suka."
Lagi-lagi senyuman Ara mengembang dengan mengangguk semangat.
Tanpa disuruh saja Ara sudah menentukan boneka mana yang ia akan pilih, memang kemampuan yang dimiliki Alan tak dapat teragukan.
"Ra, lo mau balon?"
"MAU MAU MAU!!!"
Alan menutup matanya sebelah karena suara lengking Ara yang nyaring.
Ara dan Alan berjalan mendekati penjual balon dengan senyum Ara yang terus mengembang, sebenarnya lelah sih tapi biar terlihat bahagia Ara harus senyum seperti ini. Ara bahkan lebih dikatakan bahagia hari ini.
"Pak balonnya 1." Ucap Alan
"Yang ma—-"
"Ini pak, ini ini!!!" Sahut Ara cepat.
Bapak itu terkikik, "Belum aja bapak nanya neng."
"Saya seneng banget lho pak hari ini..." Curhat Ara.
"Seneng karena dibeliin pacar ya neng."
"Eh? Ngg—"
"Ambil Ra." Poton Alan cepat dan langsung diambil alih Ara.
"Nih uangnya pak, doain aja ya. makasih." Bisik Alan.
Bapak itu mengangguk.
"Ngomong apa kamu?"
"Kepo!"
Ara cemberut dan tak butuh beberapa detik senyum Ara kembali mengembang.
"Mau apa lagi?"
"Gul—-" Ara berfikir, "Nggak deh, udah banyak nih."
"Apa lagi?"
"Naik bianglala 'kan?" Ucap Ara mengingatkan.
Alan menggeleng, "Mau apa lagi? Nantian naik bianglala."
"Udah banyak, kak."
"Yaudah nggak usah naik bianglala." Mendengar itu Ara lagi-lagi cemberut kesal.
"Gue beliin gulali, mau?"
Ara mengangguk, "MAU MAU MAU!!!!"
"Tadi katanya gak ada.."
Ara menyengir dengan duduk disalah satu bangku, "Aku tungguin ya kak!"
Alan mengangguk dengan berjalan menuju penjual gulali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avoid Cold Boy // SELESAI✔️
Teen Fiction[COMPLETED]✅ {FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA DAN BIASAKAN BERI SUARA AGAR SAYA NYAMAN UNTUK MENULIS] Bayangkan saja, 1 tahun gadis ini menjauhi kakak kelasnya karena hal sepele, sangat sepele kalau difikirkan oleh akal sehat. Berada di satu sekolah nam...