64. Not Again

1.3K 169 47
                                    





"Pak, kumohon tolong izinkan aku   menemani Putraku. Hiks...Hiks..." kedua tangan Tuan Park di borgol, sementara Jimin dan Jungkook di angkat ke dalam mobil ambulance.

Seokjin dengan panik langsung berlari ke arah mobil ambulance yang kemudian disusul oleh Taehyung di belakangnya yang membawa Jungmin dalam gendongannya.

"Bibi, kumohon tenanglah." Taehyung dengan pelan berusaha mengajak Ibu Jungkook berbicara namun sayangnya perkataannya itu tidak di hiraukan sama sekali oleh Seokjin, Ibu Jungkook. Seokjin frustasi, ia benar-benar tidak menyangka jika akhirnya akan jadi seperti ini.

Seokjin menarik bahu salah satu perawat, membalikkan tubuhnya agar ia bisa lebih leluasa lagi untuk mengajukan pertanyaannya.

"apa yang terjadi dengan putra dan menantuku? cepat katakan, jangan hanya tinggal diam saja!" kerah baju sang perawat pun di tarik membuat tubuhnya sedikit terangkat ke atas. Sang perawat berusaha melepaskan tangan Seokjin dari kerah bajunya itu namun Seokjin tetap kekeuh untuk tidak melepaskan cengkremannya itu, ia benar-benar kehilangan kendali akan dirinya sendiri terlebih setelah ia melihat keadaan Jimin dan Jungkook yang begitu memprihatinkan.

"tenangkan diri anda, Nyonya. Kami belum bisa memastikan keadaan kedua pasien karena kami belum melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan untuk itu kami mohon pengertiannya." cengkraman Seokjin melemah, ia memutuskan untuk melepaskan kerah baju perawat itu dan membiarkan mobil ambulance itu membawa pergi anak dan juga menantunya yang kini sedang mengapa cedera serius pada bagian kepalanya, dalam hati Seokjin berdoa semoga Jimin dan putranya baik-baik saja.


Taehyung yang sejak tadi sibuk menenangkan Jungmin pun memilih untuk membawa Jungmin ke hadapan  neneknya, kurang lebih sekitar sepuluh menit yang lalu Jungmin terus menangis, awalnya Taehyung tidak tahu apa penyebabnya namun setelah melihat kondisi kedua orang tua Jungmin  akhirnya ia pun sadar. Walau bagaimana pun Jungmin adalah anak Jimin dan Jungkook jadi sudah sewajarnya ia ikut merasakan bagaimana perasaan kedua orang tuanya saat ini.

"Eomma dan Appamu adalah orang yang kuat, mereka pasti akan baik-baik saja . Jadi Nenek mohon jangan menangis lagi, ok? " pipi Jungmin di elus pelan, seokjin kemudian mendaratkan beberapa kecupannya di sana yang dengan ajaib langsung membuat Jungmin berhenti menangis.

"cucu Nenek memang pintar. Nenek sangat menyayangimu, Nak" Seokjin memeluk erat tubuh mungil Jungmin sementara Taehyung sibuk menyeka air matanya di belakang Seokjin. Taehyung melakukanmya secara-cara sembunyi-sembunyi karena tidak ingin Ibu Jungkook mengkhawatirkannya.



🐰🐰🐰🐰🐰


Di dalam mobil Polisi Tuan Park tidak berhenti memohon, meminta agar dirinya di izinkan untuk menemui anaknya namun percuma sepertinya tidak akan ada saru orang pun yang akan mengabulkan permintaannya ini.


Sementara itu, sesampainya di rumah sakit Jungkook dan Jimin segera di bawah ke ruangan terpisaj, Jungkook yang dalam keadaan sadar pun berusaha memberontak, meminta untuk  agar dirinya di izinkan melihat keadaan Jimin namun sayangnya keinginannya itu tidak di kabulkan oleh pihak dokter dan maupun perawat. Mereka semua hanya bisa menahan  tubuh Jungkook, mencegah agar pria itu tidak turun dari atas ranjangnya mengingat saat ini keadaannya belum 100% pulih, ada beberapa luka sobek  juga memar di tubuhnya yang membuat Jungkook harus  beristirahat di atas tempat tidurnya.

"kumohon, izinkan aku melihat keadaan Istriku, Dok. Aku hanya ingin melihatnya saja tapi mengapa rasanya kalian begitu sulit untuk mengabulkan permintaanku ini. Hiks...Hiks.." sang dokter dan beberapa perawat saling menatap satu sama lain dan tidak lama kemudian mereka pun memutuskan untuk keluar dari ruangan itu, meninggalkan Jungkook dan dokter tersebut untuk berbicara sejenak.

"saya paham sekali seperti apa perasaan anda saat ini tapi kondisi anda sangat tidak memungkinkan untuk melakukan apa yang anda inginkan, lagipula Istri anda belum bisa di jenguk, cedera di kepalanya cukup parah dan tidak menutup kemungkinan jika ingatannya akan ikut terganggu." mata Jungkook membulat, kepalanya ia gelengkan. Apa ini berarti Jiminnya akan kembali kehilangan ingatan lagi?

" ingatan Istriku baru saja pulih , Dok.  Lalu bagaimana bisa ia kembali kehilangan ingatannya lagi. Bagaimana bisa, Dok?
hiks... hiks..." Jungkook menarik rambutnya, air matanya kian tak terbendung lagi setelah mendengar hasil diagnosa dokter tentang keadaan Istrinya, Jimin.

"cedera di kepalanya cukup serius, pendarahannya juga sangat banyak, tidak perlu khawatir kami akan berusaha semaksimal mungkin demi kesembuhan Istri anda, Tuan." setelah mengatakan hal itu sang dokter pun keluar dari ruangan Jungkook, meninggalkan Jungkook  sendirian  di dalamnya.


😥😥😥😥

Pagi harinya Seokjin dan Taehyung pun pergi ke rumah sakit, awalnya Seokjin ingin melihat keadaan Jimin juga namun pihak Dokter tidak mengizinkannya untuk masuk ke dalam ruangan Jimin.

"bagaimana, apakah saat ini kau sudah merasa jauh lebih baik?"  Jungkook menganggukkan kepalanya,  sebenarnya ia ingin duduk namun luka memar di perutnya membuat ia jadi kesulitan bergerak.

"iya. Lalu bagaimana dengan keadaan Jimin, Ibu?" Seokjin hanya bisa mengenggam tangan Jungkook, memberi keyakinan pada putranya itu jika Jimin akan segera pulih.

"Ibu belum bisa menjenguknya tapi kau tahu Dokter bilang  keadaannya sudah mulai membaik, jika keadaaannya terus membaik seperti ini tidak menutup kemungkinan  ia akan segera siuman."

"Taehyung-ah, bisakah kau membawa Putraku  kemari, aku ingin menggendongnya." Taehyung segera mendekat ke arah ranjang Jungkook dan memberikan Jungmin kepada Ayahnya. Jungkook tersenyum, ia mengelus pipi tembam putra tampannya itu.

"ppa...Ppa..."
Jungmin tersenyum, tangan kecilnya ia arahkan untuk menyentuh wajah ayahnya.

"Iya sayang, bersabarlah . Eomma pasti akan segera sembuh dan kita semua pasti akan kembali berkumpul lagi."



Tbc






 trouble couple's (kookmin/jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang