Taehyung meremat dadanya yang terasa sakit. Napasnya terengah dan keringat membasahi tubuh.
"Agh!"
Taehyung menangis karena rasa sakit yang tidak bisa dia tahan. Taehyung menggigit bibir bawahnya untuk menahan suaranya supaya orang tuanya tidak mendengar.
Tubuhnya terasa remuk, penglihatan Taehyung memburam. "Sakit," lirihnya sebelum kedua matanya tertutup.
Paginya Taehyung terbangun dengan pandangan yang memburam. Semua objek yang terlihat oleh matanya seperti memutar. Tangannya bergerak memijit kepalanya berharap bisa menghilangkan sedikit rasa sakit.
Dengan langkah terhuyung dia berjalan ke arah kamar mandi.
Setelah selesai mandi dan juga mengganti pakaian rumahannya dengan seragam Taehyung berjalan keluar.
Tubuhnya serasa lemas dan tangan yang bertumpu pada tembok.
"Akh!" Lagi, rasa sakit itu datang lagi.
Taehyung mencoba menahannya dan berpegangan railing, menurunkan kaki satu persatu dengan pelan di anak tangga.
Satu, dua, tiga berhasil.
"Akh!" Rasa sakit semakin menghujam Taehyung sampai dia mengeratkan pegangannya pada railing untuk menghalau rasa sakit.
"Akh s-sakit!"
Taehyung meremat dadanya. Seperti ditusuk paku.
Napas Taehyung memburu. Dia mencoba melangkah lagi namun naasnya tubuhnya melemah dan menggelinding dari atas menuju lantai keramik.
Taehyung memejamkan mata kala pening menghujam.
"Ya ampun Tuan muda!"
Suara pekikan salah satu pelayan membuat semua orang berbondong-bondong mendekati suara.
"TAEHYUNG!"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero O'clock (KOOKV)✔
FanficPukul 00.00 Jeon Jungkook kehilangan Kim Taehyung karena kebodohannya sendiri.