Trillionaire Heart, Sean Vs Sehun

883 113 17
                                    

"Lepaskan Suzy, Bastard!." Ucap Sean sambil bersandar disamping mobilnya dan menatap tajam Suzy. ternyata sedari tadi Sean mengawasi Suzy di dalam mobil. Ia takut adiknya bertemu Sehun, seperti yang ia duga.

Sehun semakin mengeratkan jemarinya begitu mendengar suara Sean. Sedangkan Suzy sangat terkejut melihat Sean yang menatapnya tajam dengan penuh amarah.

"Lepaskan Adikku!." Lanjut Sean tenang dengan penuh penekanan "Jangan pernah menyentuhnya seujung rambutpun." Sean berjalan mendekati Sehun dan Suzy.

Begitu pria itu sudah ada dihadapan mereka berdua. Sehun menatap Sean tajam, tanpa berniat melepaskan Suzy.

Hal itu membuat Sean tersulut emosi, dengan kasar Sean merebut lengan Suzy, sambil membalas tatapan mata Sehun tak kalah tajam.

Bugh!

Tidak menunggu waktu lama untuk Sean menerjang Sehun dengan satu hantaman keras hingga Sehun tersungkur. Sean mendudukinya. "Temui adikku lagi, maka kau akan mati." Ancam Sean menggebu.

"Ow.. kakak ipar tinjumu cukup keras." Sehun meringis tidak melawan, ia terengah mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya. "Ayahmu pasti akan marah jika tau menantu kesayangannya dipukul seperti ini."

Sean berdecih "Cih, menantu kesayangan? Aku tidak perduli, bahkan jika aku harus membunuhmu!."

Sehun tersenyum Sean masuk perangkapnya.

"Bukankah kau ingin melakukannya sejak dulu?."

"Ya, kau selalu mendapatkan perhatian dari semua guru di sekolah, membuatku mendapatkan hukuman dari daddy karena tidak bisa menjadi murid nomor satu di sekolah, lalu sekarang kau ingin merebut adikku, hah? In your dream, Bastard!."

Sean kembali memukuli Sehun dengan membabi buta.

Suzy yang melihatnya ketakutan, ia berlari dengan cepat menangkap tangan Sean agar saudara kembarnya itu berhenti memukuli Sehun.

"Hentikan Sean, hentikan! ku mohon hentikan, aku dan Sehun sudah men..."

"Stop!." Potong Sean cepat.

Sehun tersenyum penuh kemenangan melihat wajah pucat Sean. Dia semakin yakin bahwa pria itu mengetahui pernikahaan nya dengan Suzy.

Sean berdiri melepaskan Sehun menyadari kebodohannya. Sehun mempermainkannya. "Kau benar - benar bastard." umpat Sean pada Sehun yang masih tergeletak di lantai.  

Yah, Sean memang sudah mengetahui semuanya. Dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Kedua orang tuanya dan Harry. Sean memutuskan untuk mencari tau sendiri daripada menunggu kedua orang tuanya dan Harry bicara rasanya tidak akan mungkin dan inilah informasi yang ia dapatkan. Pernikahan Suzy dan Sehun. Hal bodoh apa ini? Sean tidak akan pernah merestui hubungan mereka. Mengingat pria itu adalah Sehun, membuatnya ragu menyerahkan adiknya kepada pria itu. Bisa - bisa adiknya akan hidup nelangsa karena memiliki suami playboy seperti Oh Sehun. Entah apa yang dilihat kedua orang tuanya dan Suzy dari Sehun, apa pun itu Sean tidak menyukai semua itu.

"Sean, Berhentilah memotong ucapanku!"Suara Suzy terdengar marah. Ia membantu Sehun berdiri "Sehun, kau baik - baik saja?." lirih Suzy, Ia menyentuh wajah tampan suaminya yang sudah babak belur. Sehun tersenyum, membuat Suzy lega. Kemudian tatapannya beralih ke arah Sean.

"Sean! kumohon dengarkan aku dulu."

"Tidak! Kamu yang harus dengarkan aku." Sean membentak murka. Suzy terkejut. Pasalnya, baru pertama kali Sean membentaknya.

"Maafkan aku, Sweetheart. Aku tidak bermaksud membentakmu," ucap Sean setelah menyadari ekspresinya yang berlebihan "Maaf" lanjutnya sambil memeluk erat Suzy.

"Shit!."

Suara teriakan Sehun dan juga tembakan membuat Suzy menoleh, tapi Sean menolak melepaskannya.

"Tidak, jangan." Suzy mencoba berontak dari pelukan Sean dan menatap Sehun dan Chen yang telah lumpuh akibat luka tembakan "Sehun!!."

Sean tidak mengatakan apapun, Ia hanya menyeret Suzy masuk kedalam mobil yang sudah menunggu, membiarkan June dan anak buahnya membawa Sehun dan juga Chen.

"Sean, Aku mohon lepaskan Sehun!." Suzy hendak meloncat keluar dari mobil, tapi di dalam mobil  sudah ada Jimin dan Tae Hyung yang memeganginya. Sean tidak mengatakan apapun selain mengemudikan mobil keluar dari restaurant dengan kecepatan penuh. Sepanjang perjalanan, Suzy memohon pada Sean agar Sean tidak menyakiti Sehun maupun Chen. Tapi tidak ada satu kalimatpun keluar dari bibir Sean, Pria itu hanya diam sepanjang perjalanan, memegangi kemudinya erat - erat berharap ia tidak meledak karena amarah.


*****

Hamilton Mansion

Sesampainya di Mansion keluarga Hamilton. Suzy langsung berlari kearah sepupunya dan memeluk Irene erat.

Irene melepaskan pelukan Suzy. "Sweetheart, Ada apa?." Tanyanya khawatir. Suzy tak menjawab, hanya terus menangis.

Irene menatap tajam kearah Sean "Sean! Apa yang kau lakukan pada adikku, hah?." Irene bertanya dengan suara dingin. Untuk saat ini, tidak ada satupun yang berani membantah apapun ucapan Irene, kecuali Tae Hyung. Meski tetap saja, Pria itu tidak berani menyulut emosi Irene lebih dari yang sudah - sudah.

Sean berdecak. Berkacak pinggang dan menarik nafas berkali - kali, mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Kamu bebas menikah dengan siapapun yang kamu inginkan, Sweetheart. Tapi tidak dengan pria itu." Sean menatap adiknya lekat "Ceraikan pria itu atau aku akan membunuhnya."

"Kenapa kau tidak bunuh aku saja sekalian?!."

"Suzy!." Irene terperanjat kaget mendengarnya.

"Kenapa kau tidak membiarkan kami berdua hidup bahagia? selama ini Sehun bersikap baik dan tidak menyakitiku. Daddy bahkan sudah merestui hubungan kami."

"Tidak! Aku masih tidak percaya dengan niat baiknya itu."

"itu urusanmu!." Suzy menjawab lantang sambil menghapus air matanya. "Kalau kau tidak suka, itu urusanmu. Tapi yang jelas dia adalah suamiku."

"Dia tidak akan jadi suamimu lebih lama lagi "

"Jadi apa yang kau mau?." Suzy menatap saudara kembarnya dengan tatapan kecewa. Sean tidak akan mengerti bagaimana Sehun memperlakukannya selama ini. Memang suaminya itu terkadang menyebalkan tapi Sehun sangat mencintainya dan rela melakukan apapun untuknya. 

"Kau tidak akan mengerti." Suzy mendesah lelah, lalu menatap kearah Jimin dan Tae Hyung "Aku pikir kalian akan membelaku, tapi ternyata aku salah." Ucapnya sebelum pergi meninggalkan ruang keluarga dan berjalan ke kamarnya.

Jimin dan Tae Hyung menatap kepergian Suzy dengan rasa bersalah. Di satu sisi mereka berdua merasa bersalah karena sudah memisahkan sepasang suami istri yang saling mencintai, tapi disisi lain mereka tidak bisa berbuat apapun karena Sean mengancam akan mencabut seluruh sahamnya dari perusahaan mereka berdua.

Sean bukan Pria yang suka memberi ancaman kosong. Jika pria itu mengatakan akan mencabut semua sahamnya, maka itulah yang akan pria itu lakukan.

Trillionaire HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang