"Akhirnya Tae sadar, terima kasih." Baekhyun mengecup kening Taehyung kemudian memberikan senyum lebar.
"Mama, pulang."
"Keadaan Tae belum pulih, belum bisa pulang."
Taehyung menggeleng pelan. "Tae mau pulang, Tae tidak suka di sini."
"Kita tanya dokter ya? Kalau dokter izinin Tae boleh pulang, tapi kalau tidak Tae jangan maksa."
Taehyung mengangguk saja.
Beberapa saat kemudian Dokter datang untuk memeriksa keadaan Taehyung. "Mohon maaf, tapi keadaan pasien masih lemah, saya tidak bisa memberi ijin karena takutnya terjadi hal yang tidak bisa kita prediksi."
"Dok, saya mau pulang!" Tegas Taehyung seraya menatap tajam.
"Tuan, keadaan Anda belum stabil, menginaplah di sini untuk satu malam saja, setidaknya sampai keadaan Anda tidak tiba-tiba drop sewaktu-waktu."
"Saya ini tidak apa-apa, kepala saya sudah tidak terlalu sakit," sahut Taehyung.
"Bukan kepala Anda, tapi jantung Anda," jawabnya membuat Taehyung terkejut dan menatap Baekhyun seolah meminta penjelasan.
"Apa maksudnya? Jantung saya baik-baik saja!"
"Ada kerusakan yang cukup parah, dan Anda bisa sembuh jika Anda mendapatkan donor."
Taehyung menatap Baekhyun. Entah kenapa dia merasa sangat kecewa. Jadi ini alasannya, Baekhyun tidak menjawab pertanyaannya waktu itu?
"Taetae."
Baekhyun yang ingin menggenggam tangan Taehyung, namun ditepis. Tatapan Taehyung masih sama, menyiratkan luka.
Air matanya bahkan menetes. "Aku tidak peduli! Aku mau pulang!"
"Tuan-"
"Saya mau pulang, Dokter tidak berhak melarang saya!" Napas Taehyung memburu dan rasa nyeri ia rasakan. Tapi Taehyung tidak menunjukkannya karena ia tahu mereka akan semakin melarangnya.
Tapi Dokter itu menyadarinya, dia menambah kadar oksigen supaya Taehyung bisa bernapas lebih baik.
"Saya mau pulang." Kali ini Taehyung berucap dengan nada yang lebih lirih.
Dokter itu menghela napas pelan. "Nyonya, saya perlu bicara dengan Anda."
Baekhyun dan Dokter itu keluar dari ruangan Taehyung. Dan Chanyeol yang melihatnya mendadak panik.
"Ada apa?"
"Dokter mau bicara hal penting," jawab Baekhyun.
Dokter itu menatap Baekhyun dan Chanyeol bergantian. "Begini Tuan, Nyonya. Keadaan Tuan Taehyung sudah dalam tahap menengah, artinya keadaannya bisa saja naik maupun turun. Dan untuk itu saya mohon jangan biarkan dia kelelahan dan tertekan. Dan mengenai permintaannya tadi saya izinkan dia untuk pulang."
"Terima kasih Dok."
*
Senyum Taehyung merekah sepanjang jalan. Dia senang akhirnya bisa pulang ke rumah.
"Besok aku mau sekolah," ucap Taehyung. Dia benar-benar rindu sekolah dan dia lebih rindu pada Jung--- oh.
Senyum Taehyung mendadak hilang. Untuk apa merindukan orang yang bahkan membencimu?
"Sayang ada masalah? Jangan memikirkan hal yang berat-berat," ucap Baekhyun yang menyadari raut wajah Taehyung.
Taehyung menggeleng lalu tersenyum, seolah menenangkan Baekhyun. "Aku tidak apa-apa, aku hanya rindu sekolah."
"Taehyung homeschooling saja ya?" Pinta Chanyeol.
Bagus. Seharusnya Taehyung mengiyakan karena dengan itu dia bisa menjauh dari orang-orang yang telah melukai hatinya. Tapi Taehyung benar-benar tidak rela untuk berpisah dari mereka.
"Tidak mau, pokoknya besok aku akan masuk sekolah."
TBC
Hi, ada yang nunggu cerita ini?
Maaf lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero O'clock (KOOKV)✔
Fiksi PenggemarPukul 00.00 Jeon Jungkook kehilangan Kim Taehyung karena kebodohannya sendiri.