Bel istirahat sudah berbunyi, semua murid keluar dari dalam kelas dan menuju kantin. Tapi hal itu tidak dilakukan oleh Taehyung dan Jimin.
"Jim, mau makan di kantin saja," rengek Taehyung.
Jimin menelan makanan yang ada di mulutnya. "Di sana banyak orang Tae, nanti sesak."
"Tapi aku kangen tau makanan Jina ahjuma," balas Taehyung.
Jimin menghela napas pelan. "Kau tidak boleh makan sembarangan Tae, mengertilah."
Taehyung terdiam. Mulai memasukkan makanan yang berisi banyak sayuran itu ke dalam mulutnya.
Berbeda dengan Jungkook dan teman-temannya, mereka tampak menikmati dan sekali tertawa bersama.
"Aku mau ke toilet dulu ya," ucap Lisa setelah mengecek sebuah pesan.
"Mau aku antar?" Tanya Jungkook.
"Tidak perlu, aku pergi dulu."
Setelah Lisa pergi mereka kembali berbincang-bincang.
Berbeda dengan Yoongi yang merasa moodnya sudah rusak dari pagi. Dia bangkit dari duduknya, membuat teman-temannya menatap ke arahnya.
"Mau kemana Yoon?" Tanya Seokjin.
"Aku sudah kenyang, aku akan kembali ke kelas." Setelah itu Yoongi melangkah pergi menghiraukan tatapan heran dari teman-temannya.
Sesampainya di depan kelas, Yoongi terpaku melihat Taehyung dan Jimin tertawa bersama.
Tangannya mengepal dan rahang yang mengeras. "Kau mencoba bermain-main denganku Kim Taehyung?"
Tidak ingin semakin sakit hati melihat pemandangan di depannya, Yoongi pergi dari sana dengan wajah memerah padam. "Kau akan menyesal Taehyung, aku benar-benar membencimu."
*
"Aku mau ke toilet, kau mau ikut?" Tanya Jimin.
Taehyung menatap Jimin datar. "Untuk apa aku ikut? Mau melihatmu buang air kecil?"
Jimin berdecak. "Tidaklah, jaga-jaga saja takutnya ada yang mengganggu mu selama aku tidak ada."
"Ayolah Jimin, aku bisa melawan mereka."
"Kau serius? Kau ikut aku saja ya?" Jimin benar-benar takut meninggalkan Taehyung. Takut bila Jungkook datang atau lebih parahnya Yoongi yang sepertinya menaruh dendam pada Taehyung.
"Iya, sudah sana, sebentar lagi masuk."
Terpaksa Jimin meninggalkan Taehyung sendiri. Dengan langkah cepat dia menuju toilet, dia harus cepat sebelum Jungkook dan teman-temannya kembali ke kelas.
Setelah merasa lega karena bisa buang air Jimin yang ingin kembali ke kelas mendadak terhenti.
"Tapi bukankah ini keterlaluan? Aku memang ingin Jungkook dan Taehyung putus tapi kenapa kau membuat Taehyungku menderita?"
Jimin bersembunyi, lalu menatap terkejut pada dua orang perempuan yang tengah bersitenggang.
Jimin bisa mendengar nama Taehyung dan Jungkook di sebut-sebut. Tidak perlu menunggu lama Jimin mengeluarkan ponselnya dan memvideo mereka berdua. Dia yakin semua akan segera terungkap.
"Apa peduliku tentang Taehyung? Yang terpenting aku bisa memiliki Jungkook."
"Tapi kau sudah berjanji tidak akan membuat Taehyung menderita!"
"Jennie, kau tau? Dari dulu aku memang ingin menyingkirkan Taehyung karena aku benci dia selalu bisa mengambil atensi Jungkook, dan Yeri si goblok itu mengetahui rencana yang telah aku susun rapi-rapi dan terpaksa aku harus menyingkirkannya!"
Jennie menggeleng tidak percaya. "Psikopat!"
"Terserah kau mengataiku apa, yang jelas Jungkook sekarang milikku, dan kau bisa memiliki si bodoh Taehyung itu."
"Aku memang ingin Taehyung tapi tidak dengan cara begini! Kau menipu semua orang seolah-olah dia orang yang paling buruk!"
Tawa terdengar membuat Jimin merinding. "Itu memang tujuanku. Kau tenang saja aku tidak akan membunuh Taehyung, aku hanya akan melenyapkan Yeri terlebih dulu sebelum dia bangun dan mengacaukan semuanya."
"Kau gila!"
"Memang, maka dari itu tutup mulutmu atau ... aku putuskan kepalamu."
Jennie menegang di tempat. "Lisa brengsek!"
Sialan! Ternyata dugaan Jimin memang benar.
TBC
Nah kan udah ketahuan.
Double biar cepet tamat😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero O'clock (KOOKV)✔
FanficPukul 00.00 Jeon Jungkook kehilangan Kim Taehyung karena kebodohannya sendiri.