"Adinda." Irene hanya berdiri mematung ketika pria itu tiba - tiba menghampiri dan memeluknya.
Ya, Daniel is back. Irene teringat saat satu tahun yang lalu Pria itu pindah Ke samping Mansion Keluarga Hamilton, Daniel hanya melihatnya tanpa berkedip, bahkan saat Irene menyapanya pria itu tak membalas Irene sama sekali. Saat itu Irene berpikir bahwa pria itu tipe lelaki kaya dan sombong.
Namun, beberapa hari setelah itu Daniel Justru menyapa Irene terlebih dulu, Pria itu juga bertanya hal mengenai dirinya hingga membuat Irene curiga dan takut bahwa pria itu penculik atau bahkan psychopath. Daniel bahkan selalu mengikuti kemana pun Irene pergi.
"Adinda, Aku sangat merindukanmu." Ucap Daniel sambil melepaskan pelukannya.
"Sayangnya aku tidak merindukanmu." batin Irene
Irene menghembuskan nafas kasar, Daniel bukanlah orang yang ingin ia lihat di pagi hari, Pria itu adalah penghancur mood paling efektif. Dengan senyum saja pria itu telah berhasil membuat Irene kesal dan saat Pria itu berbicara Irene harus mengontrol dirinya untuk tidak berkata kasar.
Daniel dan rayuannya itu benar - benar membuat Irene pusing belum lagi parfum berlebihan yang Pria itu gunakan, membuat kepala, hidung dan telinganya harus bertahan dari semua serangan itu ketika pria itu mendekat. Anehnya, Semua keluarganya terlihat biasa saja dengan semua itu mereka seperti bersekongkol untuk membuat hidup Irene sengsara dengan membiarkan Daniel berada di sekelilingnya.
"Hai, Daniel." Jawab Irene sambil memaksakan tersenyum. Dan Saat itulah Irene menyesal telah tersenyum, Daniel membalas senyumnya dengan lebih lebar, menunjukan giginya yang berpagar behel. "Maaf, Aku pergi dulu, takut telat."
"Adinda nggak sarapan dulu ? Nanti kalau Adinda sakit gimana? kakanda nggak mau adinda kenapa - kenapa."
Harry terlihat menahan tawa, Sementara Suzy, Sean dan Jimin tak malu - malu untuk tertawa, mereka bertiga berpura - pura menonton televisi yang sedang menayangkan berita, seolah berita itu begitu lucu hingga membuat mereka bertiga tertawa keras seperti sekarang.
"Nggak Usah, Aku berangkat." Pamit Irene
"Baiklah, Ayo berangkat."
"Ehm, Daniel. Aku bawa mobil kok, Aku tak mau merepot..."
"No, No, No, Ayo kita melangkah bersama, beriringan." Ucap Daniel penuh semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trillionaire Heart
Любовные романыSuzy Hamilton gadis cantik pewaris 'Hamilton Group'. Dia memiliki kekasih tampan dan pintar bernama Jin. Mereka sudah menjalin hubungan selama 1 tahun. Namun, Hubungan mereka harus kandas saat Jin dipaksa untuk menikah dengan wanita pilihan kedua or...