Jimin memasuki ruang rawat Taehyung. Lalu tersenyum tipis ketika Taehyung menatapnya.
"J-jim?" Taehyung terkejut karena kedatangan Jimin. Taehyung ingat jika Jimin membencinya tapi sekarang kenapa dia di sini?
"Tae," lirih Jimin, mendekat dan memberikan pelukan pelan takut melukai Taehyung yang masih memakai beberapa selang di tubuhnya.
"Maaf," lanjut Jimin.
Taehyung terdiam. Dia tidak tahu harus memberi respons seperti apa.
"Taehyung, maafkan aku yang bodoh ini, maaf karena aku lebih membela mereka daripada kau, sahabatku. Aku yang sudah mengenalmu sejak kecil, aku yang sangat tau jika kau tidak pernah mampu menyakiti orang lain."
"Aku ... maaf Taehyung, seharusnya aku tidak ikut menyudutkan mu, aku ingat sekali waktu kau menangis keras hanya karena kau tidak sengaja melempari kepalaku dengan batu, jadi tidak mungkin kau melakukan hal itu."
"Jim, aku yang seharusnya minta maaf, karena aku semuanya menjadi kacau, Yeri bahkan masih menutup mata hingga saat ini," sahut Taehyung.
"Jangan meminta maaf Taehyung, karena kau tidak bersalah. Aku berjanji akan mencari bukti sebanyak-banyaknya supaya mereka tidak bisa lagi menuduh mu."
Yah, Jimin bersungguh-sungguh untuk mencaritahu semua yang terjadi pada hari itu.
"Jim, lupakan, semua memang takdir."
Jimin menggeleng. "Ini bukan takdir, tapi kesalahpahaman."
"Aku ... memang ingin membunuh Yeri," ucap Taehyung pelan.
Jimin tertawa, sinis sekali. "Ayolah, aku tidak sebodoh itu untuk percaya omongan mu Tae. Meski aku juara lima di urutan terendah di dalam kelas tapi aku tahu kau berbohong."
Taehyung memejamkan matanya kemudian kembali membuka dan menatap Jimin yang memerah. "Keluar Jim."
"Tae-"
"Aku bilang keluar! Untuk apa kau peduli? Apa kau kasihan dengan keadaanku?"
"Tidak Tae." Jimin menggeleng.
"Jim keluar, aku sudah bilang aku yang mencoba membunuh Yeri, kerena itulah jantung ini rusak! Ini karma untukku!"
Jimin terus menggeleng. Air matanya turun dengan seiring teriakan Taehyung.
"Ini bukan karma Tae, aku tahu kau bukan pelakunya."
"Keluarh kumohon." Suara Taehyung melirih membuat Jimin khawatir.
"Tae tenang, ku mohon jangan seperti ini."
"K-keluar," ucap Taehyung lagi.
"Aku keluar, aku akan panggil Dokter."
Setelah itu Jimin berlari keluar, memanggil dokter.
Sementara Taehyung mengepalkan tangannya, menahan rasa sakit yang menghujam. Matanya terpejam erat dengan mulut terbuka dan meraup kasar udara, padahal dia masih mengenakan masker oksigen, tapi sepertinya benda itu sudah tidak memiliki fungsi lagi.
Jimin terduduk menyandar pada tembok dengan tangis tersedu-sedu.
'Taehyung ku mohon bertahan, aku tahu kau berbohong, jika kau tidak ingin memberitahu yang sebenarnya maka biarkan aku mencari tahu sendiri.'
TBC
Hi, jangan lupa streaming okay? Kalau Viewer tembus 150jt aku bakal kasih triple update.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero O'clock (KOOKV)✔
FanfictionPukul 00.00 Jeon Jungkook kehilangan Kim Taehyung karena kebodohannya sendiri.