Trillionaire Heart, Happiness

1.2K 108 42
                                    

"Harusnya kau pukul wajah Sean yang menyebalkan itu." Suzy terus saja mengoceh sejak tadi Sambil mengobati kulit di pelipis Sehun yang terluka "Kau tahu, kadang - kadang aku ingin buang dia ke mars. Dia itu sangat menyebalkan, overprotektif, angkuh, dingin, sombong, pokoknya semua hal yang buruk menempel padanya!."  Ucap Suzy berapi - api.

Sedangkan Sehun hanya tersenyum, begitu terpana pada wajah Suzy yang terlalu dekat dengan wajahnya. tidak perduli wanita itu sudah menghabiskan waktu selama satu jam untuk mengoceh, Sehun tidak terlalu ambil pusing ocehan itu, malah ia merasa senang karena akhirnya bisa kembali melihat wajah istrinya dari dekat.

"Kenapa kamu malah tersenyum?." tanya Suzy kesal.

Sehun tertawa kecil, meraih pinggang Suzy dan mendekatkan wajah Mereka, melumat bibir itu dalam - dalam.

"Bibir kamu terluka." Suzy menjauhkan wajahnya tapi Sehun kembali mendekatkan wajah Mereka. "Sehun!." Suzy mendorong wajah suaminya itu, tapi Sehun ngotot untuk kembali mempertemukan bibir mereka.

Suzy tertawa terbahak - bahak saat Sehun berusaha keras untuk mencium bibirnya. Mereka bergulingan diatas kasur, Sehun menciumi bibir Suzy bertubi - tubi, bukan hanya bibir, tapi Sehun juga mengecup kening, pipi dan leher istrinya terus menerus.

Keduanya terengah diatas ranjang, saling menatap dan saling tersenyum. Lalu bibir keduanya kembali bertemu dalam sebuah ciuman yang dalam dan bersungguh - sungguh. Sehun melingkarkan tangannya pada tubuh Suzy dan melumat bibir itu semakin dalam. Sambil mengerang, lidah Sehun menekan diantara kedua bibir Suzy, menunjukkan pada istrinya betapa 'laparnya' ia sekarang.

"Aku menginginkanmu, Sayang." Gumam Sehun sambil menenggelamkan wajahnya pada lekuk leher Suzy.

"Tunggu" protes Suzy sambil terengah - engah "Ada yang ingin aku tanyakan."

"Aku tidak akan bisa menjawab, Sayang." Lidah Sehun kini menjilati leher Suzy.

Jari Suzy mencengkeram bahu Sehun. Sensasi tajam dan geli menjalar di lehernya, langsung menuju ke perutnya.

"Aku ingin bertanya sesuatu yang penting, Se..." Ucapan Suzy terputus, karena Sehun sudah lebih dulu mencium bibirnya.

Sambil mengerang Suzy membuka bibirnya dan memasukan jemarinya diantara rambut Sehun. Sensasi selimut yang lembut menyentuh punggung Suzy ketika Sehun melepaskan pakaian yang istrinya itu kenakan, lalu melemparnya begitu saja ke lantai.

"Kamu sangat cantik, Sayang." Ucap Sehun dengan suara parau sambil membuka pakaiannya sendiri.

Suzy gemetar karena tatapan Sehun yang begitu panas. Ada semburat liar di wajah Sehun yang menunjukan pada Suzy betapa Sehun menginginkannya. Tangan Sehun turun untuk menjelajahi paha Suzy, menyentuh dengan gerakan lembut, hingga Sehun menemukan pusat diri Suzy yang lembab dan hangat.

Jemari Suzy mencengkeram selimut dibawahnya ketika rasa nikmat menyusuri tubuhnya "Sehun, Please." Ucap Suzy pelan.

Tanpa banyak bicara, bibir Sehun kembali menemukan bibir Suzy dengan hasrat membara yang langsung mengirimkan sensasi membakar ke seluruh tubuh Suzy. Tangan Suzy melingkar pada leher Sehun dan Suzy pun membalas rasa lapar Sehun dengan antusiasme yang sama. Bibir Sehun begitu liar ketika menikmati respon Suzy. Sebuah erangan keluar dari mulut Sehun ketika tangan Suzy menyentuh juniornya yang mengeras.

Suzy merasa gemetar lalu semua yang ada dibenaknya melayang pergi ketika dengan satu gerakan pasti, Sehun memasuki dirinya. Untuk sesaat Sehun terdiam seakan menikmati dirinya berada di dalam tubuh Suzy. Dan ketika Suzy yakin bahwa ia sudah tidak kuat lagi, Sehun pun mulai memainkan pinggul dengan ritme yang stabil.

Kaki Suzy melingkar pada pinggang Sehun, seakan Suzy membuka dirinya untuk Sehun, menyambut setiap hentakan Sehun dengan mengangkat pinggul. Sehun mengerang keras gerakannya semakin cepat, membawanya semakin dalam ke tubuh Suzy, Lalu mereka berdua sama-sama menikmati semburan kenikmatan. Sehun jatuh ke atas Suzy, membiarkan seluruh beban tubuhnya ada di tubuh Wanita yang sekarang mengelus kepalanya dengan lembut. Helai demi helai tersentuh dengan pelan dan pasti.

"Aku mencintaimu, Oh Sehun. Aku sangat mencintaimu," ucap Suzy yang membuat Sehun tersenyum.

Sehun mengecup bahu Suzy. "Aku juga mencintaimu, Oh Suzy. Sangat mencintaimu."


*****

Sehun meneguk air mineral dingin ditangannya hingga habis tak bersisa. Tubuh telanjang nya bersandar dibingkai jendela, menatap taman bunga yang indah. Jam kecil diatas nakas menunjukan pukul 3 dini hari. Ia telah menyuruh Chen untuk mengurus pernikahannya dengan Suzy minggu depan di St. Paul's Cathedral.

Sehun Akan membuat pesta mewah untuk Istrinya dan memberitahu pada seluruh dunia bahwa Suzy adalah miliknya.

Suasana kamar begitu sunyi, Sehun menatap tubuh istrinya yang masih terlelap dengan rasa bahagia meluap tak terlukiskan, bahkan Sehun ingin berteriak keseluruh penjuru kota london betapa bahagianya ia saat ini. Ia tersenyum bangga melihat Suzy mengalami orgasme berkali - kali. Istrinya sangat menggairahkan, membuat gairah Sehun semakin menjadi - jadi.  Mereka telah bercinta beberapa kali sejak tadi.

Demi tuhan, Selama ini Sehun tidak pernah memandangi tubuh para wanita yang pernah tidur bersamanya. Sehun bahkan tidak pernah bermesraan diranjang setelah selesai bercinta. Bagi Sehun mereka hanya sebatas teman tidur, teman yang mampu memuaskan hasratnya, teman yang tidak menganggu hati dan pikirannya ketika mereka tidak bertemu. Tapi, bersama Suzy, Sehun menemukan kesenangan - kesenangan baru yang membuatnya hatinya terasa hangat.

Dia menatap punggung mulus Suzy yang telanjang hanya tertutup helaian panjangnya yang indah. Bokongnya mungil dan padat namun memiliki bentuk yang indah. Sehun melangkah semakin mendekati ranjang pada belahan cantik merah muda yang mengintip disela - sela pangkal paha istrinya. Sehun mengerang pelan menahan birahinya, miliknya kembali menegang begitu cepat memandang celah intim Suzy yang sangat menggoda.

Jemari Sehun perlahan membuka paha Suzy dan merenggangkan area intim istrinya.

"Shit!." umpatnya mengatasi keingingan yang begitu kuat untuk merasakan kembali aroma itu dengan lidahnya. Perlahan Sehun menunduk dan menikmati sepuasnya tubuh istrinya tanpa menyadari Suzy mengerang lirih dan terbangun.

"Sehun...Aahhhh." rintih Suzy memejamkan mata menikmati permainan lidah suaminya. Ia membuka lebar pahanya memberikan kemudahan untuk Sehun. jemarinya meremas rambut tebal pria itu, pinggulnya bergerak gelisah menahan sensasi luar biasa yang begitu menggetarkan. Ia kembali meraung merasakan orgasme yang entah beberapa kalinya malam ini.

Belum sempat Suzy mengatur nafasnya, tubuh Sehun telah melesak kembali memasuki dirinya, menghentaknya dengan keras dan cepat. Nafas pria itu terdengar memburu, matanya menggelap penuh dengan gairah yang meledak - ledak. percintaan mereka kali ini lebih liar dan panas. Suzy merasakan hasrat Sehun tidak pernah berakhir dan Suzy dengan suka cita menerima hujaman pria itu dalam tubuhnya. Sehun benar - benar luar biasa untuk urusan yang satu ini. Hingga keduanya kembali terhempas bermandi keringat diatas ranjang dengan nafas memburu.

"Maafkan aku, Sayang." bisik Sehun terengah, memeluk Suzy, mencium kening istrinya dengan raut wajah malu. Suzy menatapnya bingung.

"Membuatmu kelelahan."

Suzy menggeleng "Sudah menjadi kewajibanku untuk melayanimu, suamiku." Ucap Suzy serak sambil membelai wajah tampan Sehun.

Sehun memandangnya terpesona.

"Sekali lagi, Sayang. Ucapkan sekali lagi." Bisik Sehun serak. Suzy tersenyum geli.

"Suamiku, aku sangat mencintaimu dengan seluruh jiwa ragaku..." Ucapan Suzy terputus saat Sehun melumat bibirnya kembali berciuman, menyatukan seluruh hasrat dan kerinduan.

"Shit! Aku akan mempercepat pernikahan kita."

Trillionaire HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang