"Maaf...tapi...aku punya hubungan sama nara"
Ucapan wonu barusan bikin gue tanpa sadar melonggarkan pelukan gue di badan wonu.
Tapi sebelum gue bener2 ngelepasin pelukan ini, wonu mempererat pelukannya di perut gue.
"Jangan... jangan lepasin pelukan ini, La"
"..."
gue gak tau harus ngasih respon apa. Perasaan gue sekarang bener2 hancur."Maaf, La... Aku udah khianatin kamu... Aku udah bohongin kamu"
"..."
"Maaf"
"..."
"La... aku tau kamu gak akan maafin aku"
"Won..."
"Hm?"
Kita berdua masih di posisi yang sama. Bedanya, tangan gue udah gak bisa gerak untuk ngelus pundak wonu lagi. Seluruh tubuh gue udah mati rasa untuk gerak.
"Jelasin"
"..."
"Won, jelasin sekarang... Aku dengerin"
Butuh beberapa menit untuk wonu buka suara lagi.
"Nara udah lama suka sama aku. Kita udah beberapa kali ketemu di rapat pemegang saham. Nara selalu hadir sebagai perwakilan papanya yang statusnya adalah pemegang saham terbesar di perusahaan aku. Aku gak tau sejak kapan dia suka sama aku sampe tiba2 papanya ngancem aku 4 tahun yang lalu. Papanya mau aku ninggalin kamu atau aku bakal didepak dari posisi CEO. Waktu itu aku takut gak bisa pertahanin apa yang udah aku punya. Tapi 4 tahun lalu aku masih beruntung bisa pertahanin perusahaan dan keluarga kita dengan bantuan beberapa rekan bisnis yang udah aku percaya. Tapi sekarang... semuanya makin rumit, La"
Wonu mulai terisak di pelukan gue.
Dan gue belum bisa ngasih respon apa2.
Wonu ngelanjutin lagi penjelasannya.
"Sekarang keberuntungan udah gak berpihak sama aku. Begitu lee chan resign, papanya nara langsung ngambil kesempatan itu untuk masukin nara ke perusahaan. Tujuannya cuma untuk deketin aku. Setelah nara masuk, kondisi perusahaan makin buruk. Saham papanya nara di perusahaan aku juga makin besar dan papanya ngancem aku lagi dengan ancaman yang sama. Dia mau aku deket sama anaknya dan sekarang aku sama nara udah deket. Kalo aku gak deket sama nara, udah pasti perusahaan aku bakal di ambil alih sama papanya. Kali ini aku gak punya pilihan lain selain nurutin kemauan dia... Maaf, La"
Lagi. Wonu lebih mementingkan perusahaannya dibandingkan keluarga.
Gue tau wonu juga di posisi yang sulit. Perusahaan dan keluarga sama2 penting buat wonu.
Tapi sekarang gue harus sadar, kalo gue dan lami bukan prioritas utama wonu.
"Won... perasaan kamu sama nara gimana?"
"Aku sama sekali gak punya perasaan apa2 sama nara. Aku tetap benci sama dia dari awal dia kerja. Aku masih sayang sama kamu, La"
Entahlah. Kata 'sayang' yang diucapkan wonu barusan terdengar berbeda dari biasanya.
"Won, kamu masih sayang sama lami?"
"Ya masih dong, La... Kamu kok nanya gitu sih" wonu terdengar putus asa dengan isakan di tengah kalimatnya.
"Won..."
"Hm?"
"Nara baik?"
"Aku gak tau hatinya baik atau engga. Tapi prilakunya di luar lumayan baik"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL BOSS
Romantizm❣MY BABY BOSS SEQUEL❣ Siapakah boss yang sebenarnya di keluarga JEON? <> ♤ Mengandung unsur 18+ ♤ [Sebelum baca cerita ini, KUDU WAJIB BACA MY BABY BOSS. Ceritanya berhubungan 😊 ] ©️est 10 Feb'20