"Kau dapat tawaran main film sebagai pemeran utama," ucap sang manager.
"Siapa lawan mainku?" Tanya Taehyung datar.
"Jeon Jungkook."
Taehyung menghembuskan napas kasar. "Aku tidak mau."
"Memangnya kenapa? Ini adalah kesempatan bagus untuk menaikkan popularitas mu lagi."
Taehyung berdecak. "Aku bilang tidak mau!"
Sang manager akibat teriakan tiba-tiba Taehyung. "Kau ini kenapa sih, sudah banyak tawaran yang kau tolak. Kau ingin berhenti menjadi artis?"
Taehyung menatap managernya berkaca-kaca. "Hyung, aku ... hamil."
"H-hamil?"
Taehyung mengangguk pelan. "Aku tidak bisa melanjutkan ini lagi, aku ingin berhenti hyung. Duniaku sudah hancur."
"Apa maksudmu Tae? Jelaskan pada hyung pelan-pelan."
Taehyung menyandarkan kepalanya di bahu Minho, sepupunya yang juga merambat menjadi managernya.
"Aku menjual tubuhku."
Minho sontak berdiri membuat kepala Taehyung terdorong cukup keras.
"Kau gila Taehyung!"
Taehyung mengangguk dengan tawa hambar. "Iya, aku memang gila."
"Kau tahu yang kau lakukan itu salah tapi kau masoh bisa tertawa?"
Taehyung menatap Minho sendu. "Lalu aku harus bagaimana? Menangis?"
"Taehyung, apa kau kehilangan akal? Kau memiliki banyak uang tanpa harus menjual diri!"
Napas Taehyung tercekat. Yang dikatakan Minho memang benar. "Tapi aku senang, aku dapat tiga milyar dalam satu malam."
Minho menggeleng tidak percaya. Bagaimana bisa anak polos seperti Taehyung bisa menjadi seperti ini.
"Kau pasti bercanda kan?"
"Tidak," sahut Taehyung datar. "Sekarang aku resmi menjadi seorang jalang."
Minho meninggalkan Taehyung dengan wajah memendam amarah. Sementara Taehyung menatap sendu.
"Nyatanya kau juga pergi hyung, satu persatu orang yang ku percayai pergi."
*
Taehyung berdiri di depan apartemen itu. Setelah menunggu beberapa saat seorang pria paruh baya keluar dari sana.
"Ku pikir kau tidak akan datang slut."
Taehyung tersenyum miris. "Aku hamil anakmu."
Pria itu tertawa pelan. "Aku tidak peduli, seorang jalang tidak pantas meminta pertanggung jawaban dariku."
"Kau adalah ayah dari bayi ini! Kau yang telah merusak hidupku dan sekarang kau tidak mau bertanggung jawab."
"Ck, aku sudah memberimu tiga milyar, pakai saja itu jadi jaminan pertanggung jawabanku."
"Aku tidak butuh uangmu!"
Pria mendengus. "Kalau tidak butuh maka pergi saja, aku tidak mau bertanggung jawab."
Pintu itu tertutup menyisakan Taehyung yang berdiri kaku.
"Loh, Taehyung?"
Taehyung menoleh dan menemukan keberadaan Lisa. "Kai kok bisa ada di sini Lis?"
"Seharusnya aku yang bertanya, ini kan rumah kakekku, kau mengenal kakekku ya?"
Deg.
Kaki Taehyung rasanya seperti jelly. Pandangannya mengabur.
Bruk.
"Taehyung!" Pekik Lisa terkejut karena Taehyung tiba-tiba ambruk.
TBC
Double up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero O'clock (KOOKV)✔
FanfictionPukul 00.00 Jeon Jungkook kehilangan Kim Taehyung karena kebodohannya sendiri.