30. Jangan tinggalkan aku

6.2K 493 86
                                    

"Bertemu Taehyung?" Tanya Jungkook.

Namjoon mengangguk. "Aku antar, di sana juga ada yang lain."

"Aku mau bertemu Taehyung," ucap Jungkook lagi.

"Iya, makanya ikut aku ya."

Jungkook menurut. Dia duduk di atas kursi roda dan Namjoon yang mendorongnya.

Jungkook benar-benar tidak sabar, senyumnya mengembang meski wajahnya masih pucat. Keinginannya akan terkabulkan sebentar lagi.

Namun, Jungkook terpaku pada ruangan transparan itu. Namjoon membuka pintu dan membawanya ke sana.

Jungkook memberontak. "Hyung untuk apa kita ke sini? Aku ingin bertemu Taehyung! Ayo pergi dari sini, tempat ini mengerikan!"

"Jungkook tenanglah." Namjoon panik, akan gawat jika Jungkook sampai mengamuk.

"Ayo pergi Hyung!"

"Tenanglah, kau ingin bertemu Taehyung  kan?"

"Taehyung tidak di sini! Dia di rumahnya!" Jungkook menolak untuk percaya bahwa yang terbaring lemah itu adalah Taehyung, kekasihnya.

"Itu Taehyung Jungkook, dia Taehyung," sahut Namjoon dengan suara bergetar.

Jungkook menggeleng. "Taehyung di rumah Hyung, dia baik-baik saja!"

"Kalau kau terus seperti ini lebih baik kau jangan bertemu anakku," sahut Baekhyun tiba-tiba.

"Kalian bohong, kenapa kalian ada di sini? Taehyung di rumah kan? Kalian hanya mengeprank!"

"Lihat dan pastikan sendiri," ucap Chanyeol.

Namjoon kembali mendorong kursi roda itu sampai di depan ranjang Taehyung. Jungkook langsung luruh dan jatuh ke lantai.

Itu benar Taehyung.

"Hiks Ku mohon selesaikan semua ini, jangan menipuku seperti ini, aku tahu aku salah tapi kumohon, cara kalian ini menyakitiku."

"J-juju," lirih Taehyung.

"Ayo semuanya mengaku saja jika ini hanya bohongan, Taehyung ayo katakan!"

Jemari Taehyung bergerak pelan.

"Jungkook, Taehyung ingin bicara denganmu," ucap Jimin.

Jungkook berusaha mendekat dengan tubuh bergetar. "T-tata, ayo katakan jika ini bohong."

Melihat tangisan Jungkook membuat semuanya ikut menangis. Harapan mereka sama, ingin jika semuanya adalah kebohongan, ingin Taehyung tidak pernah sakit.

"A-ku ingin bicara ber-dua," lirih Taehyung lagi.

Semua menyanggupi dan beriringan keluar.

"Tata ayo bangun."

Taehyung tersenyum. "Ta-ta kangen Juju."

Tangis Jungkook kembali hadir. Dengan tangan yang lemas Taehyung berusaha menghapus air mata Jungkook.

"Maafkan aku Taehyung, kumohon mengakulah."

"Juju, dengar-kan aku, aku sud-ah memaafkan-mu ... aku mencin-taimu sebesar apapun salahmu."

Jungkook mencium tangan Taehyung berkali-kali. "Aku juga mencintaimu, selalu. Maafkan kebodohanku."

"Bol-eh minta pel-uk?"

"Tentu." Dengan senang hati Jungkook akan menuruti permintaan sang pujaan hati.



Tiiiiittt....

Jungkook mematung, dia melirik wajah Taehyung yang terpejam erat. "T-tae?"

"Taehyung! Kim Taehyung bangun!"

"KIM TAEHYUNG! INI TIDAK LUCU AKU MOHON BANGUN!" Jungkook menggoyangkan tubuh Taehyung berharap mendapat respon namun nihil.

Dokter datang dan mendorong Jungkook  keluar. "BIARKAN AKU BERSAMANYA! JANGAN PISAHKAN KAMI LAGI!"

"Tuan tunggu di sini, kami akan menolong pasien."

Selepas pintu itu ditutup, Jungkook luruh seketika bersamaan dengan tangis yang semakin kencang.

'Ku mohon, jangan tinggalkan aku Taehyung.'

TBC

Tim sad ending?

Tim Happy ending?

Zero O'clock (KOOKV)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang