Chapter 6

3.6K 303 13
                                    

Jennie masuk kedalam rumah tanpa salam dan wajah yang cemberut.

"Kenapa dateng-dateng muka Kamu kaya gitu?" Tanya Tiffany yang sedang sibuk dengan majalahnya.

"Nini kesel, Mah" Adu Jennie sambil duduk disamping Ibunya.

"Kesel kenapa, coba cerita sama Mamah" Tiffany menutup majalahnya dan menatap Jennie.

"Ga bisa diceritain... Pokonya Nini kesel titik!"

"Ok, kalo Kamu ga bisa ngomongin hal itu, terus Ade Kamu mana? Kan tadi dia yang jemput Kamu"

"Tau ah, dia juga nyebelin" Jennie kembali merajuk.

"Eh, Nini gaboleh gitu. Mulai sekarang Nini harus terbiasa dengan keberadaan Limario, karena dia udah jadi Ade kamu. Masa mau marahan terus" Jelas Tiffany lembut agar Jennie tidak tersinggung.

Dia taulah kalo Anak perempuannya itu sensitif, jadi dia harus menjelaskan selembut mungkin.

"Tapi, Mah..."

"Lim pulang..."

Omongan Jennie terpotong dengan kedatangan Limario.

"Sini duduk, Lim" Tiffany menepuk bagian kosong disampingnya.

Jadi disisi kirinya ada Jennie, sedangkan disisi kanannya ada Limario.

"Tugas Lim berhasil kan, Mah? Ka Jennie sampe dengan selamat" Ujar Limario.

"Iya... Kamu emang bisa diandelin"

"Iya dong, mulai sekarang Lim harus bisa lebih deket lagi sama Ka Jennie. Kita kan saudaraan" Jelas Limario tersenyum manis.

"Tuh liat... Lim aja mau belajar buat deket sama Nini, jadi Nini juga harus belajar terbiasa mulai sekarang. Ok?"

Jennie menganggukkan kepalanya acuh dan beralih menatap Limario dengan tajam, sedangkan yang ditatap malah menaik-turunkan alis matanya.

'Bisa banget si Monyet caper didepan Mamah, awas aja Lo. Nyet...'

My Annoying Brother Is My Love

~oOo~

Jennie sedang duduk ditempat tidurnya masih dengan ekspresi wajah cemberut.

"Kenapa hari ini ngeselin banget sih" Kesal Jennie sambil ngelempar tasnya sembarangan.

"Dimulai dari si Kudanil yang ga ada cape-capenya ngintilin Gua Mulu, terus sekarang si Monyet kampret yang so-soan caper didepan Mamah" Jennie terus menggerutu dan membaringkan tubuhnya.

"Itu bibir bisa-bisa nempel ditembok, manyun terus Lo"

Tubuh Jennie tegak seketika dan menatap Limario yang sedang berdiri diambang pintu kamarnya dengan tatapan tajam.

"Ngapain Lo berdiri disana?" Tanya Jennie dengan ketus.

"Suka-suka Gua lah, orang kamar Gua disamping kamar Lo"

"Kalo Lo berdiri disana cuman pengen bikin Gua kesel, mending Lo buruan pergi deh. Enek Gua liat muka Lo, Nyet" Ujar Jennie.

"Dih... Pede banget, Gua kesini buat ngasih tau Lo. Tadi Mamah bilang weekend nanti Kita sekeluarga bakalan pergi liburan" Jelas Limario.

My Annoying Brother Is My Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang