Hamilton Mansion
Sean yang baru datang mengerutkan dahinya bingung. bagaimana tidak? Sehun menatap Sean penuh ketakutan. Wajah pria itu pucat dan gugup begitu.
"Ada apa dengannya?." tanya Sean menunjuk Sehun menggunakan dagunya, namun Suzy hanya mengangkat kedua bahunya pertanda acuh. Sean pun tak ingin memperpanjang.
"Sehun, ada apa dengan wajahmu?." Tanya Sean. Suzy langsung menyenggol lengan Sehun dan Sehun hanya tersenyum masam.
"Sebenarnya ada apa? Apa ada yang kalian sembunyikan?" Tanya Sean penasaran sambil sambil melirik wajah Suzy dan Sehun secara bergantian.
"Sean, Sebenarnya Sehun ingin menciumu." Sean terperangah, Suzy tersenyum manis dan Sehun terlihat panik.
"Damn! Jadi selama ini kau gay?."
"Aku normal! Adik dan calon keponakanmu yang aneh. Suzy memintaku mencium bi... Shit!!." Sehun terdiam beberapa detik "Jangan minta aku untuk mengatakannya, aku tak sanggup membayangkannya." Ucap Sehun emosi.
"Sean, kau mau ya dicium Sehun? Sebentar juga tidak apa, cukup bibir kalian menempel."
"No!!." Teriak Sean dan Sehun kompak.
"Yang lain aja yah, sayang. Kamu masih ingin aku ada disisi kamu sampai anak - anak kita besarkan." ucap Sehun membujuk Suzy
"Tapi kan Sean Jinak."
"Jinak! Kamu bilang aku jinak memang kamu pikir aku binatang sampai di bilang Jinak." Protes Sean
Suzy mengerucutkan bibirnya "Baiklah, kalau begitu sebagai gantinya aku ingin bertemu dan makan malam romantis dengan empat supermodel pria, Lee Soo Hyuk, Sean O'Pry, Nick Bateman dan Noah Mills." Ucap Suzy sambil menatap kearah Sehun "kau tidak boleh ikut makan malam."
"Yang benar saja, Sayang. Mana bisa begitu? Berapa kali sudah Aku bilang jangan pernah dekat dengan pria manapun. Kecuali, kau ingin mereka kehilangan nyawa mereka." Geram Sehun.
"Tapi..Kamu kan sudah berjanji padaku akan mencium Sean.. Hiks.." Isak Suzy "Ini semua salahku. Aku hanya ingin melihat kalian berdua dekat." bohong Suzy. Jujur, ia hanya ingin melihat ekspresi Jijik Sean dan Sehun.
"Baby... don't cry." Sehun meraih wajah cantik itu, ingin menghapus air matanya. "Fine, baby! Kau menang." Tanpa mau berdebat lebih panjang lagi dengan kesensitifan Suzy, Sehun akhirnya mengalah.
Sean bergidik ngeri ketika menatap Sehun, pun sebaliknya. Dengan tak sabar, Suzy menarik tangan Sehun supaya mendekat pada Sean. Ia meraih kerah Sean saat saudara kembarnya itu berusaha kabur.
"Aduh, perutku sakit." keluh Sean pura - pura kesakitan
"Sean, Please!." Suzy menatap Sean dengan tatapan memohon dan memelasnya. Ya, Suzy tahu kalau Sean sedang berpura - pura Sakit.
Sean dan Sehun saling tatap. Sean mendengus, memalingkan wajah sementara Sehun menutup mulutnya, menahan sesuatu sebelum akhirnya berlari ke kamar mandi.
"Huekkk."
Suzy yang panik langsung menyuruh Sean mengambil obat mual miliknya yang ada di dalam mobil. Sehun keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sangat pucat.
"Kau menjauh dariku, aku ingin muntah melihat wajahmu." Perintah Sehun pada Sean.
"Aku juga tidak sudi melihatmu." Geram Sean sambil memberikan obat mual dan segelas air pada Suzy.
"Sehun, minum obatnya."
Sehun menaikkan sebelah alisnya bingung "Sayang, ini obat untuk ibu hamil."
"Tapi aku tidak mual, daripada tidak terpakai lebih baik kamu yang minum." Ucap Suzy dengan pandangan polos tak berdosanya.
Sehun menghela napas panjang "Sudah puas?."
"Ya, Kamu yang terbaik." kekeh Suzy bergelayut manja di lengan Sehun.
"Ya sudah sekarang kamu istirahat sudah malam." Ucap Sehun lembut.
Suzy mengangguk ke arah Sehun, kemudian ia tersenyum pada Sean. Deg! Entah kenapa perasaan Sean tiba-tiba tidak enak. Pria itu ingin kabur, tetapi Suzy menggenggam tangannya dengan erat.
"Sean gendong." Ucap Suzy dengan manja. Sean langsung menggeleng bisa patah tulang nya kalau harus menggendong Suzy sampai kekamar.
"Sayang, bagaimana kalau aku saja yang gendong. Kamu berat." tawar Sehun.
"Apa? Berat?!" Tanya Suzy setengah berteriak.
"Ugh, baiklah baiklah baiklah. Istriku yang sangat cantik, baik, dan seksi, aku saja yang menggendongmu yaa."
"Tidak Mau, aku maunya di gendong Sean. Titik!." Ucap Suzy kesal sambil menghentak - hentakan kakinya kelantai. Membuat Sean dan Sehun bingung, menghadapi ibu hamil itu sangat menyeramkan.
"Baiklah, kau menang." Ucap Sean seraya mengangkat Suzy dan menggendongnya ala bridal style " Si bodoh itu yang menanam benih kenapa aku yang repot?." gerutu Sean kesal. Sementara Sehun hanya bisa mengelus dada melihat tingkah istrinya. Sungguh hormon kehamilan Suzy benar - benar telah mempermainkan dirinya sampai seperti ini.
******
Kediaman Keluarga Seo.
"Sialan!." Geram Ji Hoon marah ketika seseorang memberi taunya tentang apa yang terjadi.
"Bagaimana ini bisa terjadi? berkali kali rencanaku gagal!".
"Entahlah, tapi pria tua itu sangat pintar dan licin seperti ular." Ucap seseorang pada Ji Hoon yang berada di hadapannya "Lalu apa rencananmu sekarang? Aku dengar Oh Yeon Seok mengancam akan menghancurkan Sevilla jika George terus melindungimu."
Ya, Selama ini George Sevilla, salah satu mafia yang paling Berbahaya di dunia itu selalu melindungi keluarga Seo. George dan Ji Hoon sudah bersahabat sejak di panti asuhan.
"Aku belum kalah."
Wanita yang beberapa saat lalu datang keruangan pria itu berdecih, sungguh menjijikan melihat pria itu menyeringai didekatnya saat ini. Jika bukan karena janjinya pada orang yang ia sayangi wanita itu pasti sudah pergi.
"Aku akan membuat mereka semua menderita. Lewis sangat menyayangi puterinya dan melukainya sama dengan melukai lewis." Ucap Ji Hoon dengan senyuman mematikan yang terpancar dari wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trillionaire Heart
Storie d'amoreSuzy Hamilton gadis cantik pewaris 'Hamilton Group'. Dia memiliki kekasih tampan dan pintar bernama Jin. Mereka sudah menjalin hubungan selama 1 tahun. Namun, Hubungan mereka harus kandas saat Jin dipaksa untuk menikah dengan wanita pilihan kedua or...