"Kak... dengerin aku dulu.."
Entah berapa kali Ara mengucapkan itu, sebenarnya Alan mendengarnya atau tidak sih?
"Kak!!" Panggil Ara lebih lantang. Tapi nihil, Alan terus saja berjalan tak mengindahkannya.
Ara berlari mengejar Alan yang sudah tak jauh berada, "Please kak! Dengerin aku.."
Alan berhenti, "Lo nggak ada kerjaan?" Tanyanya tanpa menoleh.
"Kasih aku ngom—-"
"Waktu lo 10 detik." Potongnya cepat.
Ara memejamkan matanya perasaan sesak menyakitkannya, Ara tersenyum untuk memaklumi, "Bukan aku kak. Percaya dong..."
Alan menoleh dengan tatapan yang super tajam membuat Ara susah meneguk ludah, "Emang lo punya bukti?"
"...."
"Oke. Udah 10 detik." Dan saat itu juga Alan melanjutkan langkahnya.
Ara termangu, ia skak matt. 1 yang ada di fikiran nya bagaimana cara Ara mendapati bukti yang diinginkan Alan?
"Sebelum kamu pergi, jelasin ke aku apa arti perasaan ini, Kak."
Langkah Alan terhenti, tercetak senyuman miring diwajahnya, "Lo jatuh cinta sama gue, Ra."
Dan detik itu juga, Alan pergi tanpa menatap wajah bingung Ara.
Ara terkekeh hambar, "Jatuh cinta?"
*********
Ara membuang sembarang tasnya diatas meja Thala dan Thea. "Iiiihhh kesel deh kesellll!!!!"
"Lo kenapa lagi sih?" Decak Thala
"Gue disuru nyari bukti sama Kak Alan. Gimana cara gue buktiin nya coba?!" Ujar Ara kesal
"Pake cctv." Sahut Thea.
"Goblok! Lo kira di jalan sepi ada cctv!!"
"Yaudah lo pikirin aja!"
Ara berfikir sejenak, "Nggak mungkin juga gue harus tanya ke Tata. Bisa berasa ngefitnah orang tau gak." Cerocos Ara menghela nafas.
"Please, bantuin gue donggg.." Lanjutnya merengek.
"Bukannya lo Nggak suka ya sama kak Alan? Kok lo gini sih? Ya bodoamatlah kalau kak Alan nggak percaya sama lo, yang penting kak Adrian percaya kan sama lo?"
Benar, kak Adrian percaya sama dirinya. Tapi kenapa rasanya ada yang kurang ya?
Ara terdiam, "Tapi...."
"Gue saranin kalau lo harus jadi penyelidik-penyelidik gituu lhooooo.... kayak yang suka ditonton sama adek gue, hmm... semacam detektif conon mungkin namanya!" Saran Thea.
"Masa iya gue ngecurigain sepupu gue sendiri?" Tanya Ara meragu.
"Coba aja. Siapa tau berhadiah!!" Girang Thala.
"Salah lapak bebel!!"
"Lo—-"
"BU GURU OTW GUYS!!" Teriak Charly memberitahu.
Ara lagi-lagi menghela nafas gusar, "Ribet!" Ucapnya sembari mendudukan bokongnya.
"Apa iya gue perlu ikutin sarannya Thea?" Tanya Ara membatin ragu.
Dan hingga beberapa detik berlalu, suara sepatu pantofel semakin dekat memasuki kelas Mipa 3.
Ara beberapa kali mendengus bosan, sebenarnya Bu Dini ini tugasnya mengajarkan pelajaran atau menceritakan silsilah kehidupannya sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Avoid Cold Boy // SELESAI✔️
Ficção Adolescente[COMPLETED]✅ {FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA DAN BIASAKAN BERI SUARA AGAR SAYA NYAMAN UNTUK MENULIS] Bayangkan saja, 1 tahun gadis ini menjauhi kakak kelasnya karena hal sepele, sangat sepele kalau difikirkan oleh akal sehat. Berada di satu sekolah nam...