Keesokan harinya Jungkook benar-benar terkejut, karena merasakan tubuhnya yang polos tanpa pakaian. Dan yang lebih membuatnya terkejut adalah Lisa yang juga dalam kondisi sama sepertinya.
"A-apa telah aku lakukan?"
"Kook." Suara serak Lisa memanggil.
"Lis, apa yang terjadi semalam?"
"Kau yang memaksa aku Jung," lirih Lisa.
Jungkook menggeleng tidak percaya. Benarkah dia melakukan itu pada Lisa.
"K-kau pasti bohong kan Lis? Aku tidak mungkin melakukan itu!" Jungkook berteriak frustasi.
Dia segera bangkit dan memakai pakaiannya yang berserakan, melangkah pergi dari sana dengan langkah gusar.
Di sisi lain Lisa tersenyum puas. "Aku harap bayi akan cepat tumbuh di dalam perutku."
"Hiks, maafkan aku Taehyung," gumam Jungkook. Dia benar-benar tidak percaya dia melakukan itu.
Jungkook melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Pikirannya benar-benar kacau. "Hiks."
*
"Ayo makan sayang." Baekhyun berusaha membujuk Taehyung tapi anak itu sepertinya tidak mempan.
"Mu-al," lirih Taehyung.
"Nanti mualnya pasti hilang, sekarang Tae harus sarapan," sahut Chanyeol.
Taehyung tetap menggeleng. "Ing-in se-ko-lah."
Kedua orang tua itu menghela napas. "Setelah kau sembuh, kau bisa sekolah."
"Ta-e ti-dak a-kan sem-buh."
Bukan jawaban itu uang Baekhyun dan Chanyeol inginkan. Mereka ingin Taehyung kembali semangat menjalani hidupnya.
"Tae pasti sembuh, jangan pernah berkata seperti itu."
"Se-ko-lah, ka-ngen se-ko-lah."
Chanyeol menghela napas gusar. "Tae, kau sangat mengerti keadaanmu, jangan keras kepala."
Taehyung memejamkan matanya, menahan bulir-bulir air mata yang siap jatuh. "Ke-na-pa ha-rus Tae?"
"Ke-na-pa ha-rus Tae ya-ng sa-kit?"
"Tae sayang, dengar Mama, semua manusia pasti akan merasakan sakit, entah itu sakit fisik maupun batin."
"Ta-pi, ke-na-pa Tae da-pat ke-dua-nya?"
Keduanya? Sakit karena jantungnya dan juga ... Jungkook.
Taehyung tidak membayangkan kehidupan seperti ini. Dia dulu sudah menghayalkan akan menikah dengan Jungkook, mempunyai anak yang lucu, hidup bahagia dengan keluarga kecil mereka.
Tapi apa? Semuanya hancur. Taehyung mungkin saja bisa menghembuskan napas terakhirnya saat ini juga atau mungkin besok atau lusa.
"Semakin banyak rasa sakit kamu rasakan maka kamu harus melawannya semakin kuat, jangan pernah ada kata menyerah."
"Ta-pi ...."
Baekhyun menggeleng. "Jangan bicara lagi, tenggorokan kamu kan masih sakit."
Sebenarnya bukan karena itu, justru Baekhyun senang Taehyung menjadi lebih cerewet, tapi jika membahas hal yang menyakiti hatinya, Baekhyun tidak kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero O'clock (KOOKV)✔
FanfictionPukul 00.00 Jeon Jungkook kehilangan Kim Taehyung karena kebodohannya sendiri.