#31.

1.8K 160 22
                                    

"kook-ah maafkan aku,aku tidak tahu jika...

"kau selalu saja Mengatakan maaf,tapi setelah itu kau akan mengulangi kesalahan yang sama,ah ya sudahLah lupakan saja aku hanya tidak ingin hal sepele seperti ini membuat kita berdebat lagi.Aku pergi."

Jungkook membanting pintu kamar jimin.Lalu pergi entah kemana.meninggalkan jimin sendirian dirumah,jimin yang terduduk di atas tempat tidurnya hanya bisa Menundukkan kepalanya.sungguh,kali ini ia merasa sangat bersalah pada jungkook.Seharusnya sebelum melakukan hal itu ia mendengar penjelasan jungkook terlebih dahulu.tapi yang jimin lakukan malah mengamuk tidak jelas,benar-benar kekanakan sekali.

"apa yang harus aku lakukan agar jungkook mau memaafkanku."

Kepala jimin makin menunduk.

Ting-tong......

Jimin yang melamun ,total kaget.Dengan langkah terburu-buru jimin membuka pintu depan rumah jungkook.

Di depan sana sudah ada 3 bocah,jimin ingat mereka dulu pernah datang kerumah jungkook.Pas awal-awal jimin pulang dari rumah sakit.dan akhirnya menetap di rumah ini.

Jimin menatap bocah itu satu-satu,yang paling kanan wajahnya datar sekali,sementara yang disisi kiri ujung terus tersenyum lebar.Saking lebar dan lamanya ia tersenyum membuat jimin mulai khawatir,jangan-jangan anak ini ada kelainan,kenapa ia tersenyum terus seperti itu,apa Dia tidak takut nanti giginya kering.
ah ya sudahlah terserah dia saja,lagian yang punya gigi kan dia,jadi kenapa jimin harus sewot.Jimin beralih menatap bocah bermata bulat yang berada di tengah-tengah kakaknya,anak itu terus menatap jimin dengan binar mata yang berkilauan,bahkan ia tidak berkedip sekalipun,ada apa dengannya?kenapa pula anak itu melamun,bisa gawat kan jadinya kalau nanti ia tiba-tiba kerasukan.Mana jimin bukan paranormal,pengusir setan,atau bahkan pendeta.gawat.

Bocah sebelah kiri sudah tidak tersenyum lagi,ia menutup rapat-rapat mulutnya.Mungkin trauma,pernah kemasukan lalat mulutnya.Anak itu berdehem,lalu membenarkan baju kaos yang ia kenakan.jimin tidak tahu apa yang di lakukan bocah dengan senyum kotak itu.Ia terlihat memalingkan wajahnya kesamping ,setelah itu ia membuka mulutnya lagi,tapi kali ini tidak selebar yang tadi.Ia meletakkan kedua tangannya di depan mulut,menghembusKan nafasnya,membiarkan uap-uap itu tertahan di tangannya.setelah selesai ,tangannya itu ia gunakan untuk mengusap -ngusap rambutnya,entah apa maksud dan tujuannya,jimin juga tidak tahu.Tapi yang jelas wajah bocah itu jadi kelihatan sok tampan sekarang.Jimin di buat bingung olehnya.

"ekhem,Apa paman jungkook ada di rumah
,kami ingin bertemu dengannya."
Ia menarik bagian leher kaosnya,membuat gestur seolah-olah ia sedang mengenakan sebuah kemeja.Membuat jimin merotasikan kedua bola matanya.bisa stress ia lama-lama.

"ingin bertemu?untuk apa?
Ia sedang tidak ada di rumah."

Bocah itu mengangguk,sementara bocah yang lebih besar darinya Masih betah mematung di tempatnya,raut wajahnya tidak ada yang berubah,masih tetap sama.Datar.Tipikal anak cuek mungkin.

"bibi seokjin meminta kami untuk  menginap disini,katanya ia baru akan pulang 2 hari lagi."

"oh begitukah,pantas saja."
Jimin berkacak pinggang,lalu menatap bocah itu lagi,yang di tengah hilang?eh?

"kemana adikmu pergi...???"
Jimin mulai panik,ia mencari-cari keberadaan bocah cilik bermata bulat itu.kakaknya juga mulai mencari,jika yang satunya sangat aktif,beda lagi dengan yang
satunya,ia malah kelihatan lesu,jalannya lambat sekali.mirip seperti siput.

"hei adikmu hilang,kenapa kau malah santai seperti itu."
Ucap jimin berapi-api,anak itu mendongak menatap jimin.

"cari saja dia di kulkas,paling dia ada disana."ucapnya dengan nada yang lemah,tidak lama setelah itu ia menguap.Lalu berjalan kearah sofa,Berbaring.Mungkin mengantuk.

"yaishh...dasar anak ini,bukannya membantu mencari malah asyik-asyikan tidur."

Jimin mengikuti instruksi bocah berwajah datar itu,ia berjalan kearah dapur.Menuju kulkas.

"argggghhh..."

tangan jimin terkepal begitu melihat dapurnya berubah menjadi berantakan.Sayur-sayuran berhamburan kelantai,telur-telur pecah,bungkus-bungkus cemilan di letakkan sembarangan.

Sementara...

Kedua anak itu malah asyik makan es krim di atas meja makan,yang satu mulutnya penuh cokelat,sedangkan yang satunya malah  sibuk mengoleskan selai di atas rotinya.Jimin mengusap wajahnya,sudah cukup hari ini ia di buat pusing karena memikirkan jungkook.Eh malah di buat tambah pusing lagi.

"KOOKIE,TAE...!!!"

"GAWAT,ADA BIBI."

Kedua anak itu kompak menoleh,begitu mendengar suara teriakan jimin.Jika yang bermata bulat ingin menangis,yang berwajah kotak malah tersenyum lebar.Kelihatan polos sekali. Seperti tidak melakukan kesalahan apapun.

"apa yang kalian lakukan,astaga..Ihhhhhh"

Jimin bersiap meledak saat itu juga,namun tiba-tiba saja yoongi,si bocah berwajah datar datang.

"apa yang terjadi...???"
Jimin menunjuk kearah lantai dapur,yoongi mengangguk.

"oh,semuanya bisa di atur nanti.kalau bisa jangan berisik.Aku mau tidur siang."

Mulut jimin menganga,bagaimana bisa bocah ini bersikap santai seperti itu.Bahkan tadi ia juga memerintah jimin.Bagaimana bisa?sebenarnya yang lebih tua disini siapa sih?

"hei tunggu dulu...mau kemana kau?

"tidur."

"lalu bagaimana dengan ini,siapa yang akan membersihkannya nanti.hei..Hei..Dasar tuli...Untung masih kecil,kalau besar seperti jungkook,sudah kucakar wajahnya,huh..HUH."

"benar kau ingin mencakar wajahku??"
Jungkook tiba-tiba muncul di hadapan jimin,membuat jimin hampir meninju wajah jungkook.

"b-bukan...bukan b-begitu maksudku,aku hanya...

"ini..Ini,aku memberikanmu wajahku,cakarlah jika kau mau."

Jungkook mendekatkan wajahnya kearah jimin.Jimin yang merasa wajah jungkook terlalu dekat,salah tingkah.

"kumohon jangan seperti ini jungkook,tadi aku hanya sedang kesal saja."

jimin menoleh menatap tae dan kookie yang bersembunyi di bawah meja makan.MUngkin mereka ketakutan melihat jimin marah-marah.JIMIN jadi merasa bersalah.

"kookie,tae...???"
Jimin berjalan kearah meja makan.lalu menunduk,Berniat membujuk kedua bocah itu agar keluar dari bawah meja.

"maafkan aku jika...

"ARGGHHHHH......

awalnya jimin pikir dua bocah itu ketakutan dengannya,namun kenyataannya malah berbeda.Kookie dan tae malah membuat kekacauan yang lainnya.Mereka memakan habis selai-Selai dalam kulkas,bukan hanya satu,tapi 6 botol sekaligus,padahal itu adalah selai cokelat milik ibu jungkook.yang sialnya langka,kemarin ibu jungkook sudah mewanti-wanti,agar jimin bisa lebih irit menggunakannya.Tapi kenapa dua tuyul ini malah memakannya sampai habis,tidak bersisa.Selesai sudah kalau ibu jungkook tahu.Mungkin wajah jimin akan berakhir di siram seperti tanaman bunga milik ibu jungkook.Ibu jungkook kalau sedang marah itu luar biasa.Ludahnya muncrat kemana-mana,seperti gerimis di musim hujan

"arghhh...Aku bisa gila."











T
B
C
.

kuatkan jimin menghadapi kenakalan2 bocah itu di chapter selanjutnya.😂😂😂

giliran jimin yang menderita,jangan jungkook mulu yang disiksa.

 trouble couple's (kookmin/jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang