"Ra, lo ke kantin nggak?"
"Duluan aja deh, Char. Gue nunggu dua kadal ni." Titah Ara dengan melirik Thea dan Thala yang sedang mengerjakan PR, yang tak lain adalah punya Ara.
"Okey."
Ara melihat kepergian Charly lalu berbalik arah melihat kedua orang yang sedang gesit mengerjakan lebih tepatnya men-copy paste tugas milik nya.
"Istirahat dulu lah, Yuk." Ajak Ara ingin merampas bukunya, namun Thea menahan.
"Eits, lo aja sana. Nanti kita nyusul, bisa berabe kalau belum jadi PR buk Dikte."
Bu Okta atau sering disebut bu Dikte oleh anak kelas MIPA 3 yang terkenal tak tanggung-tanggung memberikan hukuman jika salah satu anak mutidnya tak mengerjakan Pr. Contohnya Dimas, harus hormat bendera selama jam pelajarannya berlangsung, kalian bayangkan saja 3 jam, 3 JAM, Vroh! Bu Okta juga sangat sering bukannya sering sih, tapi malah selalu berdikte dan tak pernah menulis dipapan tulis, maka dari itu Bu Okta dijuluki Bu Dikte.
"Ih! Iya deh!"
"Ara..." suara Thala seperti memelas,
"Gue nggak denger! Bay!" Lalu Ara meninggalkan kelas dengan berlari kecil. Pasalnya jika Thala ataupun Thea seperti itu pasti mereka mau nitip. Ogah bener!
*********
Ara berjalan sendirian sembari bersenandung kecil, "Ku memang masih lugu, hanya tau kamu.. dan tak berfikir tuk dekat yang lain..."
Kepala Ara tiba-tiba sedikit pening, ia menutup matanya sejenak lalu membukanya dan betapa terkejutnya saat ia membuka mata, sosok yang ia jauhi dihadapannya, "Lo?!" Kaget Ara.
Alan hanya menampilkan wajah datarnya, "Sendirian?"
Apa?!
"Pertanyaan yang bodoh." Ceplos Ara.
Saat ia sadar yang ia ucapkan, Ara mendekap mulutnya, "Maaf kak, rem mulut gue blonk."
"Gapapa. Kantin bareng?"
What the ..... Kak Alan kerasukan?!
Ara semakin shoke mendengarnya, ini pasti Alan lagi kesambetkan?!
"Kakak sehat? K-kan?" Tanya Ara gugup.
Tanpa diduga, Alan menarik pergelangan tangannya tanpa menjawab pertannyaan Ara.
Banyak pasang mata yang menyorotkan tak suka kearah Ara terutama yang seangkatan dengan kakak kelasnya ini, Alan.
"K-kakak kenapa?"
Alan memberhentikan langkahnya dan Ara juga ikut berhenti, Tatapannya sangat tajam membuat Ara menunduk kembali.
"Gue gini karena lo."
Tiba datang seorang gadis membawa segelas air dingin, dan......
Byur
"Kakak?!" Pekik Ara mendongak merasakan air jatuh dari atas kepalanya.
"Kenapa?! Masalah?!" Sewotnya.
Oh ternyata, "Kak Aylice?"
"Aylice!" Teriak Adrian dari belakang terlihat sedang menahan amarah.
Aylice menatap Adrian dengan sorot mata tajam nan menusuk, "Diem Yan! Ini pelajaran buat dia deket-deket sama Alan."
Tatapannya kini teralih kembali kearah Ara, "Dan lo, Byarha. Lo plin-plan banget sih! Udah deketin Adrian malah ke Alan lo lari sekarang?! Dasar cewek murahan, centil, ganjen banget lo!" Hentak Aylice.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avoid Cold Boy // SELESAI✔️
Teen Fiction[COMPLETED]✅ {FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA DAN BIASAKAN BERI SUARA AGAR SAYA NYAMAN UNTUK MENULIS] Bayangkan saja, 1 tahun gadis ini menjauhi kakak kelasnya karena hal sepele, sangat sepele kalau difikirkan oleh akal sehat. Berada di satu sekolah nam...