Trillionaire Heart, Salah Paham

1.2K 157 53
                                    

Suzy dan Sean tiba di salah satu restaurant terbaik Di Seoul, yakni Mingles. Restaurant milik salah satu chef terkenal di Seoul, Kang Mingoo ini merupakan salah satu restoran Korea modern paling terkenal. Menu-menu restoran Mingles berganti sesuai musim dibagi ke dalam kelompok-kelompok seperti padi-padian, sayuran, dan ikan, dengan saus dan cuka tradisional Korea, jang dan do, memainkan peran penting dalam menu.

"Semoga saja ada meja kosong."

"Tentu saja ada, kau lupa siapa aku Sweetheart?" Ucap Sean dengan nada angkuhnya yang mendapatkan sebuah cubitan pada pinggangnya.

"Akh. Sakit." Gerutu Sean.

"Jangan sombong seperti itu Mr. Sean Hamilton.”

"Aku tidak sombong, hanya mengatakan yang sebenarnya padamu." Jawab Sean membela diri. Entah kenapa, Suzy merasa Sifat Saudara kembarnya tak beda Jauh dengan Sehun. Ia bertanya - tanya apa yang dilakukan Sehun saat ini. Apa Pria itu sudah makan?

"Eh, kenapa aku jadi memikirkan Sehun?"

Suzy menggelengkan kepalanya

"Ada apa?" tanya Sean yang merasa aneh dengan sikap Suzy barusan.

"Tidak."

"Selamat datang, Mr. Hamilton." tanya salah satu pelayan yang segera menghampiri mereka berdua saat akan mencapai meja. Sean Hanya mengangguk.

"Mari Mr." Ucap pelayan itu segera menunjukkan sebuah meja disudut ruangan dengan tempat yang sedikit tertutup dan nyaman.

"Terima kasih" Ucap Suzy yang sejak tadi hanya diam menyaksikan interaksi Sean dengan pelayan itu. "Uhm, Sean apa boleh aku pesan ice cream?" tanya Suzy.

Sean menggeleng keras, "Big No! Jangan terlalu banyak makan es krim, Sweetheart. Kau bisa sakit nantinya."

"Sekali ini saja, aku mohon." Suzy memelas dengan binar harap di mata coklatnya, Ia mulai mengeluarkan rayuannya. Mencoba membujuk saudara kembarnya agar luluh dan menuruti dirinya.

"Tidak akan mempan, Sweetheart." Jawab Sean tersenyum geli dengan tangannya yang mencubit gemas pipi saudara kembarnya.

Suzy mencebik kesal, "Baiklah, Kalau begitu kau yang pesankan." Pekiknya.

"Baiklah kalau begitu aku akan pesankan untukmu."

"Aku pesan 2 Jeju Island Set (Amuse Bouche, Beef Tartare, Lobster, Shrimp from Jeju Island, Conger Eel, a Main (Lamb), Dessert (Doraji) and Tea) and Dua scoop besar ice cream green tea." Ucap Sean Datar pada pelayan berbaju formal itu.

"Baiklah, Tuan dan Nona, Silahkan tunggu dalam beberapa menit." Pelayan itu pun pergi meninggalkan Sean dan Suzy.

"Yeay!" Suzy berteriak kegirangan. Sementara, Sean merasa gemas melihat kelakuan saudara kembarnya. Berbeda dengan kedua orang yang tengah menikmati makan siang mereka dengan penuh canda tawa dan perbincangan yang menimbulkan kesan romantis bagi pengunjung lainnya, seorang pria tampak menatap pasangan itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

Sehun mengatup rahang rapat - rapat hingga giginya bergemelatuk menahan perasaan kesal dan cemburu yang membakar dadanya dengan Dahsyat.

Ya, Seseorang yang tengah memperhatikan mereka adalah Sehun Saat akan masuk ke parkiran apartement Suzy matanya menemukan pemandangan yang tidak menyedapkan mata. Gadis yang ia cintai, sedang bercanda ria bersama musuh bebuyutannya, Sean Hamilton. Dengan perasaan amarah yang membeludak didada, Sehun mengikuti mereka berdua sampai ke dalam restaurant, ia duduk di meja yang tak jauh dari mereka. Andai Saja ia pria barbar yang tak punya etika, pukulannya pasti sudah melayang ke wajah Pria berengsek itu.


*****

Sehun seperti bunuh diri dalam bom dahsyat dengan mengikuti Sean dan Suzy. Siang itu ia benar - benar kebakaran janggut melihat Suzy bersama dengan Musuh bebuyutannya.

Mereka makan di restauran mewah, menonton dan melakukan hal menyenangkan lainnya. Sedangkan ia bertingkah persis penguntit menjijikan. Diam - diam mengikuti kemana pun mereka pergi. Sepertinya Suzy benar - benar membuatnya tidak waras. Ia telah kehilangan akal sehat. Tiba-tiba ia teringat perkataan Lisa di cafe tentang kekasih Suzy dan perkataan Suzy.

"Aku membenci Sean!"

"Oh, C'mon Sean! Baiklah, Aku pulang sekarang!."

"Don't Call Sean Bastard! Hanya gue yang boleh memanggilnya seperti itu."

"Aku sudah bertunangan."

Sehun mengumpat geram, Ia berjanji pada diri sendiri, Besok Ia akan menjadi calon Suami Suzy dengan cara apapun.

"Shit! Bersiaplah Sean Hamilton, kau akan kehilangan Tunanganmu sebentar lagi, Suzy adalah milikku. Hanya milikku." Gumam Sehun dengan seringai Liciknya.

Trillionaire HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang