"Taehyung! Taehyung! Hiks aku ingin Taehyung! Ku mohon!"
Jungkook terus berteriak histeris semenjak dimasukkan ke tempat rehabilitasi. Pikirannya tiba-tiba kacau.
Dia butuh sesuatu yang bisa menenangkannya. Kepalanya sakit, dia butuh sesuatu.
Jungkook melirik pada pisau buah yang ada di nakasnya, sontak ia meraihnya.
Sret. Darah mengucur membuat senyum Jungkook mengembang.
Sret. Dia terkekeh kecil.
Sret. Dia tertawa kecang seolah mendapatkan mainan baru.
Lalu tatapannya terpaku pada tangannya, urat nadi. Haruskah?
Sret. Jungkook tersenyum sendu ketika napasnya mulai terasa sesak, air matanya mengalir deras, satu yang ia inginkan saat ini, bertemu Taehyung.
"Jungkook!"
*
Bankar itu didorong cepat, wajah mereka panik. Seokjin dan Namjoon mengikuti kemana Jungkook di bawa.
"Hyung!" Hoseok datang bersama pasangan mini.
"Kenapa bisa begini?"
Seokjin terisak pelan.
"Dia memotong urat nadinya sendiri," sahut Namjoon membuat mereka terpaku pada ruangan di depan mereka.
"Kenapa semuanya menjadi seperti ini? Masalah seolah datang bertubi-tubi," lirih Seokjin.
"Semua ini berawal dari Lisa!" Ucap Hoseok penuh dendam.
Tidak ada yang menjawab, mereka terus menatap ruang operasi sampai seorang dokter keluar.
"Mohon maaf apa ada yang bernama Taehyung?"
Semua bingung karena pertanyaan sang dokter. "Ada apa ya Dok?"
"Tadi pasien sempat sadar dan memberontak, dia terus memanggil nama Taehyung, apa ada dari kalian?"
Semuanya menggeleng.
"Saya minta tolong ya, bawa orang yang bernama Taehyung itu, sepertinya pasien mengalami depresi."
"Mm, bagaimana keadaannya Dok?" Tanya Jimin berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Syukurlah pasien cepat dibawa kemari hingga keadaannya bisa dikatakan baik, jika tidak saya tidak yakin nyawa pasien bisa tertolong.
*
"Yang lain belum datang ya Ma?" Tanya Taehyung. Suaranya sudah mulai membaik, tenggorokannya juga sudah tidak sakit ketika diajak bicara.
"Mereka lagi di jalan, memang kenapa sih? Tidak sabar sekali."
Taehyung tertawa pelan. "Tidak apa-apa, Tae hanya kangen mereka."
"Kemarin kan sudah ketemu," sahut Baekhyun.
Taehyung mengangguk. "Andai Jungkook juga ada."
Mendengar nama itu membuat Baekhyun marah, sontak bangkit.
"Mama mau ke mana?"
"Mama ada urusan sebentar, kamu tunggu sebentar."
Taehyung mengangguk meski sempat bingung dengan tingkah Mamanya.
"Shh, akh!" Taehyung meremat dadanya yang tiba-tiba sakit.
"Ma- kh." Napas Taehyung memburu. Dia berusaha turun dari ranjangnya dengan berpegangan.
"Akh!" Ringisan kembali keluar ketika kakinya menyentuh lantai.
"Ma-ma! Sa-kith!"
Bruk.
TBC
Yeay, 5 update for Jungkook Day.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero O'clock (KOOKV)✔
FanfictionPukul 00.00 Jeon Jungkook kehilangan Kim Taehyung karena kebodohannya sendiri.