Trillionaire Heart, Siapa Seo Ji Hoon

717 90 46
                                    

Flashback.

Lewis, In Na, Irene, Taehyung, Jimin, Harry, Sean, dan Sehun berkumpul di ruangan khusus di st mary's hospital. Yah, st marry's hospital merupakan rumah sakit milik keluarga Hamilton..

"Mommy.. Daddy, apakah kalian mengenal siapa Seo Ji Hoon?." Tanya Sehun. Bukan tanpa alasan Sehun bertanya seperti itu, melainkan ia mendapat informasi dari Chen bahwa Seo Ji Hoon adalah masa lalu  dari Lewis dan juga In Ha. Itu sebabnya Sehun menanyakan hal ini.

Wajah In Na mendadak pucat saat Sehun bertanya seperti itu. Apa mungkin Sehun sudah mengetahui semuanya? tetapi bagaimana bisa? batin In Na terus bertanya.

Sean yang melihat ibu dan ayahnya saling pandang pun merasa ada sesuatu yang mereka sembunyikan dari dirinya.

"Mom..Dad..Kalian kenapa?." 

In Na langsung menggenggam tangan Lewis. Lewis pun langsung mengusap tangan In Na lembut, mencoba memberi ketenangan kepada sang istri. Mungkin ini saat nya mereka semua mengetahui siapa sebenarnya Seo Ji Hoon.

"Ya, Kami mengenalnya." Jawab Lewis.

Sean yang mendengar ucapan ayahnya langsung bangkit "Shit! Aku tahu kalian mencoba menyembunyikan sesuatu dari kami." geramnya

Hening sesaat.

"Sean duduklah, Daddy akan menceritakan semuanya." Perintah Lewis dengan suara tajam. Sean mendesah pelan dan kembali menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Ceritakan apa adanya, Sayang." Ucap Lewis lembut.

In Na mengangguk "Mommy mengenal Ji Hoon lebih dulu sebelum mengenal Lewis. Kami adalah sepasang kekasih yang awalnya baik - baik saja. Tapi tabiatnya yang begitu buruk membuat Momny memutuskan untuk berpisah darinya. Ji Hoon marah, mengamuk, tidak menerima keputusan Mommy. Dia menculik, menyekap dan memperkosa Mommy." In Na terdiam beberapa detik sebelum melanjutkan "Mommy dijadikan pelacur. Hampir setiap malam ... ada pria berbeda yang memakai Mommy. Rasanya menyakitkan. Sakit sekali. Mommy diperlakukan seperti boneka seks."

"Cukup, Mom!" tukas Sean, tidak tahan membayangkan kejadian selanjutnya.

In Na  menggeleng pelan. "Kakek kalian dan In Ho Oppa akhirnya berhasil menyelamatkan Mommy. Setelah kejadian itu, Mommy dinyatakan positif hamil. Melihat kondisi Mommy tidak karuan. Sering mengamuk dan teriak - teriak. Dengan berat hati kakek kalian menyuruh Mommy menggugurkan kandungan. Tapi Mommy menolak dan memutuskan kabur dari rumah sakit. Dan akhirnya bertemu Lewis yang mobilnya tidak sengaja menabrak Mommy."

Wait, Dahi Sean sukses berkerut. Apa itu artinya ia dan Suzy bukan anak kandung Lewis? Ayolah, Ia tak sanggup mengetahui kenyataan bahwa kelahirannya di dunia ini ternyata melalui takdir yang menggelikan atau bahkan menjijikan. Lucu sekali bukan? Menggelikan!

Jika memang ini mimpi tolong bangunkan Sean segera. Sean tidak keberatan disiram oleh air dingin ataupun diteriaki beberapa kali, yang jelas dia ingin terbangun sekarang tanpa harus mendengar lanjutan omong kosong dari Sang Ibu. Demi kerang ajaib, ketakutan Sean semakin bertambah dikala In Na menatapnya dengan tatapan sendu.

Sean menenangkan dirinya selama beberapa detik. Setelah itu, ia menghela napasnya, membuang semua keterkejutannya tadi. Lalu, ia memberanikan diri menatap In Na dan Lewis.

"Mommy... Daddy... Terima kasih atas kesabaran, senyuman dan waktunya selama ini. Maaf karena selalu merepotkan, menghadapi childish dan keegoisanku. Aku janji ini yang terakhir kalinya aku merepotkan kalian. Aku akan pergi, tapi aku mohon tolong rahasiakan hal ini dari Suzy.. aku tidak ingin adikku tahu bahwa ayah kandungnya ad ..." Semua ucapan yang sudah Sean rangkai di otaknya buyar ketika Lewis memotong ucapannya.

"Kau menganggap jika aku bukan ayah kandungmu?."

Sean mengangguk " Maafkan aku selama ini selalu merepotkan."

Bibir Lewis berkerut siap tertawa lepas. Namun ditahan karena melihat Sean masih menatap kearah Lewis dengan pandangan mengisyaratkan bahwa pria itu merasa sedih, kecewa, dan ketakutan.

"Yah, Daddy akui terkadang kau sangat menyebalkan, tapi kau anakku, Sean. Kau dan Suzy anak kandung Daddy." Ucap Lewis sambil tersenyum hangat.

Siapa sangka jika senyuman Lewis membuat semua orang yang berada disini tercengang kecuali In Na yang terlihat biasa saja. Sean bahkan mengerjap beberapa kali, ia sangat yakin jika penglihatannya tengah terganggu sekarang.

Harry menoyor kepala Sean. "Makannya dengarkan dulu aunty sampai selesai bercerita baru kau boleh bertanya nanti." Ucap Harry antara ingin tertawa dan kasihan melihat wajah Sepupunya yang pucat pasi.

Sean mendengkus pasrah dan meminta in na melanjutkan ceritanya.

"Kehamilan Mommy lemah karena stress, kakak kalian tidak bisa bertahan di rahim mommy. Bahkan Mommy mengalami pendarahan banyak dan koma selama 2 hari."

"Setelah sadar, Mommy tidak berbicara sepatah katapun. Mommy sangat shock dan semakin tidak terkendali. Atas saran Lewis, kakek kalian membawa Mommy kerumah sakit Jiwa di london. Disanalah Mommy mendapat berbagai perawatan."

"Satu tahun berlalu, Lewis selalu menemani Mommy selama masa pemulihan, akhirnya Mommy dinyatakan sembuh. Bisa kembali hidup normal dan keluar dari rumah sakit jiwa. Mungkin karena itulah, Mommy akhirnya menerima lamaran Lewis. Lewis selalu setia bersama Mommy."

Lewis langsung memeluk In Na dengan erat "Bajingan itu berpikir bahwa Daddy sengaja membunuh anaknya. Berkali kali ia berusaha mencelakai Daddy. Namun, rencananya selalu gagal. Bahkan nyawa Sean dan Suzy juga hampir terancam, Jika kalian ingat kejadian penculikan 10 tahun lalu. Semua itu adalah rencana Ji Hoon untuk balas dendam."

"Jadi, alasan dia menculik aku dan Suzy karena ingin membalaskan dendamnya karena mengira Daddy sengaja membunuh anaknya?." tanya Sean tak percaya.

Lewis mengangguk "Iya, Bukan hanya itu, ternyata Ji Hoon menyuruh putera angkatnya Seok Jin untuk mendekati dan menyakiti Adikmu." jelasnya.

Semua orang yang ada disana terkejut mendengarnya. Sungguh ini adalah sebuah kejutan yang sangat luar biasa. Pertama mereka mengetahui masa lalu In Na. Kedua, ternyata Ji Hoon melakukan ini semua karena ingin balas dendam. Dan ketiga, ternyata pria itu adalah ayah angkat Seok Jin. Ini semua benar - benar di luar dugaan mereka.

"Seok Jin? Siapa pria itu?." Tanya Sehun bingung.

"Dia mantan kekasih Suzy." Jawab Harry

Mata Sehun membelalak. Mantan kekasih Suzy? Chen pasti melewatkan satu informasi itu.

"Kau tenang saja pria itu Sudah mati ditangan Tae Hyung." Ucap Harry seakan bisa membaca pikiran Sehun.

Dan Jika boleh Jujur, saat ini Sehun merasa lega mendengar nya. Ia bukan pria yang munafik, ia senang mendengar saingannya sudah mati.

"Kenapa Daddy membohongi kami? Kenapa Daddy tidak membunuh pria itu?." Geram Sean.

"Uncle dan Aunty melakukan semua itu untuk melindungi aku dan Jimin." Jawab Irene.

Lewis dan In Na tersentak kaget saat mendengar ucapan Irene. Semua orang yang berada disana pun merasakan yang sama. Semua terkejut termasuk Jimin, dan Tae Hyung.

Trillionaire HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang