68. Promise

1.2K 127 18
                                    


Segera setelah Jimin di perbolehkan keluar dari rumah sakit, Jungkook pun mengambil keputusan yang cukup berani dengan mengunjungi Ayah Jimin di penjara. Jungkook pikir akan jauh lebih baik bila pernikahan mereka berdua di percepat terlebih saat ini Jungkook dan Jimin sudah memiliki satu anak Laki-laki yaitu Jungmin.

Jungkook sempat gugup saat bertemu pandang dengan Tuan Park, apalagi saat Pria itu mengenggam tangannya dan kemudian menatapnya dengan sorot mata yang sendu seolah ingin menyampaikan isi hatinya saat ini pada Pria yang sebentar lagi akan menjadi calon pendamping hidup putra manisnya. Jimin memang sudah sepantasnya bahagia. Meraih kebahagiaannya sendiri setelah sekian lama ia menghalang-halanginya.

"berjanjilah padaku kau akan menjaga Jimin dan juga Cucuku. Sebenarnya aku ingin sekali melihat mereka berdua tapi aku pikir akan sangat memalukan bila aku menemui mereka dalam keadaan seperti ini. Jimin pasti sangat malu punya Ayah jahat sepertiku. Aku bahkan sudah tidak mempunyai nyali untuk menemui Cucuku. Tidak akan ada seorang Kakek yang tega mencelakai Cucunya, Jungkook-ah."

Di saat-saat terpuruk seperti saat ini sebenarnya Jungkook ingin sekali memeluk Ayah Jimin namun apa daya keinginannya itu harus ia urungkan mengingat kondisi dan status Pria tua itu yang tidaklah mungkin untuk bisa bergerak bebas. Tuan Park masih harus menghabiskan sisa waktu tahanannya selama kurang lebih 10 tahun lamanya.

" aku tahu tapi walaupun seperti itu anda tetaplah seorang Ayah dan juga Kakek bagi Putra kami, Jungmin. Aku yakin Jimin pasti sudah memaafkan anda. Dia adalah Anak yang baik dan juga sangat menyayangi orang tua."

Bahu Tuan Park bergetar, sedikit banyaknya merasa tersentuh mendengar penuturan Pria tampan yang sebentar lagi akan menjadi Suami Jimin. Sepanjang ia ketahui, Pria di depannya ini merupakan sosok Pria yang bertanggung jawab dan juga penyayang. Begitu cocok bila di sandingkan dengan putranya yang lemah lembut.

"Ayah apakah tidak apa-apa bila aku menikah Jimin dalam waktu dekat? maksudku, apakah anda tidak akan keberatan dengan hal itu?"

Awalnya Jungkook pikir Ayah Jimin akan mengajukan protes padanya tapi setelah melihat respon pria itu Jungkook pun melebarkan senyumannya. Tak henti-hentinya mengucapkan rasa terima kasihnya pada Tuhan karena telah memberinya kemudahan dan juga kelancaran untuk dapat mencapai hari bahagianya bersama Jimin.

"Terima kasih, Ayah. Terima kasih."

Jungkook meneteskan air matanya, Ayah Jimin yang melihat itu langsung tertawa terbahak-bahak. Sungguh ekspresi Jungkook benar-benar sangat lucu dan hal itu membuat Tuan Park sedikit merasa gemas. Menaruh harapan banyak kepada sang Pria agar kelak mampu membahagiakan Putra kesayangannya itu.

Tuan Park terkekeh sejenak sebelum membalas ucapan calon menantunya
" berhentilah menangis. Jimin akan menertawakanmu bila ia melihatmu menangis seperti Anak kecil."

Jungkook mencebikkan bibirnya, lagi-lagi ia menunjukkan ekspresi menggemaskannya itu di hadapan Tuan Park. Ini adalah kali pertamanya ia bisa mengobrol panjang dan bersikap santai dengan Ayah Jimin karena setahunya selama ini Pria itu terkenal di dunia bisnis sebagai sosok pengusaha yang memiliki sikap dingin dan juga angkuh.

🐰🐰🐰🐰🐰



Jungkook pulang kerumah dengan perasaan yang berbunga-bunga, sebelum sampai di rumah ia tidak lupa mampir ke toko bunga langganannya untuk membelikan Jimin satu bucket bunga Forget Me Not yang baru-baru ini di klaim oleh Pria mungil itu sebagai salah satu bunga kesukaannya.

"Sayang, aku pulang!" Jungkook berjalan dengan sangat pelan, menghampiri sosok cantik yang kini tertidur di ruang tamu dengan celemek pink yang masih terpasang di tubuh rampingnya. Mungkin Pria itu baru saja selesai memasak dan karena kelelahan ia pun tertidur. Jungkook jadi tidak tega membangunkannya.

 trouble couple's (kookmin/jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang