Aku lagi suka denger lagu yang diatas nih, lagi trend juga^^
Biar sama-sama merinding bareng dipart ini, hehe^^
#######
"Lo mau apa Thea!!!" Teriak Ara saat melihat benda apa itu.
Thea memegang kedua pipi Ara dengan tangan kirinya saja dan membiarkan tangan yang satunya tergantung bebas. Perlahan Ara rasakan dia menekan pipi Ara semakin keras, "Kenapa? Ada masalahh??" Sewotnya.
*
"Sadar The sadar. Gue ini sahabat lo!"
Thea berdecih kencang, "Sahabat yang selalu ngerusak kebahagiaan sahabat yang lain! Itu yang namanya sahabat?!!"
Ara mengernyit dengan menoleh kesana kemari namun tak ada dirinya temukan siapapun disini. Thea mengatakan itu kepada Ara? Ara merusak kebahagiaannya? Tidak.
"Ohhhh... bingung ya?" Tanyanya disertai kekehan nyaring.
"Paling gue benci sama lo karena hidup lo itu beruntung banget Ra, nggak kayak gue.."
"Niat gue mau nyelakain Aylice duluan karena dia mau tamat dan wusss... pergi jauh dari sekolah ini. Eh ternyata ada elo juga disana. Gue awalnya kesel liat lo disana dan gue liat Nolan juga tapi sayangnya di nggak sempet ketemu sama lo malah pergi gitu aja tanpa nyapa lo, itu aja udah buat gue gembira banget. Baru pertama kali itu gue berterima kasih banget sama tuh cowok karena dia gue bisa juga bikin lo sengsara skaligus. Sebenarnya gue juga mau buat lo lebih dari ini, tapi gara-gara Nolan sialan itu gue malah harus beberin semua ini sekarang." Tuturnya.
Udara disini seperti semakin menipis, keringat dingin mulai bercucuran dari pelipis Ara, "Itu takdir The." Balas Ara.
"DIEM!!" Sentaknya. Dengan reflex Ara mengatupkan mulutnya.
"Dan gue—- lo tau? Gue itu pernah suka sama Revan, tapi Revannya suka sama lo. Gue pindah ke kak Adrian tapi lo malah suka sama kak Adrian, terus gue nyoba ngalah lagi. Dan Thala lo tau kan? Dia suka sama kak Alan, eh lo malah embat juga. Apa segitu nggak buat lo puas Ra? Malah sekarang lo bikin Nolan yang dulunya care banget sama gue beralih ke elo juga? Maruk banget lo! MARUK BANGET!!" Lanjutnya.
Tentu saja Ara terkejut.
"Gausah pura-pura kaget deh lo!" Deliknya.
"K-kalau g-gitu menurut lo. Lo ambil aja gue ikhlas, gue nggak ngalangin kok." Ucap Ara menggeleng bermaksud untuk menenangkannya.
Dia kembali menghelus pipi Ara dan reflex membuat Ara memalingkan wajah.
"Kalo gue mau kak Alan sama Thala lagi apa lo bisa iklasin?"
Ara tersiam, dada-nya terasa semakin sakit saat mendengar itu.
"Kita mau ulangan The, gue mohon lepasin." Rengek Ara.
Dia tidak mendindahkan malah berdecak sembari memutar bola matanya,
"Lo pernah jalan sama Alan kan? Di pasar malem? Terus beliin lo boneka? Seharusnya Thala yang sakit hati kok malsh gue yang kepanasan liat lo bahagia," tukasnya mengeluarkan smirik dengan mengangkat sebelah alisnya.
Jelas saja Ara tertohok mendengarnya,
Dia berdiam sejenak, "Sebenci itukah gue sama lo?" Tanya nya dengan mengidikkan bahu acuh.
"Gue udah berusaha buat ngalah kok sama lo. Tapi apa? Nggak bisa, Ra, nggak bisa!!"
Dia melepaskan tangannya pada bagian pipi Ara dan melanjutkan aksinya pada bagian tangan gadis lusu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avoid Cold Boy // SELESAI✔️
Teen Fiction[COMPLETED]✅ {FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA DAN BIASAKAN BERI SUARA AGAR SAYA NYAMAN UNTUK MENULIS] Bayangkan saja, 1 tahun gadis ini menjauhi kakak kelasnya karena hal sepele, sangat sepele kalau difikirkan oleh akal sehat. Berada di satu sekolah nam...