Trillionaire Heart, Please Come Back To Me Part 2

1K 126 58
                                    

The Royal London Hospital.

Sehun sudah sadar dan kondisi tubuhnya sangat lemah. Semua ini akibat kesibukannya bekerja hingga dia kurang istirahat dan lupa makan. Dokter pun menyarankan agar Sehun dirawat dirumah sakit sampai sembuh total.

"Sehun, kamu makan ya agar cepat sembuh." Chae Won mencoba membujuk puteranya untuk makan. Tapi Sehun menolak suapan Chae Won dan memalingkan wajahnya. Tiba - tiba pintu kamar dibuka dan menampakan Suzy dengan raut wajah khawatir.

"Eh, puteriku." Ucap Chae Won penuh semangat. Chae Won menaruh piring yang ia pegang diatas nakas. kemudian berdiri dan meraih lengan Suzy.

"Kamu datang diwaktu yang tepat, Sayang Ucapnya semangat sambil melirik kearah Sehun.

"Kenapa Aunt..Eomma?." tanya Suzy polos

Chae Won menarik Suzy agar duduk disamping tempat tidur Sehun, kemudian mengambil piring yang ada diatas nakas dan menyerahkannya kepada Suzy.

"Kamu bantu Sehun makan ya, Sayang. Eomma mau ambil baju sebentar kerumah." Ucapnya langsung menyambar tasnya dan berlari keluar.

"Kamu rasakan! makan itu bubur pake mulut mu yang pahit!." Umpat Chae Won kesal akan Sehun yang sedari tadi menolak makan.

Suzy menatap Sehun dengan senyuman termanisnya.

"Akh!." Desah Sehun pasrah.

"Hun, makan dulu yaa." Ucap Suzy mengulurkan tangannya menyerahkan piring yang ia pegang.

Sehun menatap Suzy dengan bibir yang melengkung kebawah "Suapin ya." pintanya manja.

Suzy menghela napasnya "Yaudah, tapi dimakan ya." Ucap Suzy pasrah dan duduk diatas tempat tidur.

"Aaaa." Ucap Suzy mengarahkan sendok berisi bubur kedepan mulut Sehun.

Wajah Sehun merengut seketika "Aku gak mau makan bubur, maunya nasi. Bubur ini tidak enak, Sayang. Pahit banget." rajuknya manja. Suaranya masih terdengar sedikit serak.

"Sehun, Bukan buburnya yang pahit! tapi mulut kamu! dokter bilang kamu hanya boleh makan bubur sampai pencernaanmu yang rusak karena tidak diisi makanan kembali pulih." Ucap Suzy dengan tegas dan nada menyindir. Sehun menghembuskan nafas kesal karenanya. Dengan terpaksa dia pun kembali memakan bubur itu.

"Tadi kamu kemana, Sayang? Kenapa kamu tidak menemaniku sampai aku sadar?" Tanya Sehun setelah dia menelan bubur pahit itu. Tangannya yang diinfus meraih tangan Suzy dan menggenggamnya dengan erat.

"Maaf Sehun. Aku pulang, Aku lupa ada janji dengan temanku Shawn."

"Shawn? pria?" Tanyanya Sehun

"Iyalah pria. Kalau wanita, namanya Shawnia." Jawab Suzy asal. "Ayo makan lagi."

Sehun menggelengkan kepalanya "Nggak mau." Ucap Sehun dengan tatapan yang sulit di artikan Suzy

"Apa yang salah?" batin Suzy

"Apa Pria itu lebih menarik dari pada aku? Apa pria itu lebih baik dariku?."

Gosh,ada Apa dengan Pria ini..kenapa mendadak suasana hatinya berubah? Bukankah Suzy hanya mengatakan yang sebenarnya. Dan, siapa yang mengatakan Shawn lebih menarik dan lebih baik dari dia? Meskipun yah, memang Shawn sedikit lebih baik daripada pria yang ada dihadapannya ini.

"Aku, tidak mengatakan seperti itu, Hun." Dengan cepat Sehun langsung menciumi Suzy, bukan ciuman lembut seperti biasanya, tapi ciuman menuntut yang lebih tepatnya seperti bentuk pelampiasan karena kali ini bukan hanya ciuman, Pria itu juga memberikan gigitan gigitan di bibir Suzy. Terus menyesap, menggigit tanpa memberi kesempatan bagi Suzy untuk melepaskannya, hingga ia sadar jika dirinya juga Suzy butuh pasokan oksigen.

"Is he jealous?." pikir Suzy dalam hati

"Jangan membahas pria lain saat bersamaku!" ucap Sehun dengan geram. Suzy tersenyum kecil mendengar geraman Sehun.

Ternyata benar! Pria itu memang sedang cemburu. Hal itu membuat kekesalan Suzy berubah menjadi perasaan senang, setidaknya ia bisa sedikit memastikan bahwa Pria ini memang mencintainya. Meskipun memang belum sepenuhnya Suzy percaya. Masih ada keraguan dan ketakutan jika suatu saat lelaki ini kembali menyakitinya. Beruntung masalah sebelumnya hanya kesalah pahaman.

Yah, Harry sudah menceritakan semuanya. Sepupunya itu juga memperlihatkan rekaman cctv yang diambil dari ruangan kerja Sehun. Maafkanlah dirinya jika sudah menganggap Sehun pria brengsek.

"Kenapa? Cemburu?" Goda Suzy, Dengan lembut dia menyentuh rahang Sehun dan mengusapnya pelan.

Sehun hanya diam dalam hati ia mengumpat. Apa itu masih harus di pertanyakan tentang dirinya cemburu atau tidak? Dasar!

"Atau marah? Bukankah seharusnya aku yang marah? Kenapa jadi terbalik?"

Dalam hati Sehun membenarkan ucapan Suzy, seharusnya memang Suzy yang marah karena kesalah pahaman itu, Tapi, ini juga salah Suzy karena mengatakan hal-hal yang memancing emosinya. Sehun mendesah frustrasi, "Maaf."

"Jadi, kau cemburu atau marah?"

"Ya. Aku marah karena cemburu. Apa sudah jelas?"

"Good! Kita impas"

Sehun membulatkan matanya. "Apa kau sengaja, Sayang?" Suzy hanya mengedikkan bahunya.

"Apakah harry sudah menjelaskan semua padamu?." tanya Sehun lembut.

"Jadi kau yang menyuruh harry opppa?."

"Aku sudah menjelaskan semuanya padamu tapi kau tidak percaya. Jalan satu - satunya adalah meminta bantuan Hary untuk menjelaskan padamu. Sepupumu itu susah sekali dibujuk, Ia meminta waktu untuk menjelaskan semuanya. Tapi hanya harry satu-satunya yang bisa kumintai tolong. Tuhan selalu punya cara untuk menyatukan dua orang yang memang berjodoh."

"Ck! Kau percaya diri sekali." Ucap Suzy

"Bukankah memang begitu? Kau tahu sendiri, Hubunganku dengan Sean, Irene dan Jimin, tidak cukup baik. Jimin bahkan melemparku dengan sepatu miliknya saat aku datang ke kantornya dan wanita barbar itu menyiramku dengan air satu ember saat aku datang kebutik miliknya. sedangkan Sean jangan ditanyakan lagi, dia selalu mengusirku."

Sehun menarik Suzy agar menatapnya, mengunci tatapan mereka, "Sayang, aku minta maaf aku akan melakukan apapun agar kau memaafkanku. Berjanjilah padaku, kau tidak akan meninggalkanku dan kau akan selalu ada disampingku. Kau berhasil membuatku menjadi lelaki konyol karena sudah jatuh cinta padamu. Aku mencintaimu, Sayang. Please, Don't leave me again.." Tidak membiarkan Suzy membalas perkataanya. Sehun secepat kilat mendorong kepala kekasihnya itu sehingga membuat bibir mereka kembali bertemu. Sehun mulai menggerakan bibirnya pelan memberikan Suzy lumatan penuh kerinduan.

Bahkan aksinya itu menghentikan Harry dan Jimin. Mereka berdua perlahan berjalan mundur dan menutup pintu ruangan itu rapat-rapat tanpa menimbulkan suara sedikit pun. Meninggalkan dua insan yang sedang dilanda kerinduan itu.

"Hyung, Sean akan membunuh kita." Ucap Jimin sambil bergedik ngeri membayangkan wajah marah Sean.

"Bukan aku, Tapi kau." kekeh Harry

"Hyung!!!."

Trillionaire HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang